Monday, 15 September 2025

lanjutan huru hara

Dan ternyata bosku beneran jadi pejabat negara. Sejujurnya aku bersyukur banget dia pergi dengan alasan apapun, bukan kenapa2 tapi karena aku sangat berharap kantor ini kembali adem ayem dan nggak direcoki dengan hal-hal politis.

Jadi ceritanya waktu dia dulu tiba2 ditunjuk jadi pimpinan di kantorku, suasana yang semula tenang jadi tegang, penuh kecurigaan dan sangat politis. Gimana enggak, coba rasakan apa yang kutuliskan di bawah ini:

-Membawa timnya dari luar kantor, orang2 dia yang isinya sekitar 7 orang, dan dia hanya percaya circle itu aja, tentunya dengan background pejabat besar sebagai sponsor yang membawanya kemari

-Nggak punya rasa memiliki terhadap institusi kita, serasa bukan rumah sendiri yang harus dipelihara dan dikembangkan sebagaimana pimpinan pada umumnya

-Punya dunia dan agendanya sendiri dengan circlenya, sehingga kegiatan kantor kita hanya sebagai sampingan, tapi okelah karena kelihatannya apa yang dia lakukan dengan dunia dan agendanya itu untuk kepentingan negara (semoga)

-Tidak ada keinginan untuk mempercayai orang2 internal, bener2 hanya circlenya sendiri, bahkan curiga jika ada yang berusaha dekat walaupun bermaksud baik. Curiga bahwa orang2 yang dulu diparkir karena nggak perform itu sebetulnya adalah karena ketidaksukaan dari pimpinan yang lama. Yeah mungkin ada benarnya, tapi coba cek sendiri karena orang2 itu ya memang nggak bagus aslinya

-Membawa insitusi ini ke hal2 yang menyerempet dan membahayakan, hanya karena dia punya agenda tertentu yang mungkin saja bagus, tapi sebetulnya kita nggak punya kewenangan untuk melakukan hal itu. Ini kayak perumpamaannya wewenang kita itu hanya boleh jualan buku, eh tiba2 disuruh jualan alat perang walaupun dalam rangka membela negara, sekedar perumpamaan aja. Ini kan konyol banget. Benar2 menyeramkan. Untung aja dengan doa seluruh orang di kantor akhirnya nggak berlanjut.

-Banyak merugikan pegawai dengan asumsi ketidakpercayaan, curiga ada yang berusaha menjatuhkan dia. Tipis kuping untuk menerima kritikan. Padahal sebagai pimpinan, bahkan sebagai manusia biasa, kita ini biasalah diomongin orang, apalagi sebagai atasan tertinggi. Gak mungkin semua orang suka sama kita. Akibatnya banyak yang jadi korban disingkirkan padahal belum tentu orang tersebut bersalah.

Anyway semoga kantorku kembali adem ayem dan sesuai dengan tugas2 yang memang seharusnya dilakukan. Pengen soft landing dengan selamat 4 tahun lagi di saat aku pensiun. Nggak peduli dengan gimana sepak terjang ex bossku di jabatannya sekarang. Sejujurnya apa yang dilakukan di tempat lama mestinya akan dilakukan juga di tempat baru, karena past behavior predicts the future. Bisa jadi:

- Gak disupport pegawainya di kantor barunya karena hanya percaya sama circle, nggak ada yang dipercaya dan merasa itu orangnya pimpinan yang lama, curigaan dll yang tadi udah kusebut di atas

- Blunder karena ngasal bicara

- Bakalan offiside karena melanggar pagar2 dan ketentuan yang bukan kewenangannya, ini bahaya banget kalo terjadi karena bisa berakibat hukum 

- Bisa lebih cepat selesai kalo sponsornya selesai dengan berbagai alasan (meninggal dll)

Ini hanya sekedar perkiraan aja sih. Kusimpan dulu untuk nanti kita lihat seperti apa ke depan..



No comments:

Post a Comment