Monday 22 January 2024

perjalanan ke los angeles dan san fransisco

Akhirnyaa jadi juga ke Amrik dan Mexico dengan itinerary yang super padat karena cuti terbatas.

Perjalanan ke Amrik Mexico kemarin ini diwarnai dengan drama kesehatan. Gimana enggak, di hari pertama jalan pas aku hari kedua menstruasi dan itu betul2 drop banget karena bleeding. Ceritanya udah 3 bulan mens cuma flek2, trus pas desember ini kayak dirapel buanyak banget dan sakit buangett. Aku sebelum berangkat sempat ke internist kuatir entah kandung kemih, lambung atau usus bermasalah karena perutku bagian bawah sakit banget. Kelar dari dokter ternyata malah mens.

Pas berangkat ke LA kita berdua naik pesawat Cathay Pacific, waktu belinya pas promo harga 12jt pp per orang, jadi total 34 jutaan berdua pp. Kupikir CP ini kayaknya rada lux gitu ya, ternyata biasa banget. Pramugarinya juga biasa banget dan cenderung jutek. Minta teh panas aja susah bener dikasinya kapan2. Padahal selama ini aku tuh jarang banget request ini itu ke pramugari, hanya aja kemarin kondisiku lagi drop.

Lumayan tersiksa di pesawat karena jauh banget 4.5 jam perjalanan Jakarta-hongkong, lanjut 12jam hongkong-LA. Udah gitu kan lagi bleeding mens banyak banget sampe lemes bolak balik toilet ganti pembalut sampe abis. Trus pesawat goyangnya kenceng banget pas berangkat, yang mana ini udah sering kubaca karena adanya pacific jet stream alias arus kencang di pasifik, goncang bangett tapi karena adanya arus maka perjalanan jadi lebih pendek karena kedorong arus, sebaliknya pas pulang melawan arus jadinya lebih lama. Ini adalah perjalanan terlamaku karena belum pernah 12jam non stop. Paling jauh ke Iceland tapi kan sempet jalan2 ke Norway dulu sebelumnya, yang Norway juga transit ke Bangkok, jadi gak gitu terasa panjangnya karena terpotong2 perjalanannya.

Btw aku juga kesel di airport hongkong karena petugas informationnya jutek banget dan nggak helpful. Kondisiku waktu itu lagi kepayahan karena bleeding dan nanya ke information kalo beli pembalut dimana, apa ada convenience store, dan itu petugasnya bener2 gak mau bantu, dia bilang gak ada dengan muka jutek abis. Akhirnya aku tunjukin 1 pembalut yang tersisa dan nanya petugas di sebelahnya, dijawab mungkin ada sejenis apotik di gate 28. Kitapun jalan kesana, ternyata tutup trus jalan lagi sampe ketemu toko 24jam tanpa penjaga. Mr hubby bantu beliin ke dalam 1 box pembalut.

Perjalanan lanjutan dari hongkong ke LA seperti yang kubilang lumayan horror, terutama memang di atas laut pasifik. Jadi dari peta yang aku pelototin saking stresnya aku naik pesawat, rutenya itu dari hongkong naik ke Taiwan, jepang, lalu belahan timur utara rusia, naik ke atas arah Alaska sejajar sama anchorage, lalu turun nyeberang ke amrik, jadi bukan motong pasifik. Itu aja udah kenceng dan guncang banget pesawatnya, gimana kalo motong ya, pasti super horror turbulensinya.


Jadi perjalanan kita ke amrik dan mexico ini sudah direncanakan sejak awal tahun, berempat dengan temen jalan yang lain. Aku dan mr.hubby, mas tyo dan mbak fifi istrinya. Kita berempat pernah jalan bareng ke Norway dan Iceland waktu itu, berkesan dan hepi banget karena waktu itu belum musim perang Israel-hamas, rusia-ukraina dan sebelum covid juga.

Pas kita ketemuan membahas finalisasi perjalanan di citos, sebetulnya kita rada ragu juga. Karena aku dan mbak fifi pake hijab (walopun hijab kita biasa aja, apalagi hijabku gajelas) mengingat di amrik setelah perang Israel-hamas kan mulai rada tegang ya kalo sama yang pake hijab, belum lagi pada bebas bawa senjata tajam, banyak tembak2an, homeless, zombie narkoboy. Pokoke serem2lah yang ada youtube kalo liat.

Tapi berhubung mbak fifi mau conference di Anaheim (dia dosen di UI), maka yaudahlah bungkus, selain itu kita berdua udah ada visa amrik, setidaknya harus dikunjungin dulu jangan sampe 5 tahun akhirnya hangus tanpa kunjungan, malah susah dapet lagi. Ketambahan mas tyo itu terobsesi sama kunjungan ke mexico karena temennya abis dari sana, mau ke tempat puing2 suku maya. Alhasil bungkuslah. Mbak fifi jalan duluan karena ada conference, lalu mas tyo nyusul sampe sabtu sore, aku dan mr hubby nyusul sampe di sabtu malam.

Suasana LA menurutku semrawut di bandaranya. Yang jelas petugas imigrasinya baik dan lancar aja pas kita masuk. Hanya saja waktu nunggu jemputan taksi dari booking.com semrawut banget suasana tempat tunggu bandara LAX ini, masih mending soetta deh. Kita nunggu jemputannya juga sejam lebih ada karena macetnya minta ampun. Alhasil baru jam 11 malem sampe di hotel park plaza lodge deket original farmer market, padahal kita mendarat sekitar jam 8 malem.

Hotelnya sendiri menurutku cukup nyaman kendati di lantai 2 dan tanpa lift buat angkut koper, tapi kamarnya besar. Dan ternyata cuacanya dingin bangettt. 

Kali ini terus terang persiapan kostum kurang mantap juga sih karena nggak expect bisa sedingin ini, apalagi nanti ke san frasnsico. Karena kalo baca2 weather di google hawanya masih tolerable di 20an, tapi ternyata jauh lebih dingin dan berangin, belum lagi hujan. Beda sama waktu kita ke Norway dan Iceland karena memang tau kalo bakal super dingin maka perlengkapan perangnya mantap.

Hari minggu kita berdua ambil one day trip di LA, beli putus aja. Jadi rutenya ke pantai Santa Monica, Venice Beach, Beverly Hills dan sekitarnya, lunch break di Farmer Market, Griffith observatory dan Hollywood Famewalk. Lumayan sih dapet banyak secara kita cuma ada waktu sehari buat explore kota LA ini.

Menurutku pantai2nya biasa aja, masih bagusan pantai di negeri kita kemana2. Gak ada yang istimewa sih, paling Hollywood famewalk aja itupun karena ngejual nama2 artis. Suasana sih ya biasa juga, nggak yang serem2 amat seperti digambarkan di youtube2 katanya rawan banget.


Besoknya kita bersiap trip 3 hari 2 malam ke arah san fransisco, beli trip di getyourguide. Akhirnya ketemu juga mas tyo dan mbak fifi yang sudah ngumpul di LA dari Anaheim. Pagi jam 6 kita udah nyeret koper dari penginapan ke original farmer market, kira2 hampir sekilo jaraknya, mampir di semacam seven eleven lagi2 beli pembalut 1 box, sama roti biscuit dan air buat perjalanan.

Kita naik bus dari travel bareng sama peserta dari negara lain, ada 2 orang ibu2 jepang, 6 orang dari Filipina, 1 orang korea, 1 ibu2 israel, dan kita berempat Indonesia. 

Hari pertama kita ke Santa Barbara, lalu Silicon Valley, ke Solvang pemukiman orang-orang Danish, lalu singgah di onion market, dan ke penginapan di Oakland yaitu Springhills Oakland Airport Hotel. Perjalanan lumayan jauh dari satu tempat ke tempat lainnya sekitar 1-2 jam. 

Di Solvang berhenti lumayan lama buat makan siang. Tempatnya bagus kayak kota kuno di eropa, yang jual juga kebanyakan makanan Danish dari Denmark. Lalu Onion market beli hasil olahan bawang, jadi satu toko tuh isinya perbawangan semua. Kita sekalian beli perbekalan makan malam karena nggak mungkin kemana2 lagi.

Kita sampe hotel udah jam 7 malam dan capek banget, mana dingin dan hujan di beberapa tempat tadi, untungnya pake jaket hoodie, trus mr.hubby terpaksa beli topi karena jaketnya standar tanpa hoodie. Kita poto2 dulu berdua di koridor hotel dalam kondisi udah loyo seharian jalan.

Hari kedua tujuannya adalah san fransisco. Tadinya sempet pesimis karena berita di youtube SF itu menyeramkan. Ternyata menurutku bagus2 aja, bahkan cantik dengan lanskap naik turun bukit dan trem. Sejauh ini belum ketemu homeless atau korban narkoboy zombie sih, tapi mungkin karena bareng tim tur satu minibus yang terdiri dari peserta beberapa negara ini.

Perjalanan kita naik bus kali ini tujuannya ke Fisherman Wharf, Golden Gate Bridge dan Alcatraz island. Pertamanya kita ke San Fransisco City Hall dulu untuk melihat kayak apa balaikotanya, dan pas kebetulan ada beberapa pernikahan (disana orang2 married di catatan sipil balaikota). 

Setelah itu kita jalan ke arah Fisherman Wharf. Naik turun bukit dengan pemandangan dan rumah-rumah kebun yang cantik dan rimbun, lalu ada tremnya kayak di film-film San Fransisco naik turun bukit. Seneng deh ke wilayah ini karena cakep pemandangan bukit2 naik turun. 


Tujuan berikutnya menuju Golden Gate Bridge. Mulailah kabut dan hujan. Sempet susah juga foto2nya, tapi akhirnya dapet. 



Trus makan siang di Fisherman Wharf. Mas tyo lagi ngidam kepiting banget, akhirnya kita semua makan di crab house. Gila2an makannya tapi memang enak sih. Aku makan calamari sambil takut2 kolesterol, sedangkan kepiting malah gak mau karena rawan jerawatan. Di fisherman wharf hujan banget sampe harus beli payung karena gak pake hoodie.

Kelar makan siang kita antri naik kapal ferry keliling SF lihat sisi lain Golden Gate Bridge dan melihat dari jauh Alcatraz Island. 

Kira2 sejam selesai lalu turun dan jalan2 seputar wharf, mampir beli gelato sambil kehujanan. Abis itu udah sore banget kembali ke penginapan di Oakland.

Hari terakhir kita sekalian check out balik ke LA. Perjalanan diwarnai hujan cukup deras, mengarah ke Monterey. Disana ada semacam pertokoan dan pemukiman, ada Monterey Canning Company, lalu kafe2 kecil di tepi jalannya. 

Setelah itu lanjut ke Carmel by The Sea, lumayan jauh. Ada semacam kompleks khusus berisi lapangan golf, hutan2, villa2 ekslusif, pantai bebatuan Bird Rock Pebble Beach.

Pas di pantai Bird Rock ini kita turun buat liat karang2 dan burung2.. ada tulisannya dilarang kasi makan burung karena bisa melemahkan imunitas mereka mengingat yang orang kasi itu bisa mengandung pengawet & micin2an.. yeahh pantesan manusia pada nggak bagus kondisi fisiknya karena makanannya gak jelas yaa..


Hujan semakin deras dan perjalanan pulang LA lumayan jauh sekitar 2-3 jam di bus, sampai akhirnya tiba di Farmers Market sekitar jam 6-7 sore. Lanjut jalan kaki ke penginapan sekitar 1 km. hujan banget di sepanjang jalan kaki itu, aku mulai drop hidung meler dan batuk. Kita sampe di penginapan Park Plaza lodge.

Malamnya kita masih harus packing untuk perjalanan ke Mexico di Cancun Tulum tepatnya. Di penginapan re-packing masukin baju2 buat koper kecil di Mexico, sedangkan koper besar akan dititipkan di luggage berbayar di deket airport LAX. Next perjalanan kita adalah naik pesawat Alaska Airlines ke Cancun Mexico..



No comments:

Post a Comment