Monday 26 January 2015

negeri koruptor yang religius



sedih banget.
kenapa negeriku jadi begini T_T..

tadinya penuh pengharapan dengan pemimpin baru yang dipilih rakyat. terus terang aku turut memilih pak presiden yang terlihat lurus ini. dan kenapa aku menjatuhkan pilihan ke beliau, karena aku sebagai orang awam melihat bahwa di kubu lawan, di belakangnya ditengarai banyak masalah berat seperti bakrie dengan lumpur lapindo yang never ending, suryadarma ali dengan tuduhan korup dana haji, luthfi dengan kasus sapi2 dan poligami dst. sementara capres ini keliatannya bagus dengan dukungan orang2 "benar dan bersih" seperti anies baswedan, khofifah indar parawansa dll.

aku paling benci korupsi. benci setengah mati.
bukan apa2. karena di tempatku bekerja dulu dan sekarang rasanya aku harus banting tulang dulu untuk mendapat rejeki. dan harus bekerja keras dan jujur. nggak ada celah sedikitpun buat penyimpangan finansial. risikonya dipecat. maklum kerja di bank dan sekarangpun masih di sektor keuangan. makanya waktu kerja di salah satu perusahaan oil services, aku  memutuskan resign karena batinku nggak sreg dengan banyaknya penyelewengan finansial dari orang2 di dalamnya. udah kadung dididik harus selalu jujur dan bersih, jadi risih sendiri. makanya di tempat kerjaku sekarang, biarpun memusingkan tapi setidaknya cukup tenang karena relatif clean.

rasanya aku harus selalu bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. semua barang punyaku mulai dari rumah, mobil dll kuperoleh dengan susah payah dengan mengumpulkan bonus2, menyisihkan gaji, itupun masih harus meminjam ke bank dalam bentuk kredit rumah, tanah atau mobil dan separuh gajikupun habis buat bayar cicilan tiap bulannya, separuh lagi buat biaya hidup.

belum lagi di tempatku bekerja benar2 ketat diawasi internal audit maupun badan pemeriksa keuangan padahal aturan internalnyapun udah sedemikian kuatnya. serupiahpun nggak kelewat dipelototin. udah gitu temuan2nya justru yang printil2 administratif nggak penting, misal penilaian kinerja dari atasan yang dianggap nggak fair. temuan yang terpaksa dibikin mungkin saking nggak nemunya penyimpangan, tapi nyusahin pihak yang terus menerus diperiksa.

menurutku mending mereka memeriksa instansi2 lain deh, or meriksa anggota dewan. jauh lebih jelas hasilnya bakalan bisa menyelamatkan uang rakyat dan negara.

makanya aku sebel banget sama anggota dewan, pejabat2 yang dengan entengnya punya bermilyar2 duit dari hasil korupsi. tapi di lain pihak mereka ini religius banget. korupsi milyaran trilyunan tapi rajin banget ibadah, pengajian dll dan beramal sana sini.

dan sekarang ini kembali ke presiden yang belum sampe 100 hari menjalankan pemerintahan. semula optimis bakal bersih dari korupsi dan revolusi mental. tapi nyatanya sebagai pemilihnya aku benar2 kecewa. gimana mungkin seorang tersangka korupsi bisa diajukan jadi kapolri? bener2 nggak masuk akal sehat. logikanya dimana bahwa seorang tersangka bisa diajukan jadi pejabat negara hiks. yang ada harusnya pejabat negara seharusnya mundur kalo dijadikan tersangka dan bukannya tersangka malah diajukan jadi pejabat negara. logikanya dimanaaa... T_T

belum lagi pejabat2 yang terlihat satu persatu bagi2 jatah juga. tiba2 rhoma irama juga dapet bagian. sama aja nggak ada beda sama pemerintah sebelum2nya. bagi2 kursi. dan dewan perwakilan rakyat bener2 bikin muak. apalagi aku memang nggak memilih mereka. aku memutuskan golput saat pemilihan dewan perwakilan rakyat, karena buatku semua partai nggak ada yang beres.

lalu upaya pembubaran KPK, bukan lagi pelemahan tapi pembubaran. semua pimpinannya tiba2 serentak dilaporkan berkasus. kenapa nggak dari dulu2 coba. dan kasus2 aneh pula. mengada2 semua. jangan2 kasus pas kuliah puluhan tahun lalu nggak pake helm juga tiba2 diajukan.

keliatan banget pihak2 mana yang takut bakalan diobrak-abrik KPK, berupaya sekuat tenaga membubarkan dengan segala cara. padahal KPK ini satu2nya harapan rakyat karena negeri ini benar2 sudah darurat korupsi. korupsi sistemik. mengalir dalam nadi dan darah. korupsi berjamaah. yang nggak korupsi malah nggak waras sendiri.

keliatan banget gimana masing2 pihak berusaha menyelamatkan golongan dan partainya masing-masing. cari selamat. nego sana sini supaya nggak terbongkar bobroknya.

rasanya memang benar2 perlu segera muncul seorang pemimpin yang keras tegas buat mengendalikan negeri yang dipenuhi orang2 yang susah diatur dan bermental korupsi ini. biar kegaduhannya berhenti. bagusnya pemimpin bukan dari partai. tapi mana mungkin tau2 muncul kalo nggak pakai kendaraan partai. sedangkan partai nggak ada yang nggak bobrok.

sekarang ini aku benar2 merasa speechless dengan negeriku.
sebuah negeri koruptor yang religius.







No comments:

Post a Comment