Thursday 4 June 2020

menari bedhaya pangkur

dalam suasana work from home ini, stresfull banget karena tekanan big boss di kantor, kemarin mendadak kangen berat dengan menari.

udah berbulan2 nggak menari lagi sejak pentas terakhir di world dance day di solo april 2019. guilty feeling ke mr hubby sejak aku pindah posisi kerja mei 2019, karena sibuk banget jadi kegiatan menariku sementara off dulu, disamping terkapar juga tiap wkend karena lembur terus & kerjaan bener2 melelahkan..

nah kemarin sempet browsing youtube pengen merefresh tari bedhaya pangkur.. ehh kok malah nemu di youtube video kita pentas di solo itu haha *terharu


teringat betapa nggak mudahnya pentas kemarin itu. utamanya menghapal yang pe-er banget karena aku nggak rajin latihan gara2 kerjaan.. dan yang paling nggak mudah adalah selalu ada friksi2 di dalam tim yang menari. padahal ya cuma 9 orang, heran deh..

kalo tahun lalu 12 orang dan dari 2 sanggar sih mendinglah kalo ada friksi. tapi ini sama2 dari 1 sanggar dan 9 orang. tapi ya gitu deh karena ada 3 orang di dalam tim ini yang sulit kerjasama. mbak neni yang senior dan kebetulan direktur di salah satu konsultan, dominan banget dan meremehkan yang lain. padahal dia bukan owner tapi nggak menghargai owner. okelah dia penari senior, tapi sikap nggak menghargai owner itu betul2 aku nggak ngerti, padahal transport, hotel, kostum dibiayai owner.

trus yang kedua mbak weni, memang orangnya super keras dan dominan, mutungan. tahun lalu mereka berdua ini yang berantem dengan sanggar lain dalam satu tim. lalu risa yang paling junior, narinya bagus banget, ponakan owner tapi manja banget dan semaunya sendiri. ketambahan lagi mbak lula, yang senior banget tapi nggak disambut baik sama mbak neni. hadehh pokoknya riweh dehh..

anyway pentas berjalan lancar.



aku nggak tau tahun2 berikutnya masih bisa ikut nggak karena cukup menyita waktu. pengennya yang di jakarta aja, ada festival bedhayan.. moga2 ada kesempatannya..




No comments:

Post a Comment