Wednesday 19 September 2018

annus horribilis

Hari ini ultah pernikahan yang ke-20 dan rasanya susah digambarkan.

Kelulusan fikri di sbmptn kuharapkan bisa jadi kado terindah tapi ternyata gagal. Akhirnya dia melanjutkan studi di kedokteran atmajaya. Sedih liat fikri, sedangkan dia sudah berusaha maksimal, bahkan kalau dihitung2 dari nilai jawaban yang benar katanya optimis banget bisa masuk. Dia menduga ada faktor lain mengingat para peserta di lokasi ujiannya nggak ada yang diterima, sedangkan dia merasa sangat bisa.

Aku sih nggak bisa komen juga. Dia bisa lolos ke FK atmajaya aja menurutku benar-benar berkah karena masuk ke kedokteran itu ternyata luar biasa susahnya. sesuatu yang aku nggak menyangka. 
Dia udah coba jalur-jalur lain selain sbmptn tapi memang belum beruntung.

Jadi ya kemungkinan memang kemampuan dia nggak cukup memadai untuk bisa ke FK negeri. So dijalani saja meskipun mahal banget, toh ujung2nya bakal jadi dokter juga.
Tahun ini pertengahan tahun tepatnya, pengeluaran benar2 luar biasa. tentunya karena kuliah fikri, dan setelah itu karena naik haji. Terus terang naik haji ini dipercepat dari travel karena seharusnya dari info adalah tahun depan. Kita tadinya maju mundur karena pertimbangan biaya kuliah anak, di samping pas banget waktunya dengan anak masuk kuliah opspek dll.  Tapi setelah dipikir2 lagi, bismillah kita niat berangkat.

Biaya untuk haji juga sangatlah besar karena haji plus, walaupun kita udah bayar sejak 4-5 tahun lalu DP-nya tapi tetap aja sisanya sangat besar, mungkin ditotal dengan biaya perlengkapan, dam, kurban, perbekalan untuk rumah yang ditinggalkan, hampir sama dengan uang masuk kuliah fikri.
Lalu berbagai cobaan di bulan april-mei kemarin juga telah telak membuatku terpukul dan menjadi saat-saat paling kelam dan berat dalam hidupku, melebihi apapun. Tapi ya sudahlah life must go on. Tahun ini juga tahun di sepanjang hidupku aku merasakan berbagai firasat buruk mulai dari mimpi-mimpi aneh sampai kedutan yang nggak berhenti-henti terutama di bulan april-mei kemarin sebelum saat-saat paling kelam dan berat dalam hidupku itu. Lalu menangis dan menangis. Seumur hidupku belum pernah aku menangis sesedih dan sedalam itu pada bulan april-mei itu. Benar-benar traumatis.

Aku selalu berdoa semoga aku tidak lagi diberi mimpi-mimpi di sepanjang tidurku, semoga tidak ada lagi kedutan-kedutan di bagian bawah mataku. Aku benar-benar takut dengan firasat apapun.

Semoga perjalanan haji juga lancar dan kembali dengan selamat dan sehat.
Akhir tahun aku benar2 ingin refreshing 2 minggu, pengen banget traveling sepuasnya melepaskan beban berat tahun ini. tahun ini benar-benar tahun yang berat.

It's such an annus horribilis.. T_T




No comments:

Post a Comment