Bukannya nggak bersyukur, tapi rasanya aku udah gada ide lagi untuk melanjutkan pekerjaan disini. Kemampuanku juga rasanya udah mentok, di usia 50 tahun ini mau belajar bidang core juga udah nggak selera, sedangkan balik ke bidangku yang dulu juga udah gada kesempatan. Entah kenapa beberapa kali mau pindah pekerjaan ternyata perusahaannya bermasalah padahal lokasinya deket, jadi memang belum rejekinya.
Sekarang ini posisi lagi nunggu Selma mapan di pekerjaan bidang arsitektur setelah wisuda akhir agustus besok supaya dia bisa pindah ke rumah kecil yang memang rencananya buat dia, masih satu lingkungan dengan rumah kita. Trus untuk Fikri masih rada panjang karena lagi di akhir koas, lanjut ujian UKMPPD, lanjut pengabdian setahun trus kerja. Udah gitu dia mau ambil spesialis penyakit dalam dan belum tau dapet dimana. Rumah kita rencananya buat Fikri, karena nanti kalo kita beneran pensiun, pengen tinggal di jogja aja. Anak2 biarlah berkarir di Jakarta.
Untuk kebutuhan pensiun, sekarang ini ada bisnis kos-kosan di jogja yang hasilnya bisa untuk pensiunan standar, secara kita bukan ASN yang ada uang pensiunnya, serta sedang ngebangun 1 kos-kosan lagi di lahan yang lebih kecil. Saat ini mr hubby nggak sampe 2th lagi pensiun karena dia 4.5th lebih tua dari aku. Kondisi kesehatannya kurang prima akhir2 ini karena ginjal dan prostat, jadi rasanya lebih baik dia pensiun dengan tenang aja, trus lebih fokus ke kesehatan, ibadah, olahraga dan paling sesekali memantau kos-kosan kita, dan di awal pensiun bisa mandorin pembangunan rumah pensiun kita di jogja. Sedangkan aku rasanya masih harus bekerja sampe kupikir usia 60th usia yang cukuplah untuk betul2 pensiun buatku. Ini juga untuk mensupport Fikri yang pengen ambil spesialis dan biayanya tentu nggak mungkin hanya dari tabungan selama dia bekerja, selain mensupport biaya kesehatan mr hubby yang kondisinya kurang prima.
Kalopun aku pensiun dipercepat sekarang, pengennya dapat pekerjaan yang sesuai dengan bidangku, dengan posisi yang sesuai dengan kemampuanku, di perusahaan dengan jumlah karyawan 50-100an aja supaya lincah dan nggak ribet kayak yang sekarang, trus lokasi juga deket2 rumah aja, suasana kekeluargaan, dan bisa fleksibel usia kerjanya. Istilahnya lebih ke pengabdian aja. Alhamdulillah pangkatku udah naik di SVP, jadi rasanya sudah siap anytime pindah, kalo kemarin2 masih tanggung pangkat belum naik. Kalo sekarang udah lebih lega kalo pensiun dengan pangkat terakhir ini. Mudah2an dimudahkan jalannya jika memang aku masih harus bekerja untuk mensupport keluarga.. aamiin YRA..
No comments:
Post a Comment