Friday 11 June 2021

dua minggu nan galau

dua minggu ini berasa diayun2. dimulai dengan kegalauan atas offering letter. sulit banget rasanya mengambil keputusan lanjut tidaknya.

terberat utama buatku memang berasal dari diri sendiri. sejujurnya meninggalkan tempat kerja yang sudah 11 tahun lebih itu bikin galau, gimana cara pamitnya dan gak bikin heboh kendati posisi adalah pensiun dipercepat.

yang kedua, aku benci dengan keraguan atas kemampuanku sendiri apakah nanti survive di tempat yang baru. ini memang bawaan orok bahwa kepercayaan diriku itu rendah. aku betul2 tipe yang gak bisa omong gede, high profile atau dagang omongan. padahal ya selama ini terbukti berkinerja.

buatku masalah di offering lebih ke keraguanku utk sanggup tidak survive itu, bukan dari besaran gaji atau fasilitas. uang penting tapi bukan segalanya buatku. aku sudah membuktikan berkali2 bahwa salary akan menyesuaikan jika kinerja bagus.

bayangkan betapa cukup sabarnya proses offering itu dimana aku nego dan minta waktu berpikir, lalu joinnya juga hampir 2 months notice dan alhamdulillah mereka bisa memahami. mudah2an ini menjadi pertanda dimudahkannya jalanku pindah.

justru yang banyak drama adalah di tempat sekarang. akibat promos mutasi rotasi yang hehoh itu suasana jadi gak kondusif karena bossku keliatan banget berpihak ke salah satu kubu. alhasil aku yang mengurus prosesnya jadi terkena dampak.

kalo mendengar cerita2 undercover tentang kubu2an itu terus terang aku antara percaya gak percaya, udah mirip pilpres dan pilkada aja kayaknya. kadang aku berpikir aku terlalu lugu dalam dunia politik kantor itu. padahal kubu2 itu ya aku kenal baik dan so far aman2 aja kalo sama aku karena aku berusaha netral sejak lama.

di saat galau offering itu dimana kesempatan tidak datang 2x di saat usiaku udah segini dan belum tentu permintaan negoku diterima, lalu situasi kantor sekarang yang betul2 gak enak, kemudian urusan skripsi fikri juga bikin stres banget.

anak FK itu skripsinya di tengah2 blok semester. pe-er banget ketika harus ngejar2 fikri untuk merampungkan proposal skripsi supaya bisa ngejar seminar di semester 6 ini supaya semester 7 bisa kelar penelitian dan sidang skripsi. mulai dari urusan judul, metode penelitian, ngejar2 dosen pembimbing, pendamping dan penguji.

dan hari kamis jumat minggu itu aku betul2 stres karena dia belum kelar uji validitasnya, proposal belum beres dan pas beres ternyata dosennya low respon untuk acc. sampe akhirnya betul2 30 menit sebelum pendaftaran terakhir, urusan pendaftaran baru rampung. pfuihhh... tapi itupun belum confirm karena bagian pendaftaran gak langsung mengeluarkan daftar peserta seminar updated, masih nunggu senin hadehh..

ndilalahnya pas urusan ribet ngejar2 anak itu kerjaan kantor loadnya lagi rendah karena urusan penilaian kinerja dan tindaklanjutnya udah rampung, rekrutmen lagi otw sama konsultan. makanya pas seminggu sebelumnya aku bisa nebeng mr.hubby ke jogja buat nengokin ibuku.

kondisi ibuku terlihat lemah banget karena selain usia sudah 81 juga masih recovery jatuh. ibuku udah berkali2 jatuh dan terakhir parah karena terduduk di lantai. setelah ke dokter bolak balik dan fisioterapi akhirnya bisa jalan tapi pelan banget. menghadapi ibuku ini betul2 perlu kesabaran karena sangat demanding dan down banget mentalnya, cenderung depresi karena ibu tipikal yang dominan banget dan instruksi terus, tapi jadi gak berdaya karena fisiknya sekarang, jadinya depressed hiks..

ibu tinggal di rumah di sebelah kakakku yang cowo, ada pintu penghubung di taman belakang. ibuku gak mau tinggal bareng kita karena gak leluasa, maklum biasa jadi komandan di rumah. karena anak2nya semuanya kerja dan ada yang di luar jogja, maka kita hire pramurukti buat jagain ibu. semoga ibuku cepet sehat dan beraktivitas lagi, aamiin..

setelah 3 hari di jogja akupun balik ke jakarta. lanjut lagi urusan kerjaan yang ruwet, offering yang belum beres dan proposal skripsi anak yang musti dikejar2. alhamdulillah proposal skripsi kelar dan betul2 last minute akhirnya bisa submit pendaftaran. leganya banget2.

semoga saja semua pelan2 terurai pemecahannya. memang harus sabar, terus diupayakan dan berdoa..





No comments:

Post a Comment