Wednesday, 13 November 2024

turning 50

Hari ini usiaku tepat 50 tahun. Alhamdulillah kondisiku baik, kendati pinggang kanan ke atas masih nyeri, duduk nggak nyaman walaupun sudah beberapa kali fisioterapi. 

Bersyukur di usia 50 tahun ini aku relatif sehat dengan pengalaman kehidupan pahit manis asam garam kulalui. Dari sisi pekerjaan artinya sudah jalan 28 tahun bekerja, dari sisi pernikahan sudah jalan 26 tahun. Aku hanya bisa berdoa semoga diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan berkeluarga dan bekerja. 

Di usia 50 tahun ini kusadari bahwa kesehatan itu adalah anugrah dan segala-galanya. Aneka keluhan kesehatan mulai muncul memang menjelang 50 tahun, termasuk beratnya menghadapi pre-menopause dan menurunnya rasa bugar, serta kolesterol yang tinggi padahal aku jarang makan makanan berlemak.

Sejujurnya aku memang kurang olahraga dan pola makanku berantakan kendati berat badan relatif stabil. Tinggi 157 dengan berat badan 52-53kg. Kadang terasa berat di badan karena di usia 40an beratku masih seputar 50kg, usia 30an berat sekitar 48 kg. 

Aku rajin menari jawa seminggu 2x karena buatku menari itu olah tubuh juga menenangkan melatih kesabaran, tapi mungkin ngaruhnya lebih ke kaki dan nggak pemanasan, langsung hajar 2jam. Aku juga setahunan ini tiap sabtu minggu jalan kaki sekitar 45 menit di taman langsat. Yang kurang memang latihan beban buat badan bagian atas, akibatnya bagian atas kurang kuat. Trus di kantor karena sehari-hari kerjanya duduk, trus jarang keluar maka makin2 deh jarang gerak. Nah ini kayaknya pinggang kanan ke atas yang kena.

Selain itu urusan muka yang never ending ini juga jadi concern. Kalo dulu ruwet dengan urusan jerawat, maka 2 tahun terakhir struggling dengan melasma, dan mulai sagging lower facenya hiks... aku jadi kepikiran mungkin someday pengen treatment mini facelift kayak dian nitami sebagai hadiah buat diri sendiri, barangkali nanti pas masa persiapan pensiun sekitar 6 bulan sebelum beneran pensiun di usia 56.

Sejujurnya aku rada takut menghadapi kondisi fisik after 50 yang katanya banyak perubahan. Masalah tulang2an, punggung pinggang dan otot2 yang kukuatirkan karena juga pre-menopause. Aku belum nemu tempat fitness yang pas karena kendala jam bekerjaku. Udah gitu aku pengennya fitness or yoga di tempat yang ladies only karena risih pernah yoga dengan guru cowok india di tempat yoga deket rumah, rasanya nggak nyaman banget, berasa kasar dan nggak leluasa.

Aku inget ibuku rasanya badannya kuat dari sisi tulang2an dan otot2 di usia 50, kira2 baru muncul keluhan itu setelah hampir 70 tahun itupun juga bukan yang berat banget, beliau berpulang di usia 81 tahun karena stroke setelah 2x covid. Tapi ibuku memang badannya berisi dan hobi makan, mungkin itu yang bikin energinya terjaga. Keluhan ibuku adalah kolesterol, pencernaan, vertigo, sakit leher, susah ke belakang. Kondisinya menurun drastis karena stroke setelah kena covid, lalu sempat membaik sebentar trus kena covid lagi dan beliau berpulang.

Dari sisi pekerjaan aku udah let it flow aja karena memang tidak berambisi lebih tinggi lagi. Pilihanku hanya mempertahankan yang sudah baik dan bisa pensiun dengan soft landing, atau mungkin anytime pensiun dipercepat kalo ada pekerjaan yang lebih sesuai kondisiku karena aku ingin setidaknya sampe usia 60 bisa produktif. Tentunya aku sedang mempersiapkan masa pensiun. Telah dan sedang menyiapkan kos2an supaya dapat penghasilan rutin setiap bulan di masa pensiun, serta menyiapkan tempat tinggal buat di jogja buat ditinggali setelah usia 60 tahun. Aku juga sedang memantau pembangunan PAUD di tanah yang kuwakafkan, dan rencananya ingin mengisi perabotannya setelah pembangunannya selesai oleh donatur. Aku ingin nanti pas di jogja bisa berkontribusi ikut mengelola, serta sesekali mengajar disana.

Dari sisi keluarga, aku ingin mendampingi mr hubby yang dalam 1.5 tahun lagi akan pensiun. Time flies so fast ya. Dia juga struggling dengan kesehatannya, tapi semoga kita berdua sehat2 terus dan bisa semakin kokoh dan tangguh dalam menghadapi kehidupan. 

Tentunya aku berharap selma di bulan November 2024 ini bisa segera diterima bekerja di tempat yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, yang lokasinya dekat dan suasana kerjanya kondusif. Aku berharap fikri lulus ujian UKMPPD baik cbt maupun osce di bulan November 2024 ini.

Doa-doa baik kupanjatkan semoga kita semua sehat, semua urusan kita dilancarkan dan dimudahkan, dan selalu dalam lindungan Allah SWT.. aamiin YRA..



november yang penuh pengharapan

Biasanya bulan November itu rasanya hepi karena bulan ulang tahunku. Tapi kali ini adalah November yang penuh pengharapan.

Pertama, jelang ultah tapi badanku nggak fit. Gerd parah dan nyeri punggung bawah yang nggak sembuh2. Aku berharap badanku segera sembuh dan fit kembali.

Kedua, selma proses untuk rekrutmen masih lambat banget progresnya. Itu kalo nggak dikejar2 nggak taulah kayak apa. Aku benar2 berharap dan berdoa semoga bulan November ini sudah clear dia keterima kerja.

Ketiga, fikri ujian ukmppd baik cbt maupun osce. Nggak bisa bantu cuma bisa mendoakan semoga diberikan kemudahan kelancaran dan kelulusan dalam ujian cbt dan osce.

Sejauh ini untuk ultah aku udah mempersiapkan syukuran sederhana:

-Nasi box untuk jamaah masjid kampung di bintaro, titip sama tukang langganan

-Nasi box untuk teman2 kantor di bagianku

-Donasi anak2 panti asuhan untuk rekreasi kecil2an berupa sewa mobil, tiket masuk tempat rekreasi, snack dan makan siang, aku titip ke temen kantorku yang biasa ngurusin

Mudah2an semua berjalan dengan lancar.. semoga aku kembali sehat, semoga selma diterima di tempat kerja dan semoga fikri lulus ujian ukmppd baik cbt maupun osce. Aamiin YRA…



Monday, 11 November 2024

update body

Dari kondisi nggak fit yang sebelumnya udah kutulis, ternyata masih berlanjut walaupun ada progress. Akhirnya aku ke dokter internis di RS pondok indah sepulang dari training di kompas institute. Sesuai dugaan, gerd dan diperparah dengan antibiotik yang waktu itu diminum untuk kista Bartholin. Alhamdulillah kista udah pecah dan beres, jadi tinggal lanjut sembuhin yang lain.

Seumur2 aku belum pernah separah itu kena gerd. Yang ini beneran susah digambarkan, selama 2 minggu tersiksa dengan gejala:

-susah menelan, beneran susah harus bener2 pelan supaya nggak kesedak

-tenggorokan berasa kecekik, napas susah

-sendawa terus-terusan, nggak enak banget gas terus2an

-perut penuh dan membesar, gas banget pokoknya

-sakit punggung menjalar dari atas kebawah, belikat terutama. Tapi ini nyaru sama aku memang lagi sakit punggung banget.

Sama dokter dikasih omeprazole yang 40mg, inpepsa dan mucosta. Progresnya membaiknya lumayan lama, baru enakan setelah seminggu lebih hampir 2 minggu. 

Selain urusan gerd dan kista Bartholin, aku juga tersiksa banget dengan back pain. Ini ceritanya lumayan panjang dan sampe sekarang masih. Back pain ini juga nyaru dengan aku mens, dimana biasanya mau mens memang punggung pinggang sakit banget. Udah gitu mens juga nggak lancar, baru dapet lagi setelah 2 bulan. Usia 50tahun ya sudahlah wajar kalo pre-menopause. Tapi nggak kuduga siksaannya begini amat.

Selain itu gerd juga ngaruh bikin sakit punggung. Jadi aku nggak tau apakah sakit punggung pinggang ini karena mens, gerd atau memang aku sakit punggung aja. Posisinya adalah di bagian kanan, mulai dari leher kanan ke bawah sampai pinggang kanan bawah.

Pertamanya aku fisio terapi di rs Jakarta. Biasanya lumayan 1-3x terapi sembuh misal sakit leher karena salah bantal dll. Tapi ini nggak berkurang. Trus browsing2 nemu tempat fisio di melawai. Ya udah dijabanin sembari rada longgar karena ada training, jadi pagi mampir dulu. Sempet enakan dikit tapi trus sakit lagi. Akhirnya inget jaman dulu pernah terapi sama fisio yang namanya mbak dije, dipanggil ke rumah dan sembuh kendati sakitnya amit2 waktu dipakein alat kayak bor pijat.

Nah tapi ini orangnya susah banget dihubungi, pokoknya belagu banget mungkin karena sekarang udah laris. Di wa nggak deliver, nanya di IG juga nggak direspon. Akhirnya liat IGnya dia udah ada suami yang fisioterapis juga. Alhasil kontak dan bisa janjian kendati susah banget waktunya, penuh terus. Aku pulang kantor ditemenin mr hubby datang ke tempat prakteknya di seputar haji nawi, nggak jauh dari rumah sebetulnya. Orangnya sih baik, ngobrol2 eh ternyata kerja di klinik anak perusahaan medis di kantor mr hubby. Alhasil jadi super ramah, dan diapun minta istrinya bantu fisio. Huhh coba kalo nggak kenal kantor mr hubby, mana mau dije ini keluar hadehh..

Akupun dipake-in dry-needling, dan ternyata ini beneran nggak cocok dan nggak rekomen samsek. Aku udah beberapa kali akupuntur dan itu gentle dan nyakitin. Tapi ini dry needling itu ditusuk pake jarum panjang, trus dijarumnya kayak diputer2 sakit banget ngilu katanya buat merangsang otot yang memendek karena stress supaya bisa lentur balik lagi. Dan dry neeling dilakukan mulai dari leher kanan atas, sepanjang punggung dan panggul pantat bagian kanan semua. Sakitnya ampun2 nggak kuat. Disuruh terapi lagi next week.

Tapi ternyata badanku malah jadi sakit semua, ditambah bonus jadi kesemutan semua seharian di kaki dan tangan baik kiri maupun kanan. Paniklah aku seumur2 belum pernah kesemutan kayak gitu, mana mr hubby pas berangkat dinas luar kota. Alhasil besok sorenya abis kantor aku balik ke klinik fisio di melawai dan kata fisioterapisnya ini kayaknya trauma, ototnya malah jadi kaku keras dan mungkin kena syaraf karena kesemutan. Abis fisioterapi, si mbak fisio menghadap dokter spesialis akupuntur yang masih belum pulang dari praktek. Dokternya menemui aku dan ngecek, katanya ini trauma mungkin karena dry needling, dan terapi ini nggak pasti cocok di semua orang. Dokternya kasih terapi kayak ditekan2 pake pulpen yang ada getarannya di beberapa titik, dan besoknya disuruh datang buat akupuntur.

Ajaib juga sampe rumah kesemutan di tangan hilang, tapi yang di kaki masih karena tadi cuma bagian tangan aja yang ditekan2 pake alat. Besok siangnya aku datang lagi pas break siang kantor, trus diterapi lagi dan akupuntur. Beneran lho malemnya udah hilang itu semua kesemutan. Tapi ya punggung masih sakit karena perlu beberapa kali fisioterapi.

Sekarang ini masih proses fisioterapi untuk punggung di melawai, mudah2an segera sembuh ya Allah.. aamiin YRA..



nggak fit lagi

Udah akhir okt dan lagi2 belum mens selama 2 bulan. Punggung bawah udah sakit banget, tapi rasanya ini bukan karena mau mens tapi memang ototnya sakit banget. Ketambahan sakit lambung dan tenggorokan yang berasa mengganjal, rasanya kayak nelan pil yang baru separuh nggak tuntas, trus susah ke belakang, dan yang terbaru ada kista Bartholin di miss v yang nyeri banget.

Akhirnya pake halodoc untuk si kista ini dan dikasih antibiotik clidacor selama 3 hari, salep digenta sampe ilang or kempes, serta obat lambung propepsa sebelum antibiotik. Pas senin pagi kistanya udah pecah dan nggak nyeri lagi, moga2 tinggal proses pemulihan aja.

Hari senin menjelang break siang kantor, ke rs Jakarta buat fisioterapi dan lanjut ke dokter internis untuk keluhan tenggorokan lambung ini. Fisioterapi udah sama sedikit latihan, tapi begitu balik duduk di kantor kok nyeri lagi ya. Trus lambung dikasih vometa dan sejenis inpepsa. Sejak sabtu pulang jogging mulai flek2 sampe senin ini, tapi dikit banget. Nyaru sama pecahnya kista Bartholin. Jadi nano nano banget rasanya.

Hari rabu sebelum training mampir fisioterapi dulu, kali ini ke daerah melawai, trus malemnya abis training mampir ke RS ke dokter internis urusan lambung. Dokternya bilang gerd, dan diperparah dengan antibiotik sebelumnya. 

Beberapa hari kemarin udah mendingan tapi kerongkongan masih kerasa kecekik. Low back pain tadinya membaik tapi dari hari minggu kok kayak kumat lagi. Mesti diapain bingung. Rasanya pengen teriak karena bodi nggak enak banget. Pegel, nyeri di bagian punggung bawah, tenggorokan kayak kecekik, perut nggak enak. Ya Allah semoga aku segera sembuh.. aamiin YRA..



Monday, 21 October 2024

jadi motivasi kerjamu apa?

Mungkin kalo bukan di jaman medsos saling adu nasib gini rasanya ibu2 kerja ya suatu hal yang biasa aja. Kayaknya orang hidup ya nggak saling adu nasib, paling cuma ngebatin.
Seperti yang sering aku liat di timeline yang sliwar sliwer di IG dan threads, pertentangan antara ibu bekerja dan tidak bekerja, dunia yang patriarki dll. 

Padahal ibu2 bekerja itu udah ada sejak jaman baheula, gimana ibu2 jaman dulu itu kerja di sawah, jualan di pasar, jadi guru, pedagang, jadi pembantu, kerja di pabrik rokok dll buat cari nafkah, bahkan jadi ratu di kerajaan jawa jaman dahulu termasuk mimpin perang kayak tjut nyak dien di aceh dll tapi ya biasa aja gada yang nyinyir.

Menurutku juga biasa aja, kayak aku dan para ibu bekerja lainnya. Untuk hidup perlu biaya. Biaya diperoleh dari bekerja. Realistis menjadi ibu bekerja karena perlu biaya rumah tangga dan kita dianugrahi kemampuan untuk berpikir dan bekerja, multi tasking dan kemampuan manajemen pekerjaan, keluarga dan diri sendiri sehingga semuanya bisa dioptimalkan dengan sebaik-baiknya. 

Sejak awal aku udah bekerja, tapi motivasi utamaku adalah penghasilan untuk kehidupan rumah tangga. Rasanya kalo dilihat dari porsinya mungkin sejak aku menikah sebagian besar biaya rumah tangga itu dari aku, termasuk cicilan rumah, sekolah anak, operasional rumah tangga, nabung, investasi pensiun dll. 

Hal ini karena mr hubby yang nggak stabil di pekerjaan, keluar masuk kerja entah udah berapa kali dengan berbagai penyebab, bahkan sempat ada kewajiban finansial segala. Untungnya aku stabil di pekerjaanku sehingga bisa mengcover semua biaya rumah tangga sampai hampir 15 tahun pernikahan sampai akhirnya dia stabil di pekerjaannya. Bayangkan aja kalo aku nggak kerja trus gimana kehidupan kita dan anak2..

Lambat laun setelah usia pernikahan melewati 15 tahun mulailah rada napas karena mr hubby ada posisi di pekerjaan yang baik, tapi masih ada cicilan rumah baru karena rumah yang lama terlalu kecil dan rumah lama kita sewakan aja. 

Sekarang di usia pernikahan 26 tahun Alhamdulillah cicilan rumah beres dan kita mulai persiapan masa pensiun dengan membangun kos-kosan di jogja dan menyiapkan tempat tinggal disana. Rasanya dari kos2an cukuplah untuk masa pensiun kita nanti karena kita pengen tinggal di jogja. Biaya hidup setelah pensiun rasanya masih aman dari kos2an dan tabungan pensiun kita, mudah2an diberikan kesehatan lahir batin untuk menjalani usia pensiun yang produktif. 

Aku pengen banget waktu pensiun berkegiatan di jogja yang sifatnya sosial dan amal, keagamaan selain ngurus kos2an, pengen juga ngajar dan jadi konsultan sesekali.

Nah lalu motivasi kerja menjadi berubah sedikit menjadi persiapan finansial untuk masa pensiun yang kira2 sekitar 5-6 tahun lagi. Alhamdulillah anak2 juga pelan2 sudah beres sekolahnya, mudah2an selma diterima bekerja di tempat yang kondusif dan sesuai keinginannya di bidang arsitektur, semoga fikri lulus ujian akhir kompetensi dokter dan bisa mulai internship di rumah sakit sesuai keinginan. 

Yang pasti aku masih termotivasi bekerja selain untuk persiapan finansial pensiun, juga agar tetap punya bargaining power terhadap mr hubby yang setelah dia mulai stabil kadang2 mulai menunjukkan kekuasaannya. Selain itu aku harus menjaga bargaining power dan marwah diriku terhadap keluarga besar dan para netijen yang budiman, serta menjadi role model yang baik juga untuk anak2ku. 

Aku bahkan udah gak tau bidang kerjaku mengarah kemana karena jurusan kuliah yang gak nyambung, trus sempat berada pada track bidang tertentu dan terakhir malah beda bidang lagi, pokoknya yang penting kerja yang benar untuk menjemput rejeki. Terkesan pragmatis tapi ya memang hidup perlu nafkah yang halal dari pekerjaanku ini.

Terkadang aku merasa lelah juga pengen free dan kesana kemari kayak ibu2 arisan, senam2 dan sosialita, tapi membayangkan hilangnya perasaan dihargai karena pekerjaan dan merasa punya value itu buatku nggak bisa kuterima. Nggak harus jabatan yang gimana2, yang penting masih bekerja dan berpenghasilan aja udah cukup buatku. 

Sampai sekarang masih kupegang amanah ibuku untuk terus bekerja untuk menjaga marwah diri dan bargaining power, termasuk setelah melihat role model kakak2 perempuanku yang tangguh dalam bekerja, membuatku terkadang malu kenapa aku secemen itu dalam menghadapi tantangan pekerjaan, kupegang juga perkataan ibuku jika aku mengeluh tentang pekerjaan maka ibuku bilang ya memang untuk itulah kamu dibayar.. 

yeah suka tidak suka harga diriku memang ada pada pekerjaan.. semoga sehat2 dan semangat selalu diriku.. aamiin YRA




jalan sehari di Bandung

Bulan oktober sempet pergi jalan sehari sama temen2 bedhaya. Mereka temen2 menari gaya jogja. Mbak2 berusia matang, mapan, pelestari budaya dan pengen eksis hehe.. ada karakteristik yang berbeda antara temen2ku yang sanggar ini dengan sanggar satunya. Kalo yang sanggar solo itu usianya lebih muda, bahkan banyak yang jauh lebih muda dan baru2 yang aku jadi ikut hepi karena jadi rame dan mereka semangat semua. 

Jadi ceritanya pagi kita kumpul di halim trus naik whoosh bareng ke bandung, turun padalarang trus naik kereta lanjutan ke bandung. Sampe sana udah ditunggu mobil hi-ace sewaan. Pertamanya jalan ke pasar Cihapit. 

Sejujurnya aku bukan penggemar blusukan ke pasar. Dari jaman gadis aku paling nggak suka disuruh anter dan nemenin ibuku belanja ke pasar. Ya karena aku rada OCD suka kebersihan dan kerapihan, sedangkan pasar itu kotor, gelap, becek, bau aneka rupa. Dari gadis aku paling tersiksa kalo disuruh anter ibuku ke pasar Ngasem biarpun diupahin dibeliin bubur candil or apapun. Tapi ya kebetulan banget setelah gede dan setua ini aku nggak harus ke pasar sih. Yang belanja itu si bibik di tukang sayur, atau aku belanja di supermarket aja mingguan beli daging2an ayam ikan dll.

Balik ke cerita pasar Cihapit itu, beneran diikutin melulu sama pedagang asongan kain lap dari masuk sampe keluar hadehh.. dan temen2 pada pesen makanan buat sarapan di warung bu Eha yang katanya ngetop banget di dalamnya. Sejujurnya aku nggak selera karena suasana pasar dan kuntitan pedagang asongan, belum lagi aku baru beres urusan lambung kuatir kenapa2. So aku nggak bisa kasih penilaian makanannya seperti apa.

Selesai dari sana kita lanjut ke area Happy Go Lucky, kafe dengan deretan toko baju di kiri kanannya. Nah ini baru deh cocok karena bersih dan nyaman. Kebetulan kurang sedikit jam bukanya tapi kafe nggak keberatan nerima kita berdelapan yang kece2 ini hehe.. di sana cuci tangan dan bersih2 setelah dari pasar, trus pesen minum dan lihat2 pakaian di toko-toko kiri kanannya. Lumayanlah dapet satu rok lucu.

Abis itu kita lanjut makan siang di warung lotek macan. Ini kayak rumah makan kecil di garasi, cukup bersih dan makanannya enak menurutku. Jadi aku pesen lotek, sedangkan temen2 pesen mi kocok, semacam bakwan, dan aneka es. Recommended-lah ini menurutku. Trus tempatnya juga nggak panas2 amat biarpun nggak ada AC tapi ya memang bandung waktu itu pas nggak panas juga.

Setelah itu lanjut ke pusat oleh-oleh, aku lupa tapi pada beli oleh-oleh. Setelah itu lanjut ke NuArt Sculpture Park yang cakep dan asri, dari jam 13an sampe hampir jam 4 sore.. liat2 museum, liat2 ada toko souvenir, trus nongkrong di kafenya sembari gantian sholat dan istirahat.

Sudah sore akhirnya kita lanjut untuk cari oleh-oleh di beberapa tempat. Abis itu lanjut ke warung makan ampera trunojoyo, makan lagiii… dan terakhir mampir ke jalan Braga buat foto2, sembari udah mulai gelap. Jam 7 malam kita menuju stasiun Bandung, lanjut ke Padalarang dan naik whoosh balik ke Halim, sampe Jakarta sekitar jam 9.30.

Demikianlah sekilas info halan2 sehari di Bandung. Rencananya kita mau halan2 tipis lagi, kayaknya ke Lasem di bulan Januari 2025, sekitar 3 hari berangkat jumat pulang minggu. Nanti kita ceritakan kalo jadi jalan ya..



Wednesday, 16 October 2024

semoga lancar dan lulus

bulan2 ini harus banyak berusaha, bersabar dan berdoa mengenai anak2.. 

selma yang baru lulus arsitektur mulai apply kerjaan dan ternyata cukup susah dunia arsitektur ini. udah sekolah susah2 dan begadang aneka tugas kuliah, ternyata kerjaan di biro arsitek itu selain susah nyarinya, eh gajinya becanda banget under UMR dan lembur2 gak diitung, perlakuan ke karyawan juga suka hati owner dan gak manusiawi.. boro2 ada jenjang karir kayak korporasi pada umumnya..

ini lagi berusaha dan berdoa banget supaya dia bisa diterima di korporasi yang profesional di bidang building. kalo ujian insya Allah lancar karena anaknya juga pintar dan pekerja keras, endurance-nya kuat, yah semoga aja diterima segera.. aamiin YRA..

lalu fikri bulan depan ujian kompetensi dokter. lagi usaha keras belajar dan latihan osce supaya lulus dengan nilai yang bagus. itu jangka pendeknya yang harus dicapai, karena masih lanjut perjalanan lainnya kayak pemilihan internship dll.. 

insya Allah bulan september ini selma dimudahkan dan diterima di perusahaan yang sesuai harapan, dengan lingkungan dan suasana kerja yang kondusif, gaji yang bagus dan lokasi dekat rumah.. lalu fikri lulus ujian kompetensi dokter bulan november ini.. aamiin YRA..




Monday, 30 September 2024

cerita perjalanan ke Penang

Di bulan September itu kita pergi ke Penang. Ternyata Penang itu jauh juga, letaknya masih di atas Medan hampir sejajar Aceh malah. Kita berangkat berempat termasuk tika keponakanku. Fikri sendiri nggak ikut karena ada yudisium hasil koasnya dia. 

Hari jumat kita berangkat naik batik air jam 10.30, sampe sana jam 1.30 siang karena perbedaan waktu. Sampe sana setelah urusan imigrasi kelar, kita naik grab ke cititel hotel di daerah Georgetown. Hotelnya sesuai ekspektasi, kamar kita gede. Sorenya kita jalan2 sampe malem keliling Georgetown, nyobain makan nasi lemak eh ternyata gak kesampean karena ternyata nggak halal, akhirnya ya ke resto biasa di mall Prangin. Lanjut malem jalan2 lagi di Georgetown, ngaso bentar di mugshot café minum kopi dan yoghurt, trus balik ke hotel.

Besok paginya aku dan dan mr hubby seharian di RS, sedangkan selma dan tika sepupunya jalan sendiri. Rencananya malem ketemuan buat makan. Di RS Gleneagles itu kita sebelumnya udah mendaftar dibantu agen. Setelah daftar ulang di registrasi, mulai kita berdua MCU sekitar jam 10. Proses MCU-nya cepat dan satset, termasuk treadmill. Kira2 jam 1.45 selesai, trus diminta datang lagi jam 3.30 buat konsul hasil MCU ke dokter umum. 

Nah sembari nunggu jam 4 kita jalan2 dulu karena belum makan dan mr hubby klo kelaperan kan rewel sepanjang masa. Setelah dapet contekan tempat kuliner kita mampir ke resto sarapan pagi by fizzy. Ternyata uenak banget makanan di sana, aku pesen nasi lemak, mr hubby pesen egg char kwe tiaw, trus teh tarik dan kopi. Semua enak2 maknyuss… kelar makan masih rada lama waktu tunggunya, trus kita jalan nyeberang ehh makan lagi deh ke spot kedua di roti bakar hutton lane. Di sana pesan es kacang dan roti bakar. Menurutku sih rasanya cukup enak walopun nggak yang maknyus banget.

Abis itu kita balik ke RS buat ketemu dokter. Hasil MCU punyaku Alhamdulillah baik, pe-er di kolesterol seperti biasa LDL lebih dikit, tapi lemak baik HDL-ku tinggi karena rajin minum omega3 jadinya rasionya bagus terhadap LDL. Sedangkan mr hubby cukup banyak pe-ernya, karena fungsi ginjal juga masih perlu diperbaiki, selain asam urat dan kolesterol. 

Kelar ketemu dokter lanjut kali ini mr hubby pengen nasi kandar pokok ketapang. Ternyata nasi kandar itu india banget, nggak masuk di lidah kita berdua, mana porsi segede gaban. Berhubung makanku cimit, yang pesen cuma mr hubby, aku pesen minum aja. Intinya nggak paslah selera jowo gini sama kuah berempah yang kental meluber.

Dari sana sore masih super panas dan belum bisa ketemu selma dan tika karena mereka masih ngebolang. Alhasil nyeberang jalan malah masuk ke the founders hutton, kayak kafe gitu buat ngadem. Kafenya keren sih ini kayak di Jakarta, suasananya cozy dan servisnya bagus, kalo makanan nggak bisa menilai karena cuma pesen kopi sama cemilan kentang ala kafe, sama aja kayak di Jakarta. 

Malemnya kita ketemuan sama selma dan tika. Lanjut deh jalan2. Jalan di sepanjang lebuh chulia, lebuh Armenia dan aneka lebuh lainnya. Lebuh itu road sih sebetulnya. Rada ngebatin juga ini kenapa Penang isinya chinese semua ya sama India yang item, kalo melayunya dikit banget jangan2 udah mau punah.. udah gitu nyari resto juga kebanyakan chinese gak halal, rada2 nggak nyaman sih karena harus merhatiin satu per satu.. kalo di Indonesia kan bisa dibilang hampir semuanya halal mau masuk resto manapun. 

Ternyata selma dan tika seharian ngider kemana2, katanya ke Penang Hill trus ke pantai atau tepi sungai apalah gitu masuk ke perkampungan. Mereka juga udah kulineran di Georgetown. Nah malemnya kita ulangi lagi tuh makan di makan pagi by fizzy, nyobain menu lain dan ternyata tetep enak2 juga.

Besoknya kita setengah hari di RS Gleneagles ke dokter spesialis ginjal untuk konsul. Dapet antrian nomor 17, sedangkan dokternya datang telat baru nongol jam 10.30an. alhasil nunggu lama buanget mr hubby udah super bete, baru dapet masuk sekitar jam 1 siang. Dilakukan usg ulang trus ditelaah hasil lab dan obat2an dari Jakarta. Glucopag dihentikan karena bukan diabetes, obat kolesterol lanjut, obat prostat diganti dan ditambah, vit D dihentikan karena udah ketinggian. Dibekelin obat 3 bulan dan januari disuruh control lagi.

Abis urusan dokter, kasir dan obat2an kelar jam 2an kita balik ke Georgetown. Kali ini pengen cobain penang road famous laksa rekomendasi temen di lebuh chulia. Mr hubby pesen laksa, aku pesen omelette, trus pesen popiah dibawa pulang. Menurutku sih biasa aja ya enakan yang makanpagi by fizzy. Sambil jalan keluar dari kedai kita lewat tukang chendul yang super antri dan beli buat dibawa pulang. Di hotel makan popiah yang ternyata tidak sesuai ekspektasi, sedangkan chendulnya lumayan tapi bukan yang enak banget. Dulu pernah makan popiah di KL enak banget jadi nggak nyangka kalo nggak sama rasanya, sedangkan chendulnya jelas enakan cendol di indonesialah.

Sorenya ngajak selma dan tika yang udah balik dari ngebolang, kita rencana nyebrang ke semenanjung naik grab. Sebelumnya tika minta mampir ke gurney paragon mall karena oleh2 di paperbag yang dibeli ketinggalan di toilet. Tadinya sempet pesimis bakal ketemu barangnya, eh tapi luar biasa lho masih ada ditaruh di information station mall. Coba kalo di Jakarta, pasti udah lenyap bablasss..

Kita lanjut naik grab ke semenanjung ke kota butterworth, sekedar pengen tau aja. Tadinya mau mampir makan thai yang reviewnya enak, tapi mikir2 kok malah makanan thai, akhirnya pindah ke resto sebelahnya sejenis kopitiam gitu SBK coffee.. pesen nasi lemak, dumpling, ayam.. so-so aja sih. Lagi2 lebih enak resto makanpagi by fizzy. Malemnya kita jalan2 ke lebuh Armenian dan foto2.

Hari berikutnya kita balik ke Jakarta naik batik sekitar jam 2 siang. Paginya jalan2 dulu ke tepi pantai Esplanade, bukan pantai dengan pasir yang bisa dipijak karena bebatuan ada tembok pendeknya, abis itu mampir makan di nasi lemak ciksue yang menurut kita kurang sreg ya, sambelnya beda trus rendangnya masih keras, tempatnya juga sempit dan panas. Tapi sekali lagi selera sih ya. Barangkali sejak awal dibandingin sama makanpagi by fizzy, jadinya udah kadung beda standar.

Abis itu balik ke hotel final packing dan lanjut ke airport balik ke Jakarta. See you on January ya Penang, next insya Allah gantian sama Fikri yang anter bapaknya. Semoga sehat2 terus kita semua dan lancar semuanya ya.. aamiin YRA..



reramean di bulan september

Ternyata bulan September masih diwarnai dengan aneka keriuhan. Dimulai dengan hadir di kondangan boss kantor mr.hubby yang harus buru2 cabut karena mau liat selma pentas tari legong di bintaro. Senangnya liat dia pentas lagi, tapi ya gitu deh puanass trus dia juga harus diet lagi karena bodinya keliatan membesar. Selma ini hobi banget menari khususnya tari Bali. Dari balita udah banci tampil kalo nari, hujan badaipun tetep berangkat latihan nari bali waktu jaman esde dan berlanjut sampe sekarang.

Minggu selanjutnya mesti hadir di kondangan anaknya mbak gantini, dimana kita harus nari sarikusumo mendampingi mbak gantini yang pengen nari di acara resepsi anaknya. Kita yang banci tampil ini memang hepi2 aja, apalagi narinya udah hapal banget hihi.. acara berlangsung lancar, kita semua pake kebaya kembang2 dan foto2nya juga bagusss…

Tadinya mau istirahat dulu dari tari menari gaya jogja ini, ehh tapi trus mbak Wulan tiba2 minta kita mengisi acara show-nya mas Popu sohib dia, di senayan city lagi. Wuah repot ini karena tarinya perangan srikandi suradewati, yang mana pasti nggak akan kompak perangannya.. alhasil latihan lagi bolak balik. Di sela-sela itu kita pergi ke Penang untuk mengantar mr hubby medical check up dan ke dokter spesialis ginjal untuk konsul urusan batu ginjal dan fungsi ginjal dia, kelanjutan waktu itu mr hubby bermasalah dengan batu ginjal dan fungsi ginjalnya kurang bagus di bulan juni. Cerita perjalanan ke Penang kita tulis setelah tulisan ini ya.

Perjalanan ke Penang sendiri berjalan lancar. Fikri kali ini nggak ikut karena dia nunggu yudisium hasil koas dia selama 2 tahun kemarin. Alhamdulillah lulus semuanya. Aku bisa merasakan hawanya sih, karena selama koas kemarin dia benar2 serius dan all out. Ngeliat perjuangan dia koas rasanya udah lelah duluan, jaga malam, kurang tidur dan seabrek tugas2 serta aneka ujian tanpa henti. Berhubung jadi dokter itu pilihannya sendiri jadi ya monggo aja dihadapi dengan semangat. Sebagai ortu cuma bisa membiayai, mendukung dan mendoakan semoga lancar dan lulus tepat waktu dengan hasil sesuai harapan.

Kelar dari Penang lanjut latihan lagi kali ini untuk acar mas Popu itu. acaranya berlangsung lancar dan tampilnya juga cakeplah biarpun perangannya ambyar hihi.. di sela-sela urusan tari menari ini ada urusan finalisasi anggaran dengan kementerian juga. Kita juga persiapan untuk mau ke jogja urusan resepsi keponakan di awal oktober, jadi harus jahitin kebaya dan batik sebagai keluarga mempelai. 

Trus abis dari Penang itu sempet kumpul bocah dengan para keponakans di mall. Aku tuh lumayan deket sama keponakans karena waktu mereka lahir aku masih kuliah dan jaman kecil2an mereka aku ikutan ngasuh, mandiin nyuapin dll kalo mereka ke rumah kakek neneknya alias ortuku. Sebagai anak bontot yang jaraknya jauh, pada saat kakak2 udah mencar ke rumah2 mereka dan punya anak, aku yang waktu itu masih kuliah sering dipanggil buat jagain keponakans klo mereka lagi repot apalagi kakak2ku suami istri pada kerja semua. Sampe sekarangpun ada 1 anak kakakku tinggal sama aku, dan rumahku sering jadi tempat transit para keponakans untuk awal2 kerja mereka.

Akhir September ini rada was2 juga konon di kantor mau ada pergantian pemain sana sini, nanti kuceritain di tulisan yang lain. Intinya suasana perpolitikan kantor lagi membagongkan sekali. Yah semoga semua hal berjalan dengan lancar. Buatku urusan kerjaan dilakoni aja semampunya, yang lebih penting adalah anak2ku, gimana selma bisa segera kerja di tempat yang kondusif dan lokasinya dekat rumah, serta fikri langsung lulus ujian kompetensi dokter alias UKMPPD. Semoga semuanya lancar dan dimudahkan capaiannya.. aamiin YRA..




Monday, 2 September 2024

super hectic di agustus part 2

Hari sabtu 24 agustus wisudanya Selma di UI. Lulus dari arsitektur, IPKnya 3.60 padahal untuk jadi cumlaude itu 3.61. kebayang kan nyeseknya.. padahal emaknya dulu cumlaude di UGM biarpun jurusan non eksakta. Pagi2 jam 4.30 udah dandan panggil mua dan hairdo buat selma. Jam 6 pagi udah harus jalan ke UI karena jam 7 mau foto2 dulu sama tukang foto yang last minute dapet dari IG.

Macet banget jalan masuk UI, dan semua orang berpikiran sama untuk foto2.. alhasil ya penuh juga tempat foto2nya, tapi Alhamdulillah masi dapet spot yang bagus. Keputusan untuk foto2 pagi ternyata benar, karena abis seremoni wisuda yang penuh dengan nyanyi2 itu ternyata panaaass banget di luarnya, nggak akan sanggup foto2 kalo abis wisudaan.

Alhamdulillah lancar acaranya. Kudoakan Selma semoga segera dapat pekerjaan yang sesuai dengan harapannya, sesuai kemampuannya di bidang arsitektur, lokasinya dekat dengan rumah, penghasilan memadai, bisa memberi ruang untuk berkreasi, eksplore berbagai hal positif dan bisa berkarir dengan baik, serta bisa berkarir untuk jangka panjang. Aamin YRA..

Hampir lupa tanggal 24 pas wisudaan itu Fikri juga ultah ke 25. Kudoakan segera selesai koas-nya yang tinggal dikit lagi, lulus seluruh ujian koasnya, langsung lulus ujian UKMPPD-nya bulan November besok, dan dapat tempat internship yang tepat buat mengaplikasikan ilmunya, mudah2an dekat tempatnya.

Kembali ke kesibukan lagi.. selesai wisuda di hari sabtu harus segera move on karena aku mesti dinas seminggu full ke bali dan banyuwangi. Bawaan koper bener2 full karena seminggu dan akhir minggu itu ada acara teambuilding musti cosplay pake kostum. 

Kita berangkat hari minggu siang ke bali. Raker rencana kerja dan anggaran yang membagongkan itu. Dan benarlah sesuai dugaan, tiap hari kelar jam 12 malam dan isinya si boss ngamuk2 melulu hadehh.. pak boss marah besar akumulasi dari kesel2an dengan sesama boss, ketambahan pula ada pengaduan dll yang bikin bete dia.

alhasil selama di bali nggak sempet ngapa2in, hari terakhir cuma sempat jalan keliling hotel sekitar 6000 langkah doang, sama beli oleh2 di krisna yang dikirim pake paket bersama beberapa baju kotor karena koper udah sesak kebanyakan baju kotor.

Hari kamis kita harus melanjutkan hidup dengan perjalanan darat ke banyuwangi, karena kita mesti teambuilding disana. Perjalanan dari jam 10 pagi dan sampe banyuwangi jam 6 sore. Dulu aku juga pernah jalan darat tapi dari banyuwangi ke bali. Di perjalanan kita mampir makan siang jam 2an di warung pantai. Ini recommended banget tempatnya karena terhampar pantai di hadapan kita. Naik ferry Alhamdulillah juga lancar.

Di banyuwangi kita jalan2 bareng direktorat ke de djawatan, makan nasi tempong, trus kegiatan CSR donasi untuk pelepasan tukik penyu dan penanaman pandan laut di pantai santen. Dulu banget aku pernah ke banyuwangi dan udah kutulis juga sebelumnya. Waktu itu nggak sempet ke de djawatan, tapi sempet udah muter2 banyak kayak ke baluran, pantai bama, teluk ijo, pulau merah, taman nasional alas purwo, plengkung, bahkan naik ke ijen. Aku juga pernah ke pulau menjangan tapi di acara kantor yang lain. 

Nah kali ini karena waktu terbatas jadinya cuma ke de djawatan, pantai santen buat CSR, trus temen2 ada yang lanjut ke pulau menjangan. Bahkan kali ini nggak bisa ke ijen karena ditutup.

Setelah selesai de djawatan dan kegiatan CSR, malemnya ke ketapang indah ada acara kebersamaan pake cosplay kostum. Berhubung modal dengkul maka aku cosplay jadi dokter minjem baju dan aneka peralatan fikri. Acaranya sih rada garing karena mc kurang bagus dalam mengarahkan. Sabtu pagi aku balik Jakarta, sementara temen2 yang muda2 masih lanjut main ke tabuhan dan menjangan. Baru mau napas sabtu sore sampe Jakarta, eh udah ada orderan bikin materi untuk rapat dengan board buat hari senin. Hari minggunya latihan nari di rumah mbak Ria untuk persiapan pentas ala2 di nikahan anak mbak Gati.

Alhamdulillah bulan agustus bisa dilalui dengan lancar kendati super padat dan beda2 situasinya. Semoga bulan September dan bulan2 selanjutnya semua bisa berjalan dengan lancar juga..



super hectic di agustus part 1

Akhirnya agustus berjalan dengan lancar. Membayangkan padatnya aja udah lelah dan ngerasa nggak sanggup, tapi Alhamdulillah semua dilancarkan. Juli akhir ditutup dengan wkend 2 hari full latihan tari bedhayan di salihara yang sangat melelahkan karena latihan dari pagi sampe malam. Setelah itu senin sore anter Selma lepas wire di RSPI bintaro, lanjut fisioterapi tangannya yang udah lepas wire. 

Awal agustus dimulai dari senin rakor anggaran dengan boss bidang 1 yang alot di Bogor karena boss ngomel2 terus. Seperti biasa ribut2 urusan kesel satu sama lain antar boss, tapi kita2 jadi kena.

Hari kamisnya selma wisudaan di fakultas teknik UI di depok, manggil hairdo dan bantuin dia pake kain dll. Nanti wisuda universitasnya tanggal 24 agustus, barengan fikri ultah. 

Lalu dilanjut dengan jumat sabtu minggu ke jogja nemenin mbak nana sahabatku yang bermukim di jepang. Ini adalah salah satu perjalanan yang menyenangkan dalam hidup, karena dia betul2 bestie-ku, nggak ada drama samsek, sama2 mumet menghadapi hidup dengan jalur sendiri2. Jadi kita betul2 healing.

Dimulai dari bandara halim, naik batik ke YIA, pesawatnya juga mulus banget sampe jogja. Lanjut naik kereta bandara ke stasiun tugu dan kita nyewa mobil kecil lewat traveloka. Menghabiskan siang untuk makan di kopi klotok yang super rame. Ini adalah kali keempat aku coba ke kopi klotok dan akhirnya berhasil setelah 3x sebelumnya gagal terus karena mr hubby bad mood ogah antri dan daripada ribut2 mending mlipir aja.

Tapi kalo sama mbak nana ini kan santai gada tekanan apa2, semua dinikmati termasuk antrinya jadinya ya enjoy.. abis dari kopi klotok lanjut kita ke tjokrosuharto, lalu ke batik rumah suryowijayan dan lanjut ke hamzah. Di hamzah lumayan lama karena mbak nana nyari oleh2 untuk dibawa ke jepang. Abis itu kita menyusuri malioboro dan perempatan kantor pos. poto2 disana, lanjut mampir ke kopi kantor pos. Kita check in ke hotelh riss dulu di dekat malioboro, bersih2 bentar dan lanjut makan di bakmi djowo pendopo. Bakminya enak tapi sayangnya banyak menu yang udah abis, udah gitu mas2 yang melayani lagi flu berat dan nggak pake masker, jadi ganggu banget.

Besok paginya kita sarapan di pawon mbah gito, lumayan lama sarapan sambil menikmati pagi. Setelah itu lanjut ke pendopo ndalem pujo mengantar mbak nana yang pengen tanya2 tentang les tari jawa buat yoko anaknya. Setelah itu lanjut ke kotagede mampir beli kue kipo, lalu ke longkang kotagede, salah satu kafe yang hidden gem banget2 yang berada di semacam pemukiman kuno, masuk lewat gerbang. Rasanya kayak masuk ke dimensi lain di masa lalu. Suatu hari aku pasti mampir lagi kesini, barangkali jalan sendiri akan terasa lebih menikmati ketimbang ribet sama keluarga. Kelar dari longkang kita ke hamzah batik lagi karena mbak nana masih kurang beberapa oleh2.

Abis itu kita balik dulu ke hotel karena tetiba harus rapat zoom dengan boss pengganti karena bossku dines ke luar negeri. Ini karena senin harus rapat sama komisaris, jadinya rempong. Abis zoom kelar lalu kita balik ke agenda semula, nonton sendratari Ramayana di prambanan yang sesi outdoor. Dulu banget aku pernah nonton tapi yang indoor karena pas akhir tahun musim hujan. Tariannya bagus, tapi menurutku malah cenderung gaya solo, mungkin karena prambanan ini agak perbatasan juga ya. Selesai sendratari, karena laper kita mampir gudeg sagan yang masih buka di jam 10an malam walopun tinggal dikit makanan yang ada.

Hari minggu besoknya kita sudah harus pulang ke Jakarta, kali ini naik kereta api. Berhubung belum cari oleh2 makanan, maka kita datang lebih pagi trus di stasiun karena mbak nana mau beli bakpia dkk. Kereta juga lancar dan kita sampe Jakarta jam 4an sore. Alhamdulillah semua lancar. Mbak Nana lanjut ke rumah sodaranya di halim, sebelum hari kamisnya balik ke Hokkaido jepang. 

Kali ini sedih karena mbak nana udah nggak mungkin ke bintaro lagi. Dua rumahnya udah dijual semua, tersisa yang di cikarang juga mau dijual. Kalo balik ke Indonesia dia bakal langsung ke rumahnya di maospati madiun, atau kalo ke Jakarta paling mampir ke halim rumah sodaranya.

Sejujurnya aku nyesek karena aku nggak punya banyak teman yang bisa kupercaya. Mbak nana ini udah kayak kakakku, lebih dari sekedar kakak malah. Usianya sekitar 6-7 tahun di atasku. Kita kenalan pas di sama2 rumah di bintaro trus nari bareng di sanggarnya mas putut. Dari situ ternyata klik, biarpun dunia kita beda tapi nyambung dan bisa ngobrol apa aja, mengeluh apa aja dan ketawa bareng. Bersuamikan orang jepang, tentunya bikin hidup rumit dan mbak nana ini menghadapi hidupnya yang memusingkan itu dengan tabah.

Secara kertas dia nggak kerja, tapi justru pengelolaan keuangan itu ada di tangan dia. Kadang aku bingung gimana dia bisa me-manage 3 rumah di Jakarta dan 1 tanah rumah yang super luas di maospati, dimana semuanya itu bukan tipe rumah yang menghasilkan. Dulu di Jakarta dia punya bisnis konveksi dan makanan. Makanan dia betul2 enak menurutku, dan dulu pernah aku langganan kateringnya pas di bintaro pembantuku sempet off beberapa lama. Di jepang dia sempat beberapa tahun bekerja di rumah sakit di bagian kitchen, tapi trus terpaksa berhenti karena sakit ada tumor di kepala yang harus dioperasi dan cukup lama pemulihannya. Alhamdulillah udah sembuh total.

Trus mbak nana juga punya 2 anak, laki dan perempuan yang semuanya ada masalah sendiri2 terkait pendidikannya. Yang gede udah nggak mau lagi lanjut S1, jadi sekarang lagi diupayakan mungkin kursus apa gitu yang bisa menopang dia hidup, misal make up atau music. Yang kecil juga struggling dengan pendidikannya karena perbedaan sekolah jepang dan Indonesia.

Aku selalu mendoakan semoga mbak nana bisa lancar dan dimudahkan menghadapi tantangan hidupnya, sehat2 dan selalu dalam lindungan Allah SWT.

Selesai dari urusan jogja, udah menunggu pentas di festival bedhayan 2024, padahal di saat yang sama mesti menyiapkan materi rapat kerja anggaran tahunan dan finalisasi laporan kinerja triwulanan. Hari jumat tanggal 16 agustus aku setengah hari karena pagi latihan bedhaya dulu. Trus sabtu 17 agustus upacara 17an di kantor pake baju ala2 bali, lanjut gladiresik di GKJ dan kumpul di apartemen sewaan buat fitting baju dan persiapan dandan.

Pas gladiresik itu ketemu temen2 komunitas tari klasik lainnya kayak jawajawi, suryakirana, jayasuprana sebagai penyelenggara dll. Penggiat seni tari jawa di jakarta itu memang nggak banyak, jadi kita kebanyakan saling kenal, minimal tau. 

Hari minggu 18 agustus saatnya pentas dapat jadwal jam 15.30an. Pagi2 berangkat ke apartemen buat dandan. Kali ini lumayan lama dandannya karena pake paes ageng. Deg2an banget karena waktu dandannya ternyata mepet berhubung periasnya cuma ada 2. Pentas tari bedhaya bedhah madiun yang kita bawakan berjalan dengan lancar dan tumben2nya aku nari dengan rileks, biasanya tegang banget padahal udah bertahun2 pentas. Liat foto2nya juga cakep2, videonya juga. Senengg banget rasanya.

Badan rasanya rontok tapi minggu berikutnya udah full agenda, dimulai dengan konsinyering di bintaro dengan narasumber organisasi dari dari OJK dan review KPI dari ahli KPI. Besoknya one on one dengan bos2 untuk urusan laporan kinerja. Lanjut persiapan sabtu wisudaan Selma di UI, dan minggu harus berangkat ke bali buat raker RKAT dan lanjut teambuilding. Kebayang lelahnyaa tapi harus tetap sehat dan semangatt…



glass ceiling: aku juga mengalami

Aku pernah menulis di blog ini tentang glass ceiling dalam kehidupan, bahwa perempuan itu mempunyai langit-langit kaca yang dibikin sendiri karena berbagai alasan yang akan menghalanginya untuk melejit. Rasanya aku juga mengalaminya. 

Sejujurnya keinginanku itu banyak banget. Barangkali kalo mr hubby permisif atau malah mungkin aku nggak kawin, rasanya aku udah kemana2 deh, mungkin udah ambil S3, mungkin udah jadi direktur eksekutif, jadi aktivitis ini itu di berbagai komunitas, dan mungkin karirku udah nggak kebendung lagi.

Selama ini aku menahan diri dalam perkembangan karirku di kantor demi anak2 sampai mereka selesai studi dan kerja, tapi ternyata tidak semudah itu ferguso. Karena ketika anak2 sudah nggak diuruspun, gantian mr hubby yang nggak rela banget aku melangkah terlalu jauh. Pas aku naik jabatan sebelum covid itu bukannya hepi tapi malah merasa bersalah banget, padahal anak2 udah pada kuliah. Trus kemarin naik pangkat juga rasanya nggak excited. Inilah glass ceiling.

Padahal untuk kehidupan domestikpun rasanya aku handle banget-banget, karena pembantuku itu nggak nginep dan dia udah berumur sehingga akhirnya banyak yang aku rapihin sendiri. Kondisiku yang rada OCD bikin aku beberes rumah mulu. Mengenai masak memasak dari dulu aku memang males, toh bibi yang masak. Malesnya ini karena males beberes sesudahnya, sedangkan aku pembersih banget. Nah ini yang bikin aku kadang kesel karena mr hubby menuntut ini itu untuk makan, sedangkan anak2ku udah gede2 ngurus sendiri makannya karena mostly juga ngekos mengingat fikri lagi koas dan selma mulai kerja. Kadang pulang kerja aku tuh pengen bisa pilates atau yoga atau apalah untuk olah tubuh tapi pulang kerja masih banyak pekerjaan domestik harus diurus dan mr hubby pasti ngomel klo nggak langsung pulang, padahal ya kita ini pulang pergi kerja selalu bareng.

Dulu jaman anak2 masih kecil2 mr hubby nggak rewel sama sekali dalam segala hal. Makan juga simple. Tapi makin kesini dia makin rewel setelah anak2 gede dan mulai jarang di rumah. Ada aja komentar tentang makanan sampe aku kesel. Udah gitu bibi kan pembantu pulang pergi, jadi nggak bisa siapin sarapan. Tapi memang seringnya kita nggak sarapan karena pagi2 harus berangkat kerja.

Sebetulnya sekarang ini aku lagi pengen ambil S3, tapi rasanya nggak akan dapet support dari mr hubby. Trus one day mungkin promosi jabatan lagi, rasanya juga mr hubby nggak hepi. Mungkin karena 2 tahun lagi dia mau pensiun dan kemarin sempet sakit2an jadi berasa useless. Padahal pensiun juga masih ada aktivitas, bisa memantau kos2an di jogja dan membangun rumah pensiun kita disana. 

Soo rasanya pilihan pindah kerja yang lebih manageable waktunya dan lokasi yang lebih deket perlu segera direalisasikan. Semoga aja ada jalannya.. aaminn YRA..




Monday, 15 July 2024

apakah sudah saatnya pindah?

Bukannya nggak bersyukur, tapi rasanya aku udah gada ide lagi untuk melanjutkan pekerjaan disini. Kemampuanku juga rasanya udah mentok, di usia 50 tahun ini mau belajar bidang core juga udah nggak selera, sedangkan balik ke bidangku yang dulu juga udah gada kesempatan. Entah kenapa beberapa kali mau pindah pekerjaan ternyata perusahaannya bermasalah padahal lokasinya deket, jadi memang belum rejekinya. 

Sekarang ini posisi lagi nunggu Selma mapan di pekerjaan bidang arsitektur setelah wisuda akhir agustus besok supaya dia bisa pindah ke rumah kecil yang memang rencananya buat dia, masih satu lingkungan dengan rumah kita. Trus untuk Fikri masih rada panjang karena lagi di akhir koas, lanjut ujian UKMPPD, lanjut pengabdian setahun trus kerja. Udah gitu dia mau ambil spesialis penyakit dalam dan belum tau dapet dimana. Rumah kita rencananya buat Fikri, karena nanti kalo kita beneran pensiun, pengen tinggal di jogja aja. Anak2 biarlah berkarir di Jakarta.

Untuk kebutuhan pensiun, sekarang ini ada bisnis kos-kosan di jogja yang hasilnya bisa untuk pensiunan standar, secara kita bukan ASN yang ada uang pensiunnya, serta sedang ngebangun 1 kos-kosan lagi di lahan yang lebih kecil. Saat ini mr hubby nggak sampe 2th lagi pensiun karena dia 4.5th lebih tua dari aku. Kondisi kesehatannya kurang prima akhir2 ini karena ginjal dan prostat, jadi rasanya lebih baik dia pensiun dengan tenang aja, trus lebih fokus ke kesehatan, ibadah, olahraga dan paling sesekali memantau kos-kosan kita, dan di awal pensiun bisa mandorin pembangunan rumah pensiun kita di jogja. Sedangkan aku rasanya masih harus bekerja sampe kupikir usia 60th usia yang cukuplah untuk betul2 pensiun buatku. Ini juga untuk mensupport Fikri yang pengen ambil spesialis dan biayanya tentu nggak mungkin hanya dari tabungan selama dia bekerja, selain mensupport biaya kesehatan mr hubby yang kondisinya kurang prima.

Kalopun aku pensiun dipercepat sekarang, pengennya dapat pekerjaan yang sesuai dengan bidangku, dengan posisi yang sesuai dengan kemampuanku, di perusahaan dengan jumlah karyawan 50-100an aja supaya lincah dan nggak ribet kayak yang sekarang, trus lokasi juga deket2 rumah aja, suasana kekeluargaan, dan bisa fleksibel usia kerjanya. Istilahnya lebih ke pengabdian aja. Alhamdulillah pangkatku udah naik di SVP, jadi rasanya sudah siap anytime pindah, kalo kemarin2 masih tanggung pangkat belum naik. Kalo sekarang udah lebih lega kalo pensiun dengan pangkat terakhir ini. Mudah2an dimudahkan jalannya jika memang aku masih harus bekerja untuk mensupport keluarga.. aamiin YRA..



Friday, 12 July 2024

lulus skrispi & cepet sembuh ya my mini me..

Bulan juni kemarin memang banyak kejadian dalam hidupku. Setelah mr hubby sakit, operasi batu ginjal dan pasang stent, kemudian berikutnya selma juga 2 bulan terakhir ngeluh pergelangan tangan kanannya sakit. Kayaknya karena angkat2 beban atau mungkin angkat koper dan barang2 berat selama dia di jepang sendirian. Udah ke dokter ortho, yang pertama disuruh operasi katanya retak, trus dokter ortho tangan kedua disuruh fisio aja tapi setelah fisio habis sekian sesi nggak ada perubahan, barulah dokter ortho ketiga di bintaro ketauan kalo ligamen robek dikit dan harus operasi dijahit, istilahnya tindakan atroskopi.

Berhubung selma di akhir2 masa skripsi menuju ujian akhir, ditunda dulu operasinya karena pasti recovery ribet apalagi yang cedera tangan kanan. Dia sendiri ngeluh sakitnya lebih kalo pas posisi tertentu, jadi bukan tiap beraktivitas. 

Akhirnya tanggal 19 juni kemarin selma lulus ujian skripsi juga. Salut juga aku sama anak ini karena skripsi selesai dalam tempo sesingkat2nya, sejak pulang dari beasiswa riset di jepang awal maret. Itupun disambi masih ada 2 mata kuliah, penyusunan laporan dan presentasi hasil magang di kantor arsitek, trus beberapa kali keluar kota buat urusan kuliah, belum lagi bulan puasa dan kepotong libur lebaran panjang, trus dia juga kuminta bikin desain kos2an. Kalo dipikir2 mungkin baru efektif nulis skripsi di akhir maret, trus konsultasi dosen pembimbing bolak balik tiap minggu ke UI Depok sepanjang april mei, awal juni finalisasi trus 19 juni ujian skripsi. Topiknya tentang wilayah integrated transportation apalah gitu, kayak lanjutin dari riset dia jepang.

Menurutku penyelesaian studi di FT UI ini rapih juga, jadi ada 3 jenis penyelesaian yaitu skripsi, bikin proyek arsitektur, atau riset mbkm. Trus dosen2 pembimbingnya juga komit untuk kasih bimbingan dari pengalaman selma, mungkin mereka ada KPI juga atas penyelesaian studi para mahasiswa ya. Terbukti teman2 selma yang cowok2 itu kan pada ambil proyek arsi, nah itu juga ontime beres semua.

Sebetulnya aku berharap selma bisa dapet cumlaude kayak emaknya dulu di UGM, biarpun jurusan emaknya cuma ilmu komunikasi. Tapi memang sulit ya namanya juga arsitektur, jadi IPK 3.6 yang dicapai selma itu udah keren banget sih, mengingat studi risetnya di jepang itu dihitung sks tapi nilainya nggak dimasukkan. Kalo dia ambil sks yang lain mungkin bisa tuh, karena anak ini memang rajin dan achievement orientationnya tinggi a.k.a ngotot.

Alhamdulillah akhirnya selma lulus, tentunya ada revisi2 seperti biasa. Nah lanjut abis itu dia operasi jahit ligamen pergelangan tangan yang robek di rs bintaro. Jadinya aku cuti seharian nemenin, trus malemnya opname dan besok siangnya pulang. Ternyata lumayan juga karena dijahit trus di dipasang wire, jadi tentunya tangan kanan dibebat gak boleh gerak dan gak boleh basah. Alhasil jadi tugasku tiap pagi mandiin anak gadis ini sampe buka jahitan dan ambil wire. Anaknya juga rada frustrasi karena tangan kanan buat anak arsitektur kan modal utama buat ngegambar, padahal dia udah pengen lanjutin proyek2 sama temen2nya dan apply kerjaan. Tapi kalo untuk apply kerjaan butuh waktu sih, mengingat belum keluar transkrip dan ijazah, baru mau wisuda akhir agustus besok.

Kamis udah buka jahitan, lanjut ambil wire akhir juli dan fisioterapi supaya tangan normal kembali. Dia juga harus lanjut diet dan nge-gym biar badan bugar. Kemarin udah beli kain buat dijahit untuk wisudaan, moga2 badannya udah lebih ideal. Semoga wisudanya lancar dan fikri bisa ikut nemenin soalnya lagi stase bedah jadinya full ngekos 2 bulan di deket rs polri.

Aku berharapnya selma kerja di kantor arsitek yang bagus kayak hadiprana atau airmas asri, atau manajemen pembangunan kayak arkonin. Dia dulu magang 3 bulan di hadiprana, mudah2an aja bisa berlanjut kerja disana. Kayaknya ideal karena nggak gitu jauh dari rumah, trus selma ini kan ekskulnya banyak, dia hobi nari bali dan ikut aneka kegiatan macem2 komunitas, trus mesti nge-gym supaya sehat karena menstruasinya bermasalah. Kalo lokasi kerjanya nggak gitu jauh dari rumah maka akan cukup waktu untuk aneka kegiatan ekskulnya serta bisa hidup sehat mengingat kondisi menstruasinya.

Yah mudah2an semua berjalan dengan baik, sehat2 dan lancar semuanya.. aamiin YRA




Tuesday, 11 June 2024

cepat sembuh ya mr hubby

Kondisi lagi lelah banget karena misua mendadak sakit dan pekerjaanku sedang hot2nya. Mr. hubby kesehatannya sedang terganggu banget karena batu ginjal dan saluran ureter bermasalah. 

Jadi ceritanya udah agak lama sekitar 2 tahun dia terganggu dengan prostat yang membesar. Pembesaran ini sebetulnya wajar karena usia menua, sama kayak kita beruban aja. Tapi mungkin menekan saluran kemih sehingga sering pipis. Karena sering pipis jadinya males minum, trus merembetlah jadi batu ginjal karena dia juga suka minum suplemen seperti vit C.  Terakhir waktu MCU memang terlihat ginjal semacam ada kista dan agak bengkak selain prostat membesar walaupun ukuran wajar, tapi nggak ada keluhan selain sering pipis.

Puncaknya sabtu 1 juni waktu itu abis makan2 ultah mertua dia sakit perut. Setelah minum lansoprazole karena dia memang lambung bermasalah, akhirnya membaik trus malem bisa nemenin kondangan di UI. Besoknya hari minggu malam dia ngeluh sakit lagi perut bawahnya, cukup berat tapi trus membaik setelah minum lansoprazole dan bisa tidur. Hari senin pulang kerja bareng aku, malemnya ngeluh sakit banget perut bawah kirinya. Rencananya mau ke internist udah terdaftar besok pagi. Minum lansoprazole dan buscopan nggak mempan, dan makin kesakitan sampe jam 11 malam akhirnya aku dan fikri bawa dia ke RSPP. Untung aja fikri lagi nggak jadwal jaga koas jadi bisa anterin. Dia lagi stase gigi dan mulut jadi lebih banyak kuliah online, hanya 3 hari jaga di RS.

Di UGD dia kesakitan banget, trus bolak balik pipis terus tiap 5 menit. Mungkin sakitnya setara melahirkan ya. Tapi aku 2x lahiran normal kesakitannya masih terukur karena bisa menenangkan diri bahwa bukaan ke-10 pasti selesai prosesnya. Dokter jaga cuma bisa kasih penahan nyeri dan infus. Trus karena masih sakit terus akhirnya dirawat inap. Besoknya disuruh USG perut dan terlihatlah ada batu ginjal dan ginjalnya agak bengkak. Lanjut lagi rabu CT scan untuk melihat keseluruhan gambarannya karena USG itu nggak terlalu akurat. Dari situ terlihat ada batu ginjal, trus ada hidronefrosis atau pembesaran ginjal grade 2 karena penumpukan urine yang nggak bisa mengalir. Urolog lalu minta dioperasi dengan memasukkan alat lewat lubang urine untuk mengambil batu ginjal, dan ternyata perlu memasang stent atau selang tipis lentur di dalam saluran ureter yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih. 

Selama 4 hari mr. hubby dirawat dan akhirnya jumat sore Alhamdulillah bisa pulang. Pipisnya udah lancar tapi masih beraneka nyeri di beberapa lokasi tapi kemudian satu persatu tiap hari berkurang lokasi nyerinya. 

Aku bersyukur selama perawatan mr hubby ini diberikan kemudahan, termasuk jarak yang lumayan dekat RS dari rumah dan kantorku, jadi aku bisa mondar mandir mengingat lagi ada target kerjaan juga termasuk rapat dengan pimpinan. Trus mr hubby juga dapat kamar yang bagus, dan fikri juga bisa bantu mendampingi pas tidur malam karena gentian aku balik ke rumah. jadi pagi aku ke kantor dulu, siang jam 1 aku ijin kantor trus jaga di RS sampe jam 10 malem, gentian fikri yang tidur di RS. Paginya dia kuliah online atau berangkat koas, trus digantiin selma sampe aku datang jam 1 siang.

Sekarang ini kondisi mr.hubby berangsur membaik. Tapi dia juga terlihat cemas dengan ke depannya gimana, karena stent ini masih harus diambil 1-2 bulan lagi dan belum tau gimana nanti. Dia juga kuatir dengan pipis2 terus2an ini, udah lancar pipisnya dan banyak tapi frekuensi juga sering karena banyak minum harus 2 liter. Setelah kejadian sakit ini aku langsung memastikan makanan dan minuman apa yang boleh dan nggak boleh dikonsumsi, dan ternyata banyak juga daftarnya. Trus kemarin mulai belanja groceries yang sesuai yang mudah2an bisa konsisten menjaga makan minumnya.

Pas mr hubby sakit itu aku benar2 merasa tertohok, bagaimana tidak orang yang sedemikian sehatnya seperti mr.hubby yang badannya kokoh dan hobi olahraga serta sedang diet lumayan ketat beberapa waktu ini, ternyata bisa nggak berdaya. Gimana dengan aku yang badannya ringkih cuma selembar yang kalo ditiup juga langsung rubuh hiks.. tapi disitulah aku merasa ternyata cintaku sedemikian dalamnya buat dia lebih dari yang kukira selama ini, dan dia juga sedemikian bergantungnya ke aku sebagai istrinya. dia juga mengungkapkan kekuatirannya nggak bisa kembali fit seperti semula termasuk urusan reproduksi, tapi buatku itu semua nggak penting yang penting dia sembuh. Kita udah married 26 tahun dan melewati semua badai naik turun dalam kehidupan, rasanya nggak ada yang dicari lagi selain menghabiskan hidup berdua dengan tenang dan mendukung satu sama lain. Itulah mengapa aku udah bilang ke bosku kalo memang aku harus pindah ke IKN maka aku pasti mengajukan pensiun dini karena aku nggak sanggup jauh dari mr hubby apalagi kondisi bisa kambuh sakit anytime.

Mudah2an mr hubby segera sembuh dan beraktifitas seperti semula. Sekarang ini harus mulai dijaga kesehatan kita semua, semangattt…


Sunday, 5 May 2024

drop fisik dan psikis

Nggak tau ini namanya apa, tapi beberapa bulan ini kondisiku lagi drop baik fisik maupun psikis. Lagi kepikiran apakah ini yang namanya pre-menopause.

Usiaku 49 menuju 50. Sejumlah teman seusiaku cukup banyak yang udah menopause, padahal mereka secara fisik sangat bugar dan aktif, malah Grace dan Juri itu hobinya lari marathon. 

Jadi ceritanya pas bulan puasa kemarin, menstruasiku kacau balau. Flek yang kukira mens ternyata berlangsung 9 hari tipis2, trus 10 hari kemudian flek lagi, trus 9 hari kemudian mens lagi selama 11 hari. Aku ke dokter obgin karena galau juga puasaku jadi gak jelas, trus dikasih primolut dan kalnex penghenti pendarahan. lalu USG dari dalam, katanya ini luruh tapi juga dinding proses menebal lagi, jadi kapan selesainya klo gitu. Dokternya bilang kalo masih flek2 terus setelah minum obat berarti harus kuret biar tuntas dindingnya dibersihin jadi dari awal lagi fasenya. Katanya ini mulai masuk pre-menopause, makanya siklusnya jadi nggak karuan. Aku juga mens buanyak banget sampe lemes waktu akhir desember lalu, sampe takut banget karena tiap 1-2 jam ganti pembalut padahal udah dobel2.

Waktu itu aku sempet gak berani minum primolut jadi hanya kalnex aja, tapi ya gak berhenti2 fleknya. Akhirnya primolut diminum juga dan berhentilah flek, sempet bisa sholat Ied, tapi abis itu flek2 lagi tiap 2 hari, trus seminggu kemudian mens buanyak sekali sampai lemes dan HB turun. Aku sempet pake pembalut pampers saking banyaknya.

Kondisi fisikku juga drop banget. Entah karena mens banyak banget dan HB turun, entah karena pre-menopause jadinya secara psikis juga sensi banget. Pas hari ke-3 mens itu aku sempet tes hormone juga, keliatan kalo kadar estrogen turun, jumlah cadangan telur juga 0.2 yang artinya sudah makin sedikit dari kira2 tahun lalu sekitar 0.4 kalo gak salah.

Ada rasa yang aneh mendekati menopause ini. Ada perasaan sedih dan useless bahwa sudah semakin tua, fungsi reproduksi udah mau selesai, dan pada saat meno nanti hormon2 pendukung berubah semua sehingga risiko seperti darah tinggi, kolesterol, sendi2, jantung, biasanya akan terpengaruh. Sekarang aja kolesterolku udah mulai tinggi dan sempat minum atorvastatin sekitar 4 bulan, tapi sekarang udah lepas karena udah rada stabil. Aku rada ngeri minum statin2 ini karena katanya kolesterol juga dibutuhkan untuk sendi2 dan otak. 

Badan dan psikis yang nggak enak banget ini cukup menggangguku, sampai rasanya hopeless gitu. Kepala pusing2 terus juga. Pas banget 2 hari setelah mens selesai ini harus ke Solo untuk hari tari sedunia, pentas tari bedhaya ela-ela bareng sanggar solo yang kuikuti. Hawa juga lagi panas-panasnya, trus latihan di pendopo rumah keluarga bu Nuk juga panasnya minta ampun, makin pusing kepala. Pas pentas aku udah pasrah kalopun nanti ambruk karena kondisi nggak fit, karena dapat jatah jam 9 pagi pentasnya, harus bangun jam 3.30, rias dll dari subuh dan biasanya aku susah makan. Alhamdulillah cukup lancar kendati kainnya rada ketat jadi susah pas jengkeng dan berdiri. Ini adalah kedua kalinya aku nari bedhaya gaya Surakarta. Nggak nyangka sudah sejauh ini nari macem2 padahal tidak berbakat, entahlah apa ini namanya..

Urusan domestik juga jadi nambahin puyeng. Udah jalan 26 tahun married tapi masih suka miskom aja. Kalo urusan cinta ke mr. hubby ya jangan ditanya lagi aku cinta banget, tapi kita berdua ini sama2 dominan dan susah ngalah jadinya suka saling kesel. Kondisi bodi dan psikis nggak enak ini kan pengennya berkeluh kesah sama pasangan ya, tapi klo lagi miskom kan susah. kadang mikir kalo mau keluh kesah sama siapa lagi kalo bukan sama pasangan ya, masa iya sama orang lain?

Kadang juga ada kepikiran aneh2 karena nonton youtube, misal jangan2 bodi nggak enak ini karena jantung, darah tinggi, anemia, artritis, rematik dll.. pokoknya jadi overthinking gitulah. Nggak bener sih, tapi kok gejala2nya mirip hadeh…

Dalam rangka memasuki fase jompo junior ini aku juga udah mulai mengkonsumi aneka suplemen, tiap malam pasti minum omega3 dan vitD. Trus belum lama ini aku tambahin vitamin khusus perempuan dari nature’s health yang isinya multivitamin dan mineral kayak magnesium zinc dll serta campuran herbal untuk support pre-menopause di dalamnya kayak damiana dan dong quoi. Trus khusus karena HB drop kemarin aku jadinya minum sangobion juga. Yah namanya usaha biar fit kembali. 

Anyway kendati menstruasiku cukup berat dan organ reproduksiku banyak bermasalah, aku ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi2nya kepada organ reproduksiku yang telah berfungsi baik sehingga Alhamdulillah aku bisa punya 2 anak yang baik dan pintar, dimana jika memang sudah waktunya organ tersebut harus pensiun karena menopause maka akan tetap kujaga kesehatannya dengan sebaik-baiknya.

Balik ke kondisi kita berdua. Aku tahu kita berdua ini lagi struggling menuju fase berikutnya. Mr hubby 2 tahun lagi pensiun, jadi dalam dirinya juga lagi struggling karena belum nemu next aktivitasnya apa. Aku sendiri juga galau karena kantorku mau pindah ke IKN dalam 2th lagi. Aku berat banget kalo harus pindah tanpa didampingi mr.hubby yang menyatakan nggak mau ikut ke IKN kendati sudah pensiun. Aku tau dia gengsinya tinggi banget padahal udah pensiun.

Aku sudah memutuskan akan ambil pensiun dipercepat kalo ada SK pindah permanen ke IKN. Gimana enggak, sendirian di Kalimantan sedangkan usia udah di atas 50, apalagi coba yang dicari. Pengennya di usia segitu kalopun kerja ya yang ringan2 aja di Jakarta atau mendekati jogja tempat rencanaku pensiun kelak, bukan malah harus ke Kalimantan disuruh babat hutan hadehh..

Oleh karena itu mulai dari sekarang aku udah menyiapkan diri. Alhamdulillah sudah ada kost di jogja yang menghasilkan yang kubeli dari menjual rumahku di bintaro, rumah yang mostly diperoleh dari pemberian ayahku dan sebagian lagi dari pinjaman bank tempatku kerja dulu. Trus sekarang ini lagi nabung2 mau ngebangun kost lagi yang lebih kecil. Rasanya cukup sih biarpun hasilnya ya nggak banyak2 amat, mudah2an cukup untuk pensiunan. 

Nah mengenai mr.hubby, sebetulnya aku pengen abis pensiun dia ada aktivitas apa gitu. Kalopun bisnis nggak berbakat, setidaknya dia ada aktivitas positif. Aku sih liat passion dia di olahraga. Menurut aku dan fikri, mr hubby berbakat jadi coach tennis. Tiap minggu kan dia latihan tennis. Doi kan galak tuh, jadi cocoklah. Tapi meyakinkan dia itu susah. kalo coach gini kan nggak pusing mikir bisnis, bisa kerja mandiri. Yah moga2 aja kebuka jalannya. 

Sebetulnya dia suka golf tapi aku nggak mau dia main golf karena ngabisin duit buat sewa lapangan dan tips serta aneka perlengkapan, bayangin aja sewa lapangan 1-2juta sekali main golf, tips-nya 300-500rb per golf, belum lagi peralatan mahal2 banget, sebulan 4x aja udah berapa tuh duitnya, buat hobi jangka panjang yang mau pensiun sangat tidak hemat. Kalo sekarang membership masih bisa gretongan dari kantor, tapi nanti kalo pensiun kan gak mungkin. Sekarang aja biaya tips & peralatan udah bikin kesel. Mending duitnya kasih aku buat bikin kos2an jelas bermanfaat. Belum lagi kalo golf itu dari subuh baru kelar jam 2 siang, atau dari jam 10 siang baru kelar abis maghrib. Bener2 habis waktunya. Begini ini yang bikin beranteman karena aku gasuka banget. Kalo olahraga lainnya kayak tennis itu kan waktunya terukur dan biayanya masuk akal. Sama kayak aku latihan nari, paling 2 jam dan biayanya hemat, nggak perlu sepatu dan peralatan aneh2, cukup sampur/selendang sebiji, sekali2 pentas paling 1-2x setahun, isinya perempuan semua jadinya nggak perlu kuatir.

Oya kemarin minggu udah mulai latihan nari gaya jogja dengan teman2 di kemang. Kelompok yang ini juga asyik karena usia2nya yang udah kepala 5 mostly, bahkan ada yang kepala 6. Seru bisa rame2 ngobrol dan cerita di sela2 latihan. Saling sharing tentang kesehatan juga, terutama dari mbak Ria yang jadi komandan di kelompok ini. Kalo temen2 yang kelompok nari Surakarta itu lebih muda usianya trus beberapa masih single maka pembicaraannya juga lain karena harus menjaga. Mereka juga suka banget sama budaya jawa, narinya serius banget. Nah kalo yang kemang ini karena lebih berumur dan berkeluarga semua maka pembicaraannya lebih family oriented gitu. Intinya aku hepi dengan 2 kelompok ini dan yang penting karena memang suka menari kendati nggak berbakat maka enjoy rasanya.

Kembali ke kondisi fisik dan psikis.. setelah minum suplemen yang untuk perempuan itu rasanya rada mending, mungkin juga karena mens kemarin udh beres dan HB mulai naik lagi. Moga2 siklus berikutnya udah normal dan badan fit kembali seperti sediakala.. semangattt




Sunday, 17 March 2024

my mini me

Kadang aku merasa bersalah kepada anak2ku. Sebagai ibu bekerja karena memang perlu biaya hidup banyak, aku nggak bisa ngasih perhatian khusus kepada mereka dan jaman dulu nggak punya ilmu untuk membentuk fisik mereka karena akses media juga belum kayak sekarang, walaupun aku nggak yakin ibu2 lain juga ngasih perhatian full ke anak2nya.

Aku bersyukur dikarunia anak cowok dan cewek yang Alhamdulillah nggak nyusahin dari kecil, dengan kecerdasan yang baik yang pastinya lebih dari aku. Fikri di kedokteran lagi koas dan selma lagi skripsi di teknik arsitektur. Sebagai orang yang sadar betul bahwa kemampuan berhitungku sangat memprihatinkan, sejujurnya aku heran kenapa anak2ku itu eksakta banget. Yah sedikit banyak tentu mr.hubby yang kemampuan berhitungnya jitu. Aku sendiri kuat di hapalan dan logika. Aku sangat suka menghafal waktu jaman sekolah. Nggak heran aku selalu langganan ranking 1-3 dari esde sampe lulus kuliah, masuk PTN tanpa tes dan kendati sekarang bertanya2 rasanya gak ada yang nyangkut ilmunya hehe..

Khususnya untuk selma sejujurnya aku sedih karena dari sisi fisik dia nggak bisa optimal. Entah apa yang salah tapi tinggi dia mentok hanya di 150cm, padahal aku 158cm. udah segala cara dicoba tapi nggak berhasil, pernah ke dokter juga katanya dari rontgen celah tulangnya udah maksimal. Dengan tinggi minimalis ini sangat berpotensi jadi gemuk karena perkembangan otomatis ke samping. 

Waktu dia sekolah di labs, kegiatannya super padat yang menyebabkan dia tidur kemaleman terus, barangkali itu salah satu penyebab macetnya tinggi badan. Susu sebetulnya terus2an dari kecil, tapi latihan fisik barangkali kurang. Tapi dia sebetulnya nari bali terus dan ikut ekskul2 menari, hanya saja memang bukan yang basket atau yang loncat2. Masa kecil berenang juga tapi nggak lama. 

Trus dia ada scoliosis juga, sempat pakai ciropraktik tapi waktu itu ribut2 semua praktek ciro harus ditutup sama pemerintah. Minum susu dan macem2 tapi malah jadi melebar. Puncaknya ketika musim covid semua nggak keluar rumah selama 2 tahun, berat badannya langsung melambung mencapai 65kg.

Repotnya dia nggak ada kesadaran dari diri sendiri untuk menjaga pola makan, padahal kita udah bawa dia ke klinik gizi. Waktu itu sempat turun sampai 58kg, tapi karena bukan keinginan sendiri akhirnya melonjak lagi. Dan terakhir waktu dapet beasiswa studi riset 5 bulan di jepang nggak ada yang mengontrol lagi makannya, alhasil naik lagi rasanya lebih dari 65kg.

Yang lebih sedih lagi, mungkin karena overweight itu alhasil jadi gangguan reproduksi. Dimulai ketika akhir esema itu mens-nya mulai jarang, pas masa covid 2 th di rumah mungkin ada 6 bulan nggak mens dan akhirnya kita bawa ke obgin di pondok indah. Waktu itu dapet prof muharram, disuruh tes AMH dan ternyata rendah sekali cadangan sel telurnya. Penyebabnya apa nggak tau. Sempet tes kromosom juga di RSCM dan hasilnya nggak ada kelainan. Kesimpulannya sel telur berkurang atau mungkin dari awal memang sudah sedikit cadangannya. 

Repotnya juga waktu istirahat dia sangat kurang karena kesibukannya di teknik arsitektur, tugas2 menggambar di studio sampai pagi, belum lagi aneka kesibukan berorganisasi, magang, menari dll. Memang anaknya sangat pekerja keras. Karena kost di dekat UI maka makannya juga nggak taulah gimana. Alhasil makin parah siklus mensnya.

Aku prihatin banget karena bagaimanapun perempuan itu reproduksi sangat berpengaruh. Aku kuatir banget beresiko menopause dini. Aku yang setua ini aja masih mens, masa iya dia lebih cepat menopause T_T .. dan seperti diketahui ketika meno maka aneka fungsi berkurang dan risiko kesehatan semua bertambah seperti orang tua. Aku benar2 nggak rela dia akan mengalaminya.

Aku nggak meragukan kecerdasan dia, kemauan keras dan motivasi dirinya kuat banget. Tapi untuk urusan diet, benar2 aku nggak tau gimana cara membangkitkan itu dari diri dia sendiri.

Sampai akhirnya saatnya dia pulang dari studi di Jepang dan mulai skripsi, dia harus segera ke obgin dan ke klinik gizi. Setelah dokter obginnya kasih penjelasan panjang lebih, aneka risiko dan bahwa obesitas bisa jadi berpengaruh, maka akhirnya pelan2 kesadarannya muncul. Lanjut ke dokter gizi untuk program penurunan berat badan. Rasanya 2 minggu ini mulai menunjukkan kemajuan. Apalagi mr. hubby turun tangan langsung setelah aku bolak balik mengutarakan kekuatiranku tentang masalah reproduksi ini yang mungkin bersumber dari obesitas. Lalu dia juga minum vit D, Q10 dan DHEA sesuai saran dokter untuk memperbaiki kadar AMHnya.

Sejujurnya aku kuatir next bagaimana. Anakku yang dikaruniai wajah cantik, kecerdasan dan berkemauan keras dalam mencapai target2nya, sangat suka menari dan punya jiwa seni tinggi, tapi dia juga ada kendala fisik dan nggak tau nanti urusan reproduksinya bagaimana. Aku galau karena hingga usia 22 ini dia belum ada tanda2 didekati cowok2, nggak seperti aku jaman dulu kerjaannya pacaran mulu.

Aku sangat berharap nanti dia menikah dengan laki2 seagama yang setara dari sisi pendidikan, kecerdasan, kemauan, latar belakang keluarga dan sosial ekonomi, nggak patriarki, memperbolehkan dia bekerja dan berkreasi, dan bisa menerima dia apa adanya termasuk dari keluarganya, dengan konsekuensi mungkin reproduksi dan hormon2nya nggak seperti perempuan pada umumnya. 

Aku benar2 berjanji akan menjaga anak perempuanku itu untuk tidak disakiti siapapun. Jika aku bisa bekerja dan mencapai posisi saat ini, maka anak perempuanku juga harus bisa, apalagi dia jauh lebih pintar dan berkemauan keras daripada aku. My mini me has to be better than me..

Semua usaha dalam proses dilakukan. Semoga selma segera normal kadar AMH-nya dan kembali normal berat badannya… aamiin YRA



Tuesday, 27 February 2024

akhirnya dapat lokasi di jogja..

Akhirnya kesampaian juga bisa beli tanah untuk persiapan pensiun di jogja, walaupun sebelumnya banyak drama karena tanah ini justru nggak ada dalam rencana, tadinya mau beli tanah di sebelahnya tapi ownernya lansia yang nggak bisa dipegang omongannya.

Tanah seluas 210m hadap selatan, trus dijadikan gudang oleh pemilik yang punya bisnis kontraktor. Berhubung kita mau ngebangunnya masih beberapa tahun lagi nunggu pensiun, maka setelah akuisisi malah mau disewa oleh broker kita yang juga kontraktor, buat naruh material biar aman nggak kehujanan kepanasan.

Setidaknya sudah punya tempat buat pensiun nanti di jogja, di daerah plemburan deket indomaret dan dalam lingkungan yang rapih walaupun bukan kompleks. Lumayan deket dengan aneka fasos fasum. Rencana aku pengen ngebangunnya hanya 1 lantai supaya nggak cape naik turun klo udah tua, trus pengen belakangnya luas untuk kebun dan leyeh2 sebagai introvert.

Pengennya 2034 deh mulai ditempati ketika sudah beneran pensiun. Semoga berjalan lancar yaa.. aamiin YRA..



Thursday, 22 February 2024

perjalanan ke jepang (lagi)..

 Awal februari kemarin akhirnya ke jepang (lagi). Sebetulnya aku udah nggak pengen kesana karena dulu pernah jalan bareng ina seminggu full sampe bosen. Tapi berhubung sekalian nengok selma yang lagi program riset di Tokyo Institute of Technology dan libur lumayan panjang akhirnya jalan juga berdua mr. hubby.

Kita naik JAL dan menurutku bagus banget dibanding dengan Cathay yang gada ramah2nya. Yang kutandai dari awal JAL ini adalah safety mereka yang kuat, bolak balik ngecek untuk memastikan keamanan misal bagasi di atas. Trus untuk makanan minuman misalnya, mereka juga care. Aku inget waktu lagi sakit di Cathay, minta teh panas aja bener2 nggak dikasih loh, sedangkan di JAL langsung sigap. Aku tuh jarang rewel di pesawat minta ini itu, paling cuma minta teh panas aja. 

Perjalanan berangkat kemarin itu lumayan turbulens sepanjang jalan. Seperti biasa di atas Kalimantan nggak pernah mulus, lanjut ke arah Brunei dan Filipina masih turbulens tapi rada berkurang, nah abis itu turbulens banget sampai ke Jepang. Bisa dibilang 7 jam kemarin itu turbulens tiada henti sampe aku lemes.

Sebelum berangkat aku udah beli JR pass untuk paket tercepat 7 hari walopun kita hanya 5 hari disana. Sampai di bandara dan imigrasi beres trus ke counter JR pass buat urus tiket2 kereta. Kita rencana ke Nagoya, Kyoto dan Shirakawago pake JR pass, trus di sela2 itu JR pass bisa dipake juga untuk internal antar stasiun selama di Tokyo.

Dari bandara Narita kita lanjut ke stasiun shinagawa trus ke shibuya. Kita nginep di salah satu hotel kecil di shibuya. Kecilnya beneran kecil tau sendirilah Tokyo gituloh. Di shibuya dijemput selma trus kita jalan kaki ke penginapan. Selmanya sibuk banget karena besok harus presentasi di kampus, trus besoknya lagi full day ada kelas dan mau nonton taylor swift, trus besoknya lagi ngurus pemilu jadi petugas pemilu di KBRI jepang. Dengan demikian kita cuma bisa ketemu dia malem sebelum besok paginya kita balik ke Jakarta.

Esok harinya kita jalan ke Nagoyo lanjut Kyoto. Ini kayak ngulang perjalananku dulu dengan Ina. Di Nagoya rencananya malem kita nginap, jadi pagi sampe sorenya ke Kyoto. Koper kita titipkan dulu di stasiun Nagoya sebelum kita lanjut ke Kyoto. 

Di Kyoto ngulang perjalananku dulu karena mr.hubby kan belum pernah tuh. Jadi kita Fushimi Inari, trus ke Kyumizudera temple, trus ke Kinkakuji temple. Berhubung waktu sangat mepet karena sampe Kyoto udah jam 10an, akhirnya selama di Kyoto dibantu naik taksi selain naik kereta. Tempat2 wisatanya juga rame banget di tiga2nya. Kalo yang dulu itu kan pagi2 banget jadi masih sepi. Ini di beberapa foto selama di 3 tempat itu di Kyoto.

Sorenya ngejar kereta balik ke Nagoya trus nginep karena besoknya kita mau ke Shiragawago.

Pagi hari kita kumpul di bus menuju Shiragawago sekitar jam 7.30. Jadi kita beli tiket one day tour Takayama & Shiragawago dari Nagoya karena jalan sendiri nggak memungkinkan mengingat lagi winter. Perjalanan cukup lama sekitar sejam ke Takayama. Sampe sana langsung jalan ke arah Takayama Market, trus makan hida beef. Duh itu hida beef enaakkk banget. Abi situ ke jalan2 kecil khas jepang dengan toko2 tradisional di kanan kirinya dengan latar belakang bukit bersalju. Kita sempet beli rice crackers khas yang enak banget bumbu pelapisnya. Yang sampe sekarang belum nemu yang mirip dengan aslinya itu.

Abis dari takayama kita lanjut ke Shiragawago dengan perjalanan sekitar 1.5 jam hampir 2jam, keluar masuk terowongan2 dengan kecepatan tinggi. Pemandangan menjelang sampai lokasi bagus banget, kayak lukisan. Semakin nyata sampai benar2 di Shiragawago. Kita disuguhi dengan bentangan alam yang bagus banget bersalju, rumah2 kayu yang atapnya diselimuti salju tebal.

Kita jalan menyusuri jalanan bersalju, melewati jembatan gantung menuju desa dengan rumah2 kayu dan bukit2 bersalju. Desa ini terkenal dengan rumah-rumah tradisional Jepang yaitu gasshō-zukuri.

Tersembunyi di sebuah lembah terasing, dan diapit oleh pegunungan Gifu, pegunungan dengan hutan lebat mendominasi hampir 96% dari keseluruhan area desa, bisa dengan gampang terlihat sulitnya hidup di sini, apalagi di masa lampau. 

Shiragawago ini jadi salah satu tempat yang paling diselimuti salju bisa mencapai 2 meter tebalnya. Kombinasi dari isolasi dan iklim ekstrem ini membuat hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menyebut Shirakawa-go sebagai rumah mereka.

Penduduk Shirakawa-go tak hanya harus ulat dan banyak akal, namun juga harus menjadi anggota komunitas yang aktif, sanggup bergotong-royong dengan pengetahuan yang mendalam mengenai kampung mereka, dan memiliki keinginan kuat untuk saling mendidik. 

Setelah hampir jam 5 sore kita kembali ke bus dan lanjut perjalanan balik ke Nagoya sekitar 2 jam lebih. Di Nagoya sempet bingung lupa naruh koper di loker mana sampe akhirnya nemu. Trus kita lanjut naik Shinkansen lagi ke Tokyo, turun di Shinagawa, lanjut ke Shibuya nginep di penginapan kita dekat stasiun.

Pagi hari lumayan santai karena hanya mau seputaran Tokyo aja. Kita jalan ke Ginza dan lanjut ke pasar Tsukiji. Deretan lapak makanan yang bikin ngiler dan pembelinya pada antri. Banyak makanan enak2 di Tsukiji ini, nyobain buah strawberry-nya bener2 manis dan seger banget, trus sempet coba king crab sepotong. Pengen nyobain beberapa jenis makanan tapi kok antrinya panjang benerrr.. pokoknya klo ke jepang harus cobain deh beli aneka makanan di pasar Tsukiji. 

Abis itu mampir ke Uniqlo yang gedungnya ada 11 apa 12 lantai gitu deh dan di lantai 11nya ada kafe kecil buat nunggu. Di situ ketemu Selma yang udah free bisa nemenin sampe malem. Abis itu ke Harajuku, jalan menyusuri semacam jalan kecil dengan kiri kanan pertokoan. Sempet lihat second street tapi kok ya nggak ada yang bagus. 

Malemnya kita lanjut mau lihat dormitory Selma di daerah Minamimagome. Ternyata juauuhh juga jalan kakinya dari stasiun Omori, sekitar 1.5km. jadi tiap hari dia jalan kaki bolak balik segitu jauh ke stasiun Omori baru lanjut ke kampus Titech. Udah hampir jam 10 malem aja dan kita harus balik ke Shibuya karena besok harus balik ke Jakarta. Karena udah lelah dari pagi sampe malem gempor jalan kaki, akhirnya mr. hubby pesen grab. Sebetulnya aku sih masih kuat2 aja karena pada dasarnya aku memang suka jalan kaki.

Paginya kita berangkat ke Narita dari Shinagawa. Di airport sempet beli beberapa oleh2 karena sejujurnya aku tuh males banget urusan oleh2, bukan karena biaya belinya tapi lebih ke ribet ngurus packingnya di koper menuh2in. Alhamdulillah pesawat mendarat di Jakarta sore dengan kondisi sepanjang perjalanan much better hanya sedikit turbulens di atas Filipina, sisanya lancar.

Mari kita lanjutkan kerja dan kehidupan sehari2 lagi.. next moga2 ada kesempatan untuk jalan2 lagi..



Thursday, 25 January 2024

how i miss it..

entah kenapa rasanya makin oon aja dalam kerjaan. ada untung enggaknya punya anak buah pinter nan dominan, dimana aku jadi merasa paling gamudeng sedunia. kurasa anak buahku juga gedeg punya bos gak mudeng2 gini.

entah kenapa aku gak kunjung tune in di bidang ini. ya mungkin faktor anak buah yang udah running well tadi, boss yang nggak trust, dan akunya yang sumprit males banget memahami bidang ini. aku juga sadar junior2 yang semakin mendesak naik dan tentunya harus disupport. trus beberapa posisi yang mestinya bisa kuisi ternyata diisi orang lain, padahal bosku tentunya pengen aku pergi.

aku beneran pengen pindah tempat lain. tapi aku musti sabar nunggu promosi pangkat dulu bulan april ini, supaya bisa pensiun dipercepat dengan lega dan pindah dengan legowo.. apalagi kudu membayangkan kantor pindah ibukota, duh makin2 super males gak minat.. 

smoga tempat baruku sesuai dengan minat dan kapasitasku. sungguh aku pengen kembali ke bidang penguasaanku.. 









Monday, 22 January 2024

perjalanan ke mexico

Melanjutkan perjalanan kita dari Los Angeles akhirnya kita ke Mexico juga walaupun cuma di Cancun dan Tulum. 

Pagi hari jam 4 dari hotel Park Plaza Lodge kita naik uber karena harus urus penitipan luggage dulu di dekat bandara, dan ini baru pertamakalinya. Ngantuknya minta ampun karena baru tidur jam 12an malem beberes koper dan jam 3 pagi udah harus bangun. Ternyata tempatnya ada di semacam pertokoan deket bandara, kita langsung masuk aja trus pake mesin bayar ukuran sesuai kebutuhan dan jumlah hari titipnya, setelah bayar pake kartu barulah terbuka pintu luggagenya, masukin koper dan tutup.

Dari tempat luggage lanjut ke bandara dengan ransel dan koper kecil menuju counter Alaska airlines. Kali ini musti lewat imigrasi dan security checking tapi ternyata simple dan elektronik kalo mau keluar, beda sama yang masuk. Waktu masih cukup luang sampai penerbangan jam 8 pagi.

Pesawat Alaska Airlines terbang selama 4 jam sampe di Cancun ada perbedaan waktu, sehingga sampenya jam 4 sore. Yang unik di pesawat ini ternyata pramugara pramugarinya berkulit hitam semua, trus penampilan juga nggak lebay kayak pramugari di negara kita, malah cenderung metal, mas2nya pake anting tumpuk, rambut pramugarinya kriwil dikepang kecil2, bodinya juga malah gede2, usia juga matang. Entah kenapa ya kalo di asia & timteng itu pramugari kayaknya penampilan nomor satu. 


Tiba di Cancun Mexico. Kita mesti tukar peso dulu dari dollar, lalu ke imigrasi. Bahasa Inggris disana orang2nya pas2an, pake spanyol semua bahasanya. Tapi imigrasinya sih baik dan cepet karena kita juga nggak aneh2. Kita udah pesen taksi via booking.com ke penginapan di daerah Tulum, kira2 1-2 jam karena beda kota dan super macet kayaknya ada kecelakaan di jalan. Disitulah aku tidur karena kecapekan, pokoknya badan betul2 remuk karena flu kehujanan di San Fransisco dan LA.

Udah gitu di Tulum penginapannya nggak asik. Tapi memang kota kecil juga sih kayak kabupaten gitu, hotel bisa dibilang seadanya. Tapi kamar kita di lantai 1 itu lembab banget dan dingin tapi juga pengap, susah gambarinnya. Badan capek banget dan flu tapi malam harus jalan buat cari makan dan keliling. Malamnya kita makan seafood dan yahh lidahnya nggak cocok samsek dengan makanan mexico yang cenderung asem. Semuanya pake keripik nacos (kayak nasi kali ya), trus aneka cocolan asem (kayak sambel di kita), ada guacamole saos dari alpukat trus ada dari kacang merah dihalusin. Semuanya gak bisa masuk ke lidahku.

Paginya kita beli trip one day karena mau ke Chichen Itza, Valladoid dan salah satu cenote (semacam danau kecil rada tertutup). Teler banget sebetulnya karena flu dan nenggak aneka obat flu, trus di Chichen Itza itu jalan keliling mengitari bangunannya. Mirip2 candi gitu deh tapi bentuknya kayak piramida, konon itu semacam kompleks situs bersejarah pusat kebudayaan suku Maya. 



Ilmu mengenai kalender suku Maya itu udah advanced banget dan masih valid, tergambar juga gimana arah matahari, kapan musim tanam, kapan musim panen dari sinar matahari yang muncul dari piramida itu. di samping Chichen Itza ada juga lapangan pok ta pok, ada dinding yang bisa memantulkan bunyi yang diteriakkan. Yang ngeri itu perihal persembahan jantung manusia untuk dewa2, yang diambil dari manusia yang ditumbalkan dalam kondisi hidup tapi dicekoki dengan ramuan2 atau minuman keras hingga tidak sadar. 

Suku Maya ini posturnya khas banget dan banyak ditemui sehari2 di Mexico. Mereka ini tidak tinggi, yang cowok sekitar 150m yang cewek 140m, dadanya lebar, leher pendek, kulit sawo matang. Yang sudah bercampur bangsa lain tentu postur lebih tinggi dan proporsional. Jadi sehari2 kita jalan di Tulum itu sering banget ketemu mereka yang berketurunan suku Maya. Pada dasarnya mereka baik2.

Setelah dari Chichen Itza, kita ke Valladoid semacam kota kecil kuno peninggalan Spanyol di Yucatan. Kita makan siang di salah satu resto cantik disana, dekat hotel santa del rosa. Kotanya kuno dengan bangunan2 cantik ala spanyol, trus ada semacam gereja icon disana.




Setelah itu kita lanjut ke salah satu cenote yang untuk menjangkaunya kita harus turun tangga gelap rada jauh. Sejujurnya ngeri kalo sampe ketemu binatang2 aneh. Di dalamnya ada cenote, yaitu semacam danau kecil biru yang atasnya tertutup dinding tebing dan hanya terbuka celah sedikit sinar matahari masuk. Rada merinding dan walaupun terlihat segar kalo berenang di dalamnya tapi ngeri juga.



Barulah selesai cenote kita kembali ke Tulum ke penginapan. Malamnya kita jalan lagi nyari makan. Kita memutuskan untuk besok seharian jalan sendiri dengan sewa motor atau vespa. Malam itu kita nyari sewaan motor dan akhirnya dapet walopun sulit banget karena pake Bahasa tarzan, mengingat mereka minim banget ngomong Englishnya. Kita diminta ninggalin ID dan uang jaminan untuk besok.



Keesokan harinya kita seharian keliling Tulum yaitu ke Tulum Ruins, berupa zona arkeologis, peninggalan suku Maya di tepi pantai. Konon merupakan kompleks mewah jaman suka Maya yang trus ditinggalkan karena Spanyol masuk. Lumayan luas juga kompleks peninggalan suku Maya ini, berupa reruntuhan puing, pengunjungnya banyak.




Di situ kita jalan terus masuk ke pantai Tulum, kita naik kapal kecil sekitar 45 menit dan bisa snorkeling, tapi karena nggak ready dengan snorkeling jadinya kita menikmati laut aja dari kapal. Sejujurnya pantainya sih bagusan pantai di Indonesia ya, cuma bedanya di Tulum ini matahari panas tapi anginnya dingin dan pasir pantainya juga super dingin, jadi ya nyaman2 aja, mungkin karena masih ke atas garis katulistiwa ya.


Kelar dari Tulum Ruins, kita jalan2 keliling kota ke alun2 Tulum yang lagi persiapan natal tahun baru, biasa aja sih maklum kota kecil. Lalu cari oleh2 di supermarket sekitar alun2, sambil minum teh setelah itu. Pas jam 6 kita harus balikin motor ke persewaan. 

Malamnya kita pergi makan keluar trus packing yang lumayan peer karena baju kotor dan oleh2 walopun nggak banyak sih oleh2nya. Kondisiku udah teler banget karena flu nggak kelar2. Tiap hari nenggak neozep dan degirol, udah gitu hawa di penginapan ini bener2 nggak enak, susah dijelaskan. Dingin tapi lembab banget, tapi juga gerah. Bawaannya pengen cepet cabut aja dari penginapan.

Pagi banget kita jam 4 cabut setelah malemnya pesen taksi dari booking.com. Perjalanan ke Cancun sekitar 1.5 jam lancar karena pagi buta, trus imigrasi lancar dan kita balik ke LA naik Alaska Air. Yang unik dari Alaska ini flight attendantnya bener2 gaya bebas, baik penampilan maupun pelayanannya. Perjalanan lancar sekitar 4-5 jam, sampe di LA jam 11.30 siang. Pesen uber dari LA kita selanjutnya mau jalan ke Citadel sambil nunggu flight balik ke hongkong lanjut Jakarta.

Pas pesen uber itu kita dapat driver Richard yang baik tapi nyupirnya ngebut. Dia menyarankan next pake wingz aja karena dia bisa diakses dari wingz dan bisa dapet diskon. Jadinya kita sekalian pesen dia buat balik ke bandara LAX lagi sore dari Citadel. Dari bandara kita ke penitipan luggage dulu buat naruh koper dan mindah2in barang biar koper lebih balanced. 

Kita sampe citadel sekitar 40 menitan. Ternyata kompleks pertokoan gitu deh, isinya kayak coach, Adidas, Tumi dll. Tapi karena kondisiku bener2 payah flunya, cuaca dingin berangin, trus pusing banget orang2nya bejubel banyak banget, alhasil nggak optimal liat2nya. Sebetulnya aku nggak selera beli tapi mr hubby maksa aku beli paling nggak 1 tas karena udah jauh2, jadilah aku ambil tas coach biarpun nggak gitu cocok dan sayang juga duitku ini mending buat keperluan lain, tapi ya udahlah. Trus mr hubby beli 1 koper yang memang kita butuhkan karena koper di rumah udah super butut udah lama banget umurnya sedangkan kita berdua sering tugas luar kota.

Kondisiku bener2 teler karena flu dan mulai demam, sore banget udah gemeter menggigil pakai jaket berlapis2, syal dan hoodie sambil nunggu berempat kumpul dijemput Richard di deket pohon natal besar di kompleks Citadel. Di taksi aku dikasih Richard segenggam vicks hisap yang sangat membantu ternyata sampai akhirnya sampe Jakarta. Mampir ke luggage ambil barang2 dan kondisinya antara sadar nggak sadar ketiduran saking nggak enaknya badan. Kita berdua berpisah dari mas tyo dan mbak fifi karena mereka lanjut penerbangan domestic ke Oakland nengokin sodara sehari sebelum mereka juga balik ke Jakarta. 

Di Cathay alhamdulillah bisa survive sampe hongkong biarpun lumayan guncang di 4 jam pertama tapi selanjutnya mulus sampe Hongkong, trus sampe Jakarta 4-5 jam kemudian. Baru kali ini rasanya traveling tapi kondisi sejak berangkat nggak fit sampe pulangnya juga flu berat. Anyway tetap bersyukur bisa jalan sejauh ini. Semoga ada rejekinya untuk explore tempat lain di masa mendatang.. Aamiin YRA..