rasanya memang betul tentang karma ini.
gimana enggak. kemarin aku mendengar kabar dari temen2 di kantorku dulu bahwa bu lia yang super galak dan gahar itu akan mengundurkan diri dari kantor. haduhhhh.. bener2 nggak bisa dipercaya. memang sih perusahaan tempatku bekerja sebelumnya rada2 kacau manajemennya (makanya itu alasan kuatku untuk cabut). sempet ada penyalahgunaan keuangan yang menyebabkan direktur keuangannya dipecat. lalu bu lia ini diangkat merangkap jabatan 2 posisi direktur.
bu lia ini dulu amit2 galaknya. semua orang takut. pendekatannya kekerasan. rada2 mirip boss di the devil wears prada tapi versi endutnya hahaha… kalo marahin orang nggak berperikemanusiaan sama sekali. memarahi anak buah atau pegawai di depan orang banyak. dimaki-maki. bisa membuat orang turun pangkat dan jabatan, dan kalau perlu dipecat. boss2 pria pun nggak berkutik karena males berurusan. tapi enaknya punya boss kayak gini, orang pada takut jadinya kita gampang aja kalo mau menolak sesuatu. tinggal bilang bahwa bu lia nggak setuju dan orang pun mundur dengan teratur hehehe…
aku pribadi nggak ada masalah sama bu lia. malah dulu dia yang support banget waktu aku masuk. banyak ide2ku dipakai dan diterapkan walopun susah payah meyakinkan beliau. bisa dibilang aku nggak pernah dimarahi. tapi bukan berarti aku setuju dengan sikapnya yang galak dan nggak ada tenggang rasa sama sekali terhadap pegawai. tangan besi.
dan aku shock bahwa orang seperti dia bisa juga kena karma. konon sejak pergantian dirut setelah huru hara keuangan itu, dia jadi kambing hitam utama sumber makian dirut atas ketidakberesan alias salah urus perusahaan. nggak berkutik dimarahin dan diteriakin pak dirut di depan banyak orang. pokoknya betul2 direndahkan tak berharga di hadapan orang banyak tiap hari. buntutnya dia stress dan mengajukan surat pengunduran diri di RUPS. dirut yang sekarang konon lebih sadis dari bu lia. huaaaa kayak apa tuh.
orang yg amit2 galaknya bertangan besi pun bisa kena karma juga ya hiks.
trus yang kedua. bu dian, ex area manager di tempat kerjaku terdahulu. galak banget. preman abis. aku pernah sungguh sakit hati dan nangis gara2 kerjaan, padahal dia bukan bossku. biasalah berantem tentang bujet penambahan pegawai. memaki2. aku cuma bisa mengelus dada. sudah resiko memang, tapi rasanya bisa dengan cara yang lebih nice mestinya.
melihat sepak terjang beliau naik terus melaju, pindah dan menjadi direktur di salah satu bank bumn ternama. rasanya semuanya baik2 saja. tapi baru aja kemarin anak buahku, mira yang notabene dulu sempat kerja di bawah dia, bercerita bahwa bu dian sedang terguncang.
lho kenapa, tanyaku. ternyata karirnya yang melejit dengan kekuasaan dan kegalakannya itu terguncang karena suaminya yang juga direktur salah satu sekuritas itu ketahuan selingkuh.
sang supir pribadi menjadi stress karena diancam bu dian untuk melaporkan setiap gerak langkah sang suami, membuntuti kemana2 dan wajib lapor ke bu dian segala aktifitas hasil pantauannya. huaaaa…sang supirpun menyerah, panas dingin stress dan memilih mengundurkan diri.
ya ampunnn…ada2 aja ya. aku cuma bisa menghela napas. suka nggak suka sih. kelihatannya memang karma itu ada. atau setidaknya memang benar pepatah bahwa siapa menabur akan menuai…. jadiiii.. rasanya kita memang harus jadi orang yang selalu berbuat baik saja yaaa..
No comments:
Post a Comment