Jadi sejak boss baru itu mulai menjabat, tiap hari berasa nightmare karena harus lembur dan pulang malem. Yang kutangkap sbb:
-Dendam pribadi dia ke mantan bosku karena gara2 mantan bosku itu dia digusur dari tempat lama, sedangkan di tempat lama itu dia pernah digadang2 mau jadi menteri
-Semacam ada sesuatu ke legislatif, mungkin terkait dengan posisi yang sekarang ini karena masuknya nggak lewat jalur yang seharusnya (motong proses tiba2 muncul)
-Karena ada sesuatu itu maka harus dirapikan semua supaya smooth, mungkin ada pengalaman di institusi sebelumnya yang membuat penyaluran ke suatu tempat itu terhambat
-Dirapikannya mulai dari merombak semua visi, misi, rencana strategis, anggaran, pembagian tugas, organisasi dst
-Semuanya bermuara pada satu lokasi yang harus dilayani sepenuhnya tanpa toleransi kesalahan sedikitpun, baik support maupun finansial
-Pembagian tugas dan organisasi juga dirombak untuk memastikan dia hanya pegang yang terkait dengan manajemen strategis, anggaran (karena ujungnya ke suatu tempat) dan kegiatan sosial kemasyarakatan (ujungnya ke suatu tempat tadi)
-Untuk hal2 lain yang padahal ada core diserahkan ke pimpinan2 di sebelah, artinya juga melempar tanggung jawab karena bisa berdampak ke ybs terkait risiko dan tuntutan.
-Bener2 udah gak mau liat organisasi existing, sedemikian bencinya dengan boss terdahulu sehingga mau mengubah semuanya. Termasuk biaya2 dipotong semua alias efisiensi, tapi khusus senayan tentu tidak, at any effort.
-Doi sendiri track recordnya juga gak bagus. Lihat aja kalo googling maka nemu berita2 yang nggak enak ttg ybs.
Nah ini kan perubahan fundamental di tempatku semua yang mengurus, alhasil kudu lembur tiada akhir. Puncaknya pas raker kemarin di jogja itu luar biasa lelahnya. Udah berangkat gak boleh naik pesawat, tapi akhirnya aku ditemeni mr hubby naik pelita aja untuk menghemat tenaga dan waktu. Lalu abis itu marathon kerjaan gak abis-abis, rapat2nya bener2 gak bisa napas. Baru kali ini rapat gak bisa sekedar sarapan, makan siang maupun makan malam. Semuanya disambi2 karena berubah arahannya tiap menit, jadi harus adjustment ini itu panjang.
Baru kali ini kuliat pimpinan yang lain juga kesel sama dia karena keras dan otoriter banget jadi orang, ya contohnya memaksakan tugas baru terkait sosial kemasyarakatan padahal belum ada dasar hukum.
Udah gitu ditandai pula karena aku gak ikut yang acara MoU dengan kampusku, karena aku juga gak tau bakal disuruh datang kesana. Tiap hari selama urusan raker itu baru bisa tidur jam 2 malam saking hecticnya. Trus ngeselin pula yang hari sabtunya terpaksa ikut acara di kaliurang padahal gak penting2 amat. Trus pulangnya terpaksa naik kereta karena gak kekejar pesawat jauh di YIA dan cuaca jelek. Alhasil punggungku sakit banget karena biarpun kereta luxury malah gak enak banget punggungnya. Kayaknya kapoklah aku naik luxury. Kalo compartment barulah enak.
Dilanjutkan dengan materi2 untuk penetapan, pembahasan berhari2 sampe malam, capek banget sumpah. Belum orderan ini itu dari dia yang berubah2 terus arahannya. Trus galak dan keras banget, gak bisa terima pendapat orang lain blas.
Sejujurnya lelah banget. Aku udah ada beberapa opsi kalo terus-terusan kayak gini:
-Minimal bisa pindah ke bagian lain under pimpinan yang lain. Peluang ada tapi gak yakin bisa dilepas sama direct bossku.
-Pindah perusahaan yang lebih waras boss dan kerjaannya. Mengenai pindah perusahaan ini rasanya kecil peluangnya karena usiaku udah segini. Mantan2 bos juga udah berumur dan pada pensiun, jadi kesempatan untuk direferensikan juga rendah. Bidang keahlianku juga jadi berubah, jadi aku nggak atau apakah masih bisa ngikutin apa enggak kendati passionku masih ada disana.
-Sempat terbersit keinginan cuti di luar tanggungan 2 tahun, tapi harus dengan alasan yang jelas misal mr hubby dapet kerja di luar kota atau luar negeri setelah pensiun juni tahun depan misalnya. Tapi mr hubby sudah menyampaikan pernyataan bahwa nggak minat kerja di luar negeri. Alhasil kemungkinan itu kecil. Padahal kalo abis cuti di luar tanggungan itu, pas balik masih bisa kerja 2 tahun sebelum pensiun walopun paling di bagian diklat, tapi lumayanlah jauh dari urusan politik.
-Langsung pensiun dini aja. Tapi ini berat karena fikri masih mau lanjut spesialis which is butuh biaya, sedangkan mr hubby juni tahun depan pensiun.
Cuma bisa berharap yang terbaik aja. Sejujurnya udah lelah banget karena udah beda banget institusi ini dari awal aku bergabung. Udah terjerat urusan politik, makin kemana2 organisasinya dan makin gak obyektif lagi. Semoga aja segera ada kabar baik terkait aku bisa pindah kerja atau setidaknya pindah bidang. Aamiin YRA..
No comments:
Post a Comment