Thursday 17 January 2013

perempuan dan penampakannya..

jadi perempuan memang susah2 gampang. penampakan fisik perempuan suka nggak suka terkadang mempengaruhi bagaimana pandangan lingkungan di sekitarnya. Hmm gimana ya ..susah menjelaskannya..
 
sebagai gadis yang bertampang biasa2 aja, berbadan biasa2 aja, terkadang di masa esempe dan esema juga sering merasakan ketidaknyamanan. masa2 pencarian jati diri remaja, dimana ada gank2 cewek2 cantik kaya gaul yang memandang dengan sebelah mata, juga ada gank anak2 bandel, gank cowok2 cakep dan gaul di sekolah, cowok band sekolah, cowok basket, cowok osis boro2 deh melirik kita hehehe… sementara gank-ku isinya anak2 yang biasa2 aja, nggak level deh pokoknya hehehe kesian yah..

beberapa kali aku pernah punya sahabat yang cantik banget, tapi akhirnya bikin kesel – soalnya cowok2 justru memanfaatkan aku, mendekatiku, aku udah hepi dan ge-er aja, ehh ternyata semuanya punya maksud sama:  mengincar sohibku itu hahaha…. nasibbbb :p

teman2ku yang culun, sederhana dan biasa2 saja terkadang sering jadi korban bullying karena suka dikerjain gank2 gaul atau gank anak2 bandel di sekolah. tapi Alhamdulillah, biarpun aku biasa2 aja, tapi aku nggak pernah merasakan itu – barangkali karena selama esempe sampe lulus esema aku nggak pernah lepas dari 3 besar ranking sekolah, trus sering mewakili dan menang lomba antar sekolah, alhasil mereka juga segan mau macem2 padaku hehehe….

setelah aku lulus kuliah dan bekerja, ikut pendidikan operasional perbankan, mau nggak mau aku dijejali dengan values tentang bagaimana karyawan mesti bersikap, berpenampilan, ber-etika bisnis yang professional, menampilkan citra diri dan merepresentasikan perusahaan tempatnya bekerja, apalagi di perusahaan jasa seperti  bank, dimana kepercayaan nasabah adalah modal utama, dan nasabah nggak akan mungkin mempercayakan uangnya pada jika bankernya awut2an. alhasil karena bertahun2 bekerja di sana, akupun akhirnya ikutan menjadi concern terhadap appearance juga hehe…

tapi memang benar juga sih. appearance memang menunjukkan bagaimana kita menghargai diri kita sendiri, yang pada akhirnya di sekeliling kita juga akan menghargainya. bahwa memang nyaman kalo kita bersih, rapi, dan menarik.  nggak perlu menor, bling bling atau mewah, yang penting sesuai dengan situasi dan kondisi.  suami juga hepi kalo istrinya bisa merawat diri, bisa mendampingi dengan pantas ketika bertemu dengan kolega, teman2 dan atasan2nya.  apalagi kalo punya suami ganteng, bisa kebanting deh kalo sang istri nggak mengimbanginya – lecek butut jarang mandi dasteran berminyak kusam awut2an, sementara di lingkungan kantor sang suami selalu rapi bersih menarik hehehe….

dalam dunia kerja, suka nggak suka penampakan juga berpengaruh. nggak usah jauh2, ketika perusahaan dihadapkan pada 2 kandidat yang sama2 cerdas tapi salah satunya ada yang lebih menarik penampilannya, bisa ditebak mana kira2 yang akan dipilih. dalam bekerjapun, misalnya melakukan presentasi, meeting, menghadap direksi, ketemu klien atau pihak luar, walaupun sangat menguasai materinya, tapi aku akan jauh lebih pede, siap dan nyaman kalo dalam kondisi penampakan yang prima daripada kalo penampakan lagi awut2an, misal lagi bad hair day atau lagi saltum hehe…

tentang penampakan alias appearance ini, aku sempat bertemu dengan teman2ku esempe dan esema yang dulu adalah bunga di sekolah, gank cewek2 gaul cantik dan kaya yang dikejar2 cowok di seluruh sekolah.. saat ketemuan, rada shock juga soalnya mereka udah jadi nggak keruan, segede lemari dua pintu, kusam berantakan dan nggak mengurus diri.  Ya ampuuunnn… hiks, padahal dulu aku pengen banget kayak mereka di masa remajaku..

yah gimana lagi, perempuan sering dijudge dari penampakannya.. sama seperti yuni juniorku di kantor yang lagi bimbang dengan kehidupan cintanya, bertanya padaku begini “mbak..kenapa ya cowok tuh merasa nggak terima kalo mendapatkan penolakan dari cewek yang nggak cantik?”
gubrakk..gimana tuh jawabnya hehehe…


No comments:

Post a Comment