Tidak terasa udah hampir 14 tahun aku bekerja..tapi sebetulnya kalo dihitung2 jauh lebih lama lagi karena sejak kuliah pun aku udah nyambi bekerja, ngajar di sebuah lembaga pendidikan dan jadi translator… Sejak kuliah aku tidak pernah minta uang saku lagi ke ortuku karena penghasilanku nyambi kerja sana sini…
My first and inspiring company
Setelah 10 tahun bekerja di sebuah bank swasta nasional terkemuka yang telah membesarkanku, akhirnya aku memutuskan untuk pergi. Aku bersyukur mendapatkan kesempatan yang besar selama bekerja di sana, mendapatkan kemudahan karir dan rejeki baik rumah maupun mobil, termasuk kuliah S2 juga dibiayai oleh kantor, bahkan jodohpun aku bertemu di kantor…
Karirku juga dimudahkan selama aku bekerja di bank tersebut..aku naik pangkat dan jabatan dengan cukup cepat, salah satunya kuakui peranan besar atasanku yang telah mendidikku sedemikian rupa dan memberikan kepercayaan dan empowerment, di samping aku memang tulus menjalani pekerjaanku karena aku direkrut dalam kondisi fresh graduate (bahkan belum wisuda waktu itu) dan dididik sejak awal dengan nilai-nilai dan culture yang positif yang ditanamkan oleh perusahaanku..
Lulus dari management trainee aku ditempatkan di planning and organization, lalu di organization development, learning and development, lalu system and policy, assessment center development, recruitment and assessment, representative HR dan terakhir di executive learning development.. karir terbaikku adalah pada waktu dipercaya memegang bagian recruitment and assessment sekaligus menjadi representative HR untuk group-group di corporate support..
Bekerja di bank membutuhkan stamina yang tinggi karena pressurenya dan nature yang selalu berubah-ubah, apalagi kondisi perekonomian negara yang naik turun. Aku ingat betul betapa kuatirnya aku dalam kondisi krismon dan kerusuhan 1998 bank tempatku bekerja dalam kondisi kritis karena masuk dalam bank yang akan dilikuidasi. Hidup betul2 ketar-ketir karena kami baru married, aku langsung hamil, suamiku harus resign karena tidak boleh satu kantor dan perusahaan tempatku kerja lagi kolaps…pfhuihhh…
Alhamdulillah bank tempatku bekerja bisa selamat dan diambil alih pemerintah untuk program penyehatan lebih lanjut, lalu akhirnya dijual sahamnya ke pemegang saham dari malaysia.
Entah sudah berapa kali terjadi perubahan manajemen dan kepemilikan di bank tempatku bekerja itu, mulai dari dibeli oleh hasjim yang membuat semuanya jadi kacau balau, terhempas krismon, hampir dilikuidasi, diselamatkan negara, dijual sahamnya ke pihak asing dst dst yang membuat situasi kerja naik turun, terlalu fluktuatif dinamikanya dan semuanya terasa begitu melelahkan…
Tapi berhubung aku ini produk didikan internal bertahun2 di sana, maka aku menjalani semua perubahan itu dengan sebaik2nya. Aku bekerja dengan sebaik2nya dan mengalami progress yang baik. Aku bersyukur perusahaan memberi imbalan finansial maupun non finansial yang memadai, bahkan dibiayai dari kantor untuk mengambil S2 Psikologi Terapan di UI. Jadilah masa yang sangat sibuk karena karirku juga sedang bagus sekali, memegang rekrutmen dan assessment sementara aku harus kuliah lagi dan masih mempunyai 2 anak yang masih kecil2…
Aku menaruh hormat pada perusahaan yang telah membesarkanku, mendidikku dengan banyak ilmu dan pengetahuan, termasuk memberiku imbalan yang memadai baik finansial maupun non finansial buatku..hingga kini aku selalu mendoakan semoga tetap menjadi perusahaan yang kokoh dan maju untuk seterusnya…
Second company to learn
Setelah 10 tahun aku berpikir untuk menambah pengetahuanku di industri yang lain. Alhamdulillah aku diterima di sebuah perusahaan minyak di usia 32 sebagai HR specialist. Sebetulnya aku betah bekerja di sana, tapi ternyata 10 tahun bekerja di tempat sebelumnya yang lokasinya dekat dimana aku bisa berangkat jam 7.30 walaupun pulangnya selalu di atas jam 18.00 membuat jam biologisku kesulitan mengikutinya. Di kantor baru ini lokasinya jauh di gatot subroto, masuk jam 7 pagi walaupun selalu pulang on time jam 4 sore. Tiap hari aku harus bangun jam 4.30 dan berangkat jam 5.30 dengan perjalanan rata2 1.5jam. Fisikku langsung drop dan kuputuskan rasanya tidak bisa dipaksakan lagi bertahan, sedangkan aku harus tetap bekerja karena belum memungkinkan untuk hidup dengan kondisi single income.
Walaupun hanya 2 tahun bekerja di sana, tapi aku merasa banyak kontribusi yang telah kuberikan dan manajemen juga menghargainya. Aku mengembangkan talent management secara menyeluruh, mulai dari penyusunan konsepnya, melakukan assessment, membuat perhitungan dan matriks profil, menyajikan hasil, memberikan analisa hingga melakukan one on one discussion dengan manajemen maupun karyawan atas hasil assessment. Aku bahkan sempat menulis paper untuk konferensi tentang hasil talent management ini untuk dipresentasikan manajemen di sejumlah konferensi baik nasional maupun internasional. Rencananya proses assessment ini akan dilakukan secara kontinyu tiap 3 tahun sekali untuk melihat kemajuannya. Sebetulnya banyak yang bisa dilakukan setelah itu..tapi aku sudah tidak bisa berkompromi dengan fisikku yang drop karena gangguan jam biologis tersebut. Bisa2 aku nggak panjang umur kalau tetap lanjut…
Side experiences to learn and practice
Selama bekerja di sana banyak juga pengalaman di luar perusahaan yang kuperoleh. Karena waktu yang cukup longgar, aku bisa nyambi membantu rekan bekas bosku sebagai associate consultant untuk mengerjakan seluruh job description dari sebuah bank swasta kecil yang baru dibeli oleh pihak asing, sekaligus mengerjakan job evaluationnya. Lalu membantu temanku yang lain, lagi-lagi sebagai associate consultant untuk mengevaluasi SOP dan mengajar tentang proses rekrutmen dalam pelatihan. Aku juga sempat mengajar sebagai dosen tamu di sebuah universitas swasta, dimana sebetulnya aku bisa saja lanjut rutin mengajar namun sayang waktu mengajarnya bentrok dengan jam kerja. Semua pengalaman ini sungguh aku syukuri karena mungkin suatu saat aku bisa melanjutkannya kalau nanti aku tidak berminat lagi bekerja secara penuh waktu di perusahaan dan dari sisi ekonomi sudah mapan hanya dengan single income…
Third and fourth company to develop and to strengthen myself
Setelah melalui waktu hampir 2 tahun di perusahaan itu, akhirnya aku pindah ke perusahaan yang sekarang yang lokasinya lebih dekat, hanya membutuhkan waktu setengah jam dari rumah lewat tol dengan jam kerja yang lebih pas dengan jam biologisku. Aku bisa kembali normal berangkat dari rumah jam 7.30 dan pulang sekitar jam 6 sore.
Lagi2 sebagai HR specialist, tugas utamanya mengembangkan competency profile, assessment and talent management, career planning dan people development. Walaupun banyak kekurangan di tempatku bekerja, dengan sedemikian berantakannya pengelolaan SDM-nya, sangat jauh dibandingkan dengan kemajuan pengelolaan SDM di perusahaan-perusahaan terdahulu, tapi aku mencoba menjalaninya dengan baik. Aku tidak berharap banyak dari perusahaan ini mengingat kondisi manajemennya yang kurang concern terhadap development, kurang menghargai kompetensi, sangat sulit diubah dan culture perusahaannya masih kental sisa2 praktek sebagai anak perusahaan BUMN.
Dan sekarang,
Akhirnya cuma bertahan setahun lebih sebulan, akupun pindah ke sebuah institusi pemerintah di bidang keuangan. Di sana ada eks direktur tempat bekerjaku di bank terdahulu, makanya aku pikir mestinya cukup baik. Dan memang sebetulnya cukup menantang karena institusi ini belum lama berdiri, masih banyak sekali hal-hal yang harus dikembangkan dan dibuat untuk pengembangan SDMnya. Sebagai orang yang sangat menyukai hal2 yang bersifat development dan suka mengembangkan ini itu, aku merasa tertantang, tapi di lain pihak… banyak sekali hambatan birokrasi, kekakuan dan ketidakfleksibelan sistem di dalamnya, selalu tidak konsisten padahal berada di tengah tuntutan untuk comply terhadap ketentuan….
Aku masuk ke insitusi ini sebetulnya karena dua hal, pertama karena aku betul2 sudah tak bisa mengharapkan perkembangan apapun dari perusahaan sebelumnya mengingat kondisi manajemennya yang berantakan dan sama sekali tidak ada niat untuk memperhatikan karyawan sebagai aset perusahaan, yang kedua karena kebutuhan bekerja di tempat yang stabil dan tidak fluktuatif. Tapi memang semua ada konsekuensinya…
Tapi aku masih percaya, meniatkan kerjaku sebagai bagian dari ibadahku, membantu mencari nafkah untuk keluarga, mudah2an selalu dilancarkan dan diberikan kemudahan oleh Allah dalam menjalaninya. Kadang aku masih menyimpan keinginan untuk kembali bekerja di perusahaan yang betul2 profesional dan menghargai kompetensi karyawannya.
Aku tidak tau, mungkin kalau aku betul2 sudah tidak melihat perkembangan lagi dan Allah menghendaki, aku pasti harus berusaha mendapatkan yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kondisiku… bahkan aku masih menyimpan keinginan suatu saat nanti di usia 50an aku ingin fokus menjadi associate consultant, mengerjakan proyek2 dan mengajar di perguruan tinggi. Aku percaya jika manusia berusaha sebaik2nya pasti ada jalan dari Allah untuk mewujudkannya..Amin..
wawww..inspirasi sekali ceritanya,,saya juga saat ini disemeter akhir S1 psikologi,,semoga bisa menjalani karir kedepan dengan baik :)
ReplyDeleteHai Siska.. kerjaan memang naik turun, sama seperti kehidupan hehe.. aku msh di tempat terakhir kerja seperti yang kutulis, berat2 ringan, banyak konflik kepentingan.. yahh dimana2 sama saja..
ReplyDeleteSmoga cepet lulus studinya ya..