Thursday 25 January 2024

how i miss it..

entah kenapa rasanya makin oon aja dalam kerjaan. ada untung enggaknya punya anak buah pinter nan dominan, dimana aku jadi merasa paling gamudeng sedunia. kurasa anak buahku juga gedeg punya bos gak mudeng2 gini.

entah kenapa aku gak kunjung tune in di bidang ini. ya mungkin faktor anak buah yang udah running well tadi, boss yang nggak trust, dan akunya yang sumprit males banget memahami bidang ini. aku juga sadar junior2 yang semakin mendesak naik dan tentunya harus disupport. trus beberapa posisi yang mestinya bisa kuisi ternyata diisi orang lain, padahal bosku tentunya pengen aku pergi.

aku beneran pengen pindah tempat lain. tapi aku musti sabar nunggu promosi pangkat dulu bulan april ini, supaya bisa pensiun dipercepat dengan lega dan pindah dengan legowo.. apalagi kudu membayangkan kantor pindah ibukota, duh makin2 super males gak minat.. 

smoga tempat baruku sesuai dengan minat dan kapasitasku. sungguh aku pengen kembali ke bidang penguasaanku.. 









Monday 22 January 2024

perjalanan ke mexico

Melanjutkan perjalanan kita dari Los Angeles akhirnya kita ke Mexico juga walaupun cuma di Cancun dan Tulum. 

Pagi hari jam 4 dari hotel Park Plaza Lodge kita naik uber karena harus urus penitipan luggage dulu di dekat bandara, dan ini baru pertamakalinya. Ngantuknya minta ampun karena baru tidur jam 12an malem beberes koper dan jam 3 pagi udah harus bangun. Ternyata tempatnya ada di semacam pertokoan deket bandara, kita langsung masuk aja trus pake mesin bayar ukuran sesuai kebutuhan dan jumlah hari titipnya, setelah bayar pake kartu barulah terbuka pintu luggagenya, masukin koper dan tutup.

Dari tempat luggage lanjut ke bandara dengan ransel dan koper kecil menuju counter Alaska airlines. Kali ini musti lewat imigrasi dan security checking tapi ternyata simple dan elektronik kalo mau keluar, beda sama yang masuk. Waktu masih cukup luang sampai penerbangan jam 8 pagi.

Pesawat Alaska Airlines terbang selama 4 jam sampe di Cancun ada perbedaan waktu, sehingga sampenya jam 4 sore. Yang unik di pesawat ini ternyata pramugara pramugarinya berkulit hitam semua, trus penampilan juga nggak lebay kayak pramugari di negara kita, malah cenderung metal, mas2nya pake anting tumpuk, rambut pramugarinya kriwil dikepang kecil2, bodinya juga malah gede2, usia juga matang. Entah kenapa ya kalo di asia & timteng itu pramugari kayaknya penampilan nomor satu. 


Tiba di Cancun Mexico. Kita mesti tukar peso dulu dari dollar, lalu ke imigrasi. Bahasa Inggris disana orang2nya pas2an, pake spanyol semua bahasanya. Tapi imigrasinya sih baik dan cepet karena kita juga nggak aneh2. Kita udah pesen taksi via booking.com ke penginapan di daerah Tulum, kira2 1-2 jam karena beda kota dan super macet kayaknya ada kecelakaan di jalan. Disitulah aku tidur karena kecapekan, pokoknya badan betul2 remuk karena flu kehujanan di San Fransisco dan LA.

Udah gitu di Tulum penginapannya nggak asik. Tapi memang kota kecil juga sih kayak kabupaten gitu, hotel bisa dibilang seadanya. Tapi kamar kita di lantai 1 itu lembab banget dan dingin tapi juga pengap, susah gambarinnya. Badan capek banget dan flu tapi malam harus jalan buat cari makan dan keliling. Malamnya kita makan seafood dan yahh lidahnya nggak cocok samsek dengan makanan mexico yang cenderung asem. Semuanya pake keripik nacos (kayak nasi kali ya), trus aneka cocolan asem (kayak sambel di kita), ada guacamole saos dari alpukat trus ada dari kacang merah dihalusin. Semuanya gak bisa masuk ke lidahku.

Paginya kita beli trip one day karena mau ke Chichen Itza, Valladoid dan salah satu cenote (semacam danau kecil rada tertutup). Teler banget sebetulnya karena flu dan nenggak aneka obat flu, trus di Chichen Itza itu jalan keliling mengitari bangunannya. Mirip2 candi gitu deh tapi bentuknya kayak piramida, konon itu semacam kompleks situs bersejarah pusat kebudayaan suku Maya. 



Ilmu mengenai kalender suku Maya itu udah advanced banget dan masih valid, tergambar juga gimana arah matahari, kapan musim tanam, kapan musim panen dari sinar matahari yang muncul dari piramida itu. di samping Chichen Itza ada juga lapangan pok ta pok, ada dinding yang bisa memantulkan bunyi yang diteriakkan. Yang ngeri itu perihal persembahan jantung manusia untuk dewa2, yang diambil dari manusia yang ditumbalkan dalam kondisi hidup tapi dicekoki dengan ramuan2 atau minuman keras hingga tidak sadar. 

Suku Maya ini posturnya khas banget dan banyak ditemui sehari2 di Mexico. Mereka ini tidak tinggi, yang cowok sekitar 150m yang cewek 140m, dadanya lebar, leher pendek, kulit sawo matang. Yang sudah bercampur bangsa lain tentu postur lebih tinggi dan proporsional. Jadi sehari2 kita jalan di Tulum itu sering banget ketemu mereka yang berketurunan suku Maya. Pada dasarnya mereka baik2.

Setelah dari Chichen Itza, kita ke Valladoid semacam kota kecil kuno peninggalan Spanyol di Yucatan. Kita makan siang di salah satu resto cantik disana, dekat hotel santa del rosa. Kotanya kuno dengan bangunan2 cantik ala spanyol, trus ada semacam gereja icon disana.




Setelah itu kita lanjut ke salah satu cenote yang untuk menjangkaunya kita harus turun tangga gelap rada jauh. Sejujurnya ngeri kalo sampe ketemu binatang2 aneh. Di dalamnya ada cenote, yaitu semacam danau kecil biru yang atasnya tertutup dinding tebing dan hanya terbuka celah sedikit sinar matahari masuk. Rada merinding dan walaupun terlihat segar kalo berenang di dalamnya tapi ngeri juga.



Barulah selesai cenote kita kembali ke Tulum ke penginapan. Malamnya kita jalan lagi nyari makan. Kita memutuskan untuk besok seharian jalan sendiri dengan sewa motor atau vespa. Malam itu kita nyari sewaan motor dan akhirnya dapet walopun sulit banget karena pake Bahasa tarzan, mengingat mereka minim banget ngomong Englishnya. Kita diminta ninggalin ID dan uang jaminan untuk besok.



Keesokan harinya kita seharian keliling Tulum yaitu ke Tulum Ruins, berupa zona arkeologis, peninggalan suku Maya di tepi pantai. Konon merupakan kompleks mewah jaman suka Maya yang trus ditinggalkan karena Spanyol masuk. Lumayan luas juga kompleks peninggalan suku Maya ini, berupa reruntuhan puing, pengunjungnya banyak.




Di situ kita jalan terus masuk ke pantai Tulum, kita naik kapal kecil sekitar 45 menit dan bisa snorkeling, tapi karena nggak ready dengan snorkeling jadinya kita menikmati laut aja dari kapal. Sejujurnya pantainya sih bagusan pantai di Indonesia ya, cuma bedanya di Tulum ini matahari panas tapi anginnya dingin dan pasir pantainya juga super dingin, jadi ya nyaman2 aja, mungkin karena masih ke atas garis katulistiwa ya.


Kelar dari Tulum Ruins, kita jalan2 keliling kota ke alun2 Tulum yang lagi persiapan natal tahun baru, biasa aja sih maklum kota kecil. Lalu cari oleh2 di supermarket sekitar alun2, sambil minum teh setelah itu. Pas jam 6 kita harus balikin motor ke persewaan. 

Malamnya kita pergi makan keluar trus packing yang lumayan peer karena baju kotor dan oleh2 walopun nggak banyak sih oleh2nya. Kondisiku udah teler banget karena flu nggak kelar2. Tiap hari nenggak neozep dan degirol, udah gitu hawa di penginapan ini bener2 nggak enak, susah dijelaskan. Dingin tapi lembab banget, tapi juga gerah. Bawaannya pengen cepet cabut aja dari penginapan.

Pagi banget kita jam 4 cabut setelah malemnya pesen taksi dari booking.com. Perjalanan ke Cancun sekitar 1.5 jam lancar karena pagi buta, trus imigrasi lancar dan kita balik ke LA naik Alaska Air. Yang unik dari Alaska ini flight attendantnya bener2 gaya bebas, baik penampilan maupun pelayanannya. Perjalanan lancar sekitar 4-5 jam, sampe di LA jam 11.30 siang. Pesen uber dari LA kita selanjutnya mau jalan ke Citadel sambil nunggu flight balik ke hongkong lanjut Jakarta.

Pas pesen uber itu kita dapat driver Richard yang baik tapi nyupirnya ngebut. Dia menyarankan next pake wingz aja karena dia bisa diakses dari wingz dan bisa dapet diskon. Jadinya kita sekalian pesen dia buat balik ke bandara LAX lagi sore dari Citadel. Dari bandara kita ke penitipan luggage dulu buat naruh koper dan mindah2in barang biar koper lebih balanced. 

Kita sampe citadel sekitar 40 menitan. Ternyata kompleks pertokoan gitu deh, isinya kayak coach, Adidas, Tumi dll. Tapi karena kondisiku bener2 payah flunya, cuaca dingin berangin, trus pusing banget orang2nya bejubel banyak banget, alhasil nggak optimal liat2nya. Sebetulnya aku nggak selera beli tapi mr hubby maksa aku beli paling nggak 1 tas karena udah jauh2, jadilah aku ambil tas coach biarpun nggak gitu cocok dan sayang juga duitku ini mending buat keperluan lain, tapi ya udahlah. Trus mr hubby beli 1 koper yang memang kita butuhkan karena koper di rumah udah super butut udah lama banget umurnya sedangkan kita berdua sering tugas luar kota.

Kondisiku bener2 teler karena flu dan mulai demam, sore banget udah gemeter menggigil pakai jaket berlapis2, syal dan hoodie sambil nunggu berempat kumpul dijemput Richard di deket pohon natal besar di kompleks Citadel. Di taksi aku dikasih Richard segenggam vicks hisap yang sangat membantu ternyata sampai akhirnya sampe Jakarta. Mampir ke luggage ambil barang2 dan kondisinya antara sadar nggak sadar ketiduran saking nggak enaknya badan. Kita berdua berpisah dari mas tyo dan mbak fifi karena mereka lanjut penerbangan domestic ke Oakland nengokin sodara sehari sebelum mereka juga balik ke Jakarta. 

Di Cathay alhamdulillah bisa survive sampe hongkong biarpun lumayan guncang di 4 jam pertama tapi selanjutnya mulus sampe Hongkong, trus sampe Jakarta 4-5 jam kemudian. Baru kali ini rasanya traveling tapi kondisi sejak berangkat nggak fit sampe pulangnya juga flu berat. Anyway tetap bersyukur bisa jalan sejauh ini. Semoga ada rejekinya untuk explore tempat lain di masa mendatang.. Aamiin YRA..




perjalanan ke los angeles dan san fransisco

Akhirnyaa jadi juga ke Amrik dan Mexico dengan itinerary yang super padat karena cuti terbatas.

Perjalanan ke Amrik Mexico kemarin ini diwarnai dengan drama kesehatan. Gimana enggak, di hari pertama jalan pas aku hari kedua menstruasi dan itu betul2 drop banget karena bleeding. Ceritanya udah 3 bulan mens cuma flek2, trus pas desember ini kayak dirapel buanyak banget dan sakit buangett. Aku sebelum berangkat sempat ke internist kuatir entah kandung kemih, lambung atau usus bermasalah karena perutku bagian bawah sakit banget. Kelar dari dokter ternyata malah mens.

Pas berangkat ke LA kita berdua naik pesawat Cathay Pacific, waktu belinya pas promo harga 12jt pp per orang, jadi total 34 jutaan berdua pp. Kupikir CP ini kayaknya rada lux gitu ya, ternyata biasa banget. Pramugarinya juga biasa banget dan cenderung jutek. Minta teh panas aja susah bener dikasinya kapan2. Padahal selama ini aku tuh jarang banget request ini itu ke pramugari, hanya aja kemarin kondisiku lagi drop.

Lumayan tersiksa di pesawat karena jauh banget 4.5 jam perjalanan Jakarta-hongkong, lanjut 12jam hongkong-LA. Udah gitu kan lagi bleeding mens banyak banget sampe lemes bolak balik toilet ganti pembalut sampe abis. Trus pesawat goyangnya kenceng banget pas berangkat, yang mana ini udah sering kubaca karena adanya pacific jet stream alias arus kencang di pasifik, goncang bangett tapi karena adanya arus maka perjalanan jadi lebih pendek karena kedorong arus, sebaliknya pas pulang melawan arus jadinya lebih lama. Ini adalah perjalanan terlamaku karena belum pernah 12jam non stop. Paling jauh ke Iceland tapi kan sempet jalan2 ke Norway dulu sebelumnya, yang Norway juga transit ke Bangkok, jadi gak gitu terasa panjangnya karena terpotong2 perjalanannya.

Btw aku juga kesel di airport hongkong karena petugas informationnya jutek banget dan nggak helpful. Kondisiku waktu itu lagi kepayahan karena bleeding dan nanya ke information kalo beli pembalut dimana, apa ada convenience store, dan itu petugasnya bener2 gak mau bantu, dia bilang gak ada dengan muka jutek abis. Akhirnya aku tunjukin 1 pembalut yang tersisa dan nanya petugas di sebelahnya, dijawab mungkin ada sejenis apotik di gate 28. Kitapun jalan kesana, ternyata tutup trus jalan lagi sampe ketemu toko 24jam tanpa penjaga. Mr hubby bantu beliin ke dalam 1 box pembalut.

Perjalanan lanjutan dari hongkong ke LA seperti yang kubilang lumayan horror, terutama memang di atas laut pasifik. Jadi dari peta yang aku pelototin saking stresnya aku naik pesawat, rutenya itu dari hongkong naik ke Taiwan, jepang, lalu belahan timur utara rusia, naik ke atas arah Alaska sejajar sama anchorage, lalu turun nyeberang ke amrik, jadi bukan motong pasifik. Itu aja udah kenceng dan guncang banget pesawatnya, gimana kalo motong ya, pasti super horror turbulensinya.


Jadi perjalanan kita ke amrik dan mexico ini sudah direncanakan sejak awal tahun, berempat dengan temen jalan yang lain. Aku dan mr.hubby, mas tyo dan mbak fifi istrinya. Kita berempat pernah jalan bareng ke Norway dan Iceland waktu itu, berkesan dan hepi banget karena waktu itu belum musim perang Israel-hamas, rusia-ukraina dan sebelum covid juga.

Pas kita ketemuan membahas finalisasi perjalanan di citos, sebetulnya kita rada ragu juga. Karena aku dan mbak fifi pake hijab (walopun hijab kita biasa aja, apalagi hijabku gajelas) mengingat di amrik setelah perang Israel-hamas kan mulai rada tegang ya kalo sama yang pake hijab, belum lagi pada bebas bawa senjata tajam, banyak tembak2an, homeless, zombie narkoboy. Pokoke serem2lah yang ada youtube kalo liat.

Tapi berhubung mbak fifi mau conference di Anaheim (dia dosen di UI), maka yaudahlah bungkus, selain itu kita berdua udah ada visa amrik, setidaknya harus dikunjungin dulu jangan sampe 5 tahun akhirnya hangus tanpa kunjungan, malah susah dapet lagi. Ketambahan mas tyo itu terobsesi sama kunjungan ke mexico karena temennya abis dari sana, mau ke tempat puing2 suku maya. Alhasil bungkuslah. Mbak fifi jalan duluan karena ada conference, lalu mas tyo nyusul sampe sabtu sore, aku dan mr hubby nyusul sampe di sabtu malam.

Suasana LA menurutku semrawut di bandaranya. Yang jelas petugas imigrasinya baik dan lancar aja pas kita masuk. Hanya saja waktu nunggu jemputan taksi dari booking.com semrawut banget suasana tempat tunggu bandara LAX ini, masih mending soetta deh. Kita nunggu jemputannya juga sejam lebih ada karena macetnya minta ampun. Alhasil baru jam 11 malem sampe di hotel park plaza lodge deket original farmer market, padahal kita mendarat sekitar jam 8 malem.

Hotelnya sendiri menurutku cukup nyaman kendati di lantai 2 dan tanpa lift buat angkut koper, tapi kamarnya besar. Dan ternyata cuacanya dingin bangettt. 

Kali ini terus terang persiapan kostum kurang mantap juga sih karena nggak expect bisa sedingin ini, apalagi nanti ke san frasnsico. Karena kalo baca2 weather di google hawanya masih tolerable di 20an, tapi ternyata jauh lebih dingin dan berangin, belum lagi hujan. Beda sama waktu kita ke Norway dan Iceland karena memang tau kalo bakal super dingin maka perlengkapan perangnya mantap.

Hari minggu kita berdua ambil one day trip di LA, beli putus aja. Jadi rutenya ke pantai Santa Monica, Venice Beach, Beverly Hills dan sekitarnya, lunch break di Farmer Market, Griffith observatory dan Hollywood Famewalk. Lumayan sih dapet banyak secara kita cuma ada waktu sehari buat explore kota LA ini.

Menurutku pantai2nya biasa aja, masih bagusan pantai di negeri kita kemana2. Gak ada yang istimewa sih, paling Hollywood famewalk aja itupun karena ngejual nama2 artis. Suasana sih ya biasa juga, nggak yang serem2 amat seperti digambarkan di youtube2 katanya rawan banget.


Besoknya kita bersiap trip 3 hari 2 malam ke arah san fransisco, beli trip di getyourguide. Akhirnya ketemu juga mas tyo dan mbak fifi yang sudah ngumpul di LA dari Anaheim. Pagi jam 6 kita udah nyeret koper dari penginapan ke original farmer market, kira2 hampir sekilo jaraknya, mampir di semacam seven eleven lagi2 beli pembalut 1 box, sama roti biscuit dan air buat perjalanan.

Kita naik bus dari travel bareng sama peserta dari negara lain, ada 2 orang ibu2 jepang, 6 orang dari Filipina, 1 orang korea, 1 ibu2 israel, dan kita berempat Indonesia. 

Hari pertama kita ke Santa Barbara, lalu Silicon Valley, ke Solvang pemukiman orang-orang Danish, lalu singgah di onion market, dan ke penginapan di Oakland yaitu Springhills Oakland Airport Hotel. Perjalanan lumayan jauh dari satu tempat ke tempat lainnya sekitar 1-2 jam. 

Di Solvang berhenti lumayan lama buat makan siang. Tempatnya bagus kayak kota kuno di eropa, yang jual juga kebanyakan makanan Danish dari Denmark. Lalu Onion market beli hasil olahan bawang, jadi satu toko tuh isinya perbawangan semua. Kita sekalian beli perbekalan makan malam karena nggak mungkin kemana2 lagi.

Kita sampe hotel udah jam 7 malam dan capek banget, mana dingin dan hujan di beberapa tempat tadi, untungnya pake jaket hoodie, trus mr.hubby terpaksa beli topi karena jaketnya standar tanpa hoodie. Kita poto2 dulu berdua di koridor hotel dalam kondisi udah loyo seharian jalan.

Hari kedua tujuannya adalah san fransisco. Tadinya sempet pesimis karena berita di youtube SF itu menyeramkan. Ternyata menurutku bagus2 aja, bahkan cantik dengan lanskap naik turun bukit dan trem. Sejauh ini belum ketemu homeless atau korban narkoboy zombie sih, tapi mungkin karena bareng tim tur satu minibus yang terdiri dari peserta beberapa negara ini.

Perjalanan kita naik bus kali ini tujuannya ke Fisherman Wharf, Golden Gate Bridge dan Alcatraz island. Pertamanya kita ke San Fransisco City Hall dulu untuk melihat kayak apa balaikotanya, dan pas kebetulan ada beberapa pernikahan (disana orang2 married di catatan sipil balaikota). 

Setelah itu kita jalan ke arah Fisherman Wharf. Naik turun bukit dengan pemandangan dan rumah-rumah kebun yang cantik dan rimbun, lalu ada tremnya kayak di film-film San Fransisco naik turun bukit. Seneng deh ke wilayah ini karena cakep pemandangan bukit2 naik turun. 


Tujuan berikutnya menuju Golden Gate Bridge. Mulailah kabut dan hujan. Sempet susah juga foto2nya, tapi akhirnya dapet. 



Trus makan siang di Fisherman Wharf. Mas tyo lagi ngidam kepiting banget, akhirnya kita semua makan di crab house. Gila2an makannya tapi memang enak sih. Aku makan calamari sambil takut2 kolesterol, sedangkan kepiting malah gak mau karena rawan jerawatan. Di fisherman wharf hujan banget sampe harus beli payung karena gak pake hoodie.

Kelar makan siang kita antri naik kapal ferry keliling SF lihat sisi lain Golden Gate Bridge dan melihat dari jauh Alcatraz Island. 

Kira2 sejam selesai lalu turun dan jalan2 seputar wharf, mampir beli gelato sambil kehujanan. Abis itu udah sore banget kembali ke penginapan di Oakland.

Hari terakhir kita sekalian check out balik ke LA. Perjalanan diwarnai hujan cukup deras, mengarah ke Monterey. Disana ada semacam pertokoan dan pemukiman, ada Monterey Canning Company, lalu kafe2 kecil di tepi jalannya. 

Setelah itu lanjut ke Carmel by The Sea, lumayan jauh. Ada semacam kompleks khusus berisi lapangan golf, hutan2, villa2 ekslusif, pantai bebatuan Bird Rock Pebble Beach.

Pas di pantai Bird Rock ini kita turun buat liat karang2 dan burung2.. ada tulisannya dilarang kasi makan burung karena bisa melemahkan imunitas mereka mengingat yang orang kasi itu bisa mengandung pengawet & micin2an.. yeahh pantesan manusia pada nggak bagus kondisi fisiknya karena makanannya gak jelas yaa..


Hujan semakin deras dan perjalanan pulang LA lumayan jauh sekitar 2-3 jam di bus, sampai akhirnya tiba di Farmers Market sekitar jam 6-7 sore. Lanjut jalan kaki ke penginapan sekitar 1 km. hujan banget di sepanjang jalan kaki itu, aku mulai drop hidung meler dan batuk. Kita sampe di penginapan Park Plaza lodge.

Malamnya kita masih harus packing untuk perjalanan ke Mexico di Cancun Tulum tepatnya. Di penginapan re-packing masukin baju2 buat koper kecil di Mexico, sedangkan koper besar akan dititipkan di luggage berbayar di deket airport LAX. Next perjalanan kita adalah naik pesawat Alaska Airlines ke Cancun Mexico..



Saturday 20 January 2024

jakarta atau jogja?

lagi menggalau apakah aku akan menghabiskan masa pensiunku di jakarta atau di jogja..

sebetulnya masa kecilku sampe lulus esde itu dihabiskan dengan mengikuti ortuku dinas pindah-pindah antar pulau, mulai dari banjarmasin aku lahir, semarang sampe umurku 6th, pontianak sampai kelas 4 dan bandarlampung sampai lulus esde. setelah itu baru ke jogja sampe lulus kuliah.

di jakarta nggak terasa sejak lulus kuliah tahun 1996 sampai sekarang berarti udah mau 28 tahun aja. kerja disini beberapa kali pindah kantor, lalu teman2 dekatku justru teman menari karena teman menari itu justru asyik2, ibu2 dan mbak2 yang hobi nari dan nggak ada rasa bersaing ini itu, kebanyakan juga bekerja, punya profesi atau bisnis.

anak2ku tentu di kuliah di jakarta tapi nggak tau nanti kerja dimana, tapi kayaknya sih bakal di jakarta seputarnya juga. tapi aku merasa kurang nyaman kalo masa pensiun dihabiskan di jakarta karena pasti biaya hidup dan kesehatan tinggi, udah gitu udaranya nggak bersih, polusi tinggi, stress tinggi.

di jogja ada kakak2ku yang mungkin kita bisa spend waktu lebih intens karena mereka juga udah pada pensiun kerja, lalu temen2 esempe esema kuliah juga ada kendati nggak banyak. aku juga bukan orang yang punya banyak teman, cenderung introvert tapi kalo udah deket bisa super akrab kayak sodara.

di jogja alhamdulillah udah running kos2an kendati hasilnya nggak besar tapi cukuplah buat nambah2 bekal pensiun biar nggak merepotkan anak. tinggal nyari tanah dibangun rumah aja karena rumah di jakarta nanti buat anak-anak.

ternyata nyari tanah di jogja juga susah karena keinginan banyak. pengennya di dalam kompleks perumahan biar aman dan nggak harus intens bersosialisasi mengingat aku rada ansos, tanah 180-200m dengan taman belakang yang luas dan cukup 1 lantai aja biar gampang maintenance dan mobilitas, jalanan kompleks lebar, hadap utara atau selatan, nggak deket ke sungai, makam, pom bensin, bukan hook karena berasa terbuka banget, ada tempat jogging track, trus pengen yang lokasinya deket penyediaan kebutuhan seperti indomaret, tempat jual sayur or supermarket, apotik, klinik, rumah sakit, mall dan ternyata.. lokasi itu nggak ada hahahaha *banyak maunya tapi budget terbatas*

aku juga belum membayangkan gimana nanti stay di jogja yang tentu ritmenya sangat lambat, banyak basa basi dan sosialisasi, sedangkan aku orangnya serba cepat satset dan minim basa basi sosialisasi.

dari masa pensiun 56 dengan MPP 1 tahun berarti 55 maka 5.5th lagi aku pensiun. sebetulnya udah lelah banget pengen cabut. posisiku sekarang sudah nggak memungkinkan ke jabatan lebih tinggi karena bidangku terbatas dan aku merasa makin tua makin susah mikir dan junior2 juga makin mendominasi. mungkin saatnya aku pindah ke perusahaan yang lebih kecil dan nggak rumit sembari bisa pensiun sampe usia 60. mungkin setelah itu barulah beneran balik ke jogja menghabiskan masa tua disana karena usia >60 bisa santai di kota kecil.

well lets see aja.. semoga diberi kesehatan dan kemampuan berpikir yang baik, sehingga bisa lancar dalam menjalani semua.. aamiin YRA


random perjalanan, sakit, foto sama presiden

perjalanan ke IKN beberapa hari kemarin kembali membuatku terkapar. 

sejujurnya aku males banget membayangkan pindahnya kantor ke IKN, tapi malah jadi terlibat sebagai tim task force. 

aku bukan keberatan dengan pekerjaannya, tapi pp jakarta kalimantan itu membuatku stres kalo harus rutin misal seminggu sekali naik pesawat dan nggak bisa ditempuh dengan cara lain. 

padahal aku tuh suka traveling dan udah lama keliling aneka negara dan daerah, dari kecil juga ikut ortu pindah2 pulau, tapi naik pesawat tetap membuatku nggak nyaman, apalagi pesawat antar pulau. konon kekuatiranku itu lebih ke takut berada dalam ruang sempit tertutup, sama kayak naik lift suka bikin aku nggak nyaman, kayak sesak napas.

kemarin waktu ke los angeles itu juga berat banget buatku karena melintasi pasifik itu ada pacific jet stream, arus kenceng jadi turbulensnya berat. tapi pas dari LA ke cancun mexico pp itu mulus2 aja selama 4-5 jam, pesawatnya alaska airlines yang sebulan kemudian jenis pesawat tertentunya harus dikandangkan karena pintu daruratnya copot huaaa...

ada juga pengalaman lebaran tahun lalu ke singapore naik batik, bener2 udh menukik turun mendarat tinggal nyampe landasan tiba2 ekstrim menanjak lagi, padahal cuaca terang benderang siang bolong. pilot bilang gak boleh mendarat tapi aku yakin ada yang gak beres dari pesawatnya. akhirnya naik terbang lagi ke batam, nunggu sejam kayaknya dibener2in, trus balik lagi baru deh mendarat di singapore.

kembali ke IKN, pas groundbreaking itu ada pak presiden. biarpun biasa aja bukan fans, tapi nggak nyangka bisa salaman dan foto bareng sebagai rakyat jelata. beliau malah yang nyamperin kita2 hadirin perwakilan kantor, trus pas temenku mau foto2in malah ditawarin selfie, aku ikut2an nyempil dan beliau liat trus nawarin rame2 selfie lagi. wahh humble banget ternyata. 


lumayanlah bisa salaman dan foto sama presiden sama dengan bapakku jaman soeharto dan kakak cowokku jaman SBY, bedanya bapak dan kakakku itu pejabat jadi fotonya resmi dibingkai, kalo aku foto selfie aja sebagai rakyat jelata wkwkwk...

sebetulnya dari awal pengen foto bareng tapi sadar diri males dengan paspampres kayaknya ribet dan pernah kesel dulu pengen foto sama ruth sahanaya pas dia nyanyi di kantorku, doi dengan juteknya menolak, jadinya aku males kalo minta foto2 lagi. Eehh ini presiden malah ramah banget mau selfie.. yeahh sehat2 ya pakk

pulang dari IKN aku langsung tepar kena flu, padahal belum lama sembuh dari flu waktu balik dari LA. 

pas balik dari LA itu aku bener2 tepar, perjalanan jauh, berangkat bleeding mens buanyak banget sampe kemana2, pulangnya kena flu berat, trus bibi pulang pergi yang ngurus rumah cuti 10 hari karena suaminya meninggal. kebayang capeknya aku beberes urusan rumah, unpacking, besoknya ke kantor trus mesti ke jogja ada urusan, pulang dari jogja masih belum masuk juga itu bibi..

begitulah kerandoman tulisan gak jelas ini.. ditulis saat aku hari minggu abis beres2, makan bubur manado trus minum obat. semalam manggil tukang pijat dan kerokan.. mana besok mesti rapat..

semoga segera sembuh sehat.. aamiin YRA