Thursday, 30 October 2025

super lelah (mampukah kubertahan?)

Jadi sejak boss baru itu mulai menjabat, tiap hari berasa nightmare karena harus lembur dan pulang malem. Yang kutangkap sbb:

-Dendam pribadi dia ke mantan bosku karena gara2 mantan bosku itu dia digusur dari tempat lama, sedangkan di tempat lama itu dia pernah digadang2 mau jadi menteri

-Semacam ada sesuatu ke legislatif, mungkin terkait dengan posisi yang sekarang ini karena masuknya nggak lewat jalur yang seharusnya (motong proses tiba2 muncul)

-Karena ada sesuatu itu maka harus dirapikan semua supaya smooth, mungkin ada pengalaman di institusi sebelumnya yang membuat penyaluran ke suatu tempat itu terhambat

-Dirapikannya mulai dari merombak semua visi, misi, rencana strategis, anggaran, pembagian tugas, organisasi dst

-Semuanya bermuara pada satu lokasi yang harus dilayani sepenuhnya tanpa toleransi kesalahan sedikitpun, baik support maupun finansial

-Pembagian tugas dan organisasi juga dirombak untuk memastikan dia hanya pegang yang terkait dengan manajemen strategis, anggaran (karena ujungnya ke suatu tempat) dan kegiatan sosial kemasyarakatan (ujungnya ke suatu tempat tadi)

-Untuk hal2 lain yang padahal ada core diserahkan ke pimpinan2 di sebelah, artinya juga melempar tanggung jawab karena bisa berdampak ke ybs terkait risiko dan tuntutan.

-Bener2 udah gak mau liat organisasi existing, sedemikian bencinya dengan boss terdahulu sehingga mau mengubah semuanya. Termasuk biaya2 dipotong semua alias efisiensi, tapi khusus senayan tentu tidak, at any effort.

-Doi sendiri track recordnya juga gak bagus. Lihat aja kalo googling maka nemu berita2 yang nggak enak ttg ybs.

Nah ini kan perubahan fundamental di tempatku semua yang mengurus, alhasil kudu lembur tiada akhir. Puncaknya pas raker kemarin di jogja itu luar biasa lelahnya. Udah berangkat gak boleh naik pesawat, tapi akhirnya aku ditemeni mr hubby naik pelita aja untuk menghemat tenaga dan waktu. Lalu abis itu marathon kerjaan gak abis-abis, rapat2nya bener2 gak bisa napas. Baru kali ini rapat gak bisa sekedar sarapan, makan siang maupun makan malam. Semuanya disambi2 karena berubah arahannya tiap menit, jadi harus adjustment ini itu panjang.

Baru kali ini kuliat pimpinan yang lain juga kesel sama dia karena keras dan otoriter banget jadi orang, ya contohnya memaksakan tugas baru terkait sosial kemasyarakatan padahal belum ada dasar hukum.

Udah gitu ditandai pula karena aku gak ikut yang acara MoU dengan kampusku, karena aku juga gak tau bakal disuruh datang kesana. Tiap hari selama urusan raker itu baru bisa tidur jam 2 malam saking hecticnya. Trus ngeselin pula yang hari sabtunya terpaksa ikut acara di kaliurang padahal gak penting2 amat. Trus pulangnya terpaksa naik kereta karena gak kekejar pesawat jauh di YIA dan cuaca jelek. Alhasil punggungku sakit banget karena biarpun kereta luxury malah gak enak banget punggungnya. Kayaknya kapoklah aku naik luxury. Kalo compartment barulah enak.

Dilanjutkan dengan materi2 untuk penetapan, pembahasan berhari2 sampe malam, capek banget sumpah. Belum orderan ini itu dari dia yang berubah2 terus arahannya. Trus galak dan keras banget, gak bisa terima pendapat orang lain blas.

Sejujurnya lelah banget. Aku udah ada beberapa opsi kalo terus-terusan kayak gini:

-Minimal bisa pindah ke bagian lain under pimpinan yang lain. Peluang ada tapi gak yakin bisa dilepas sama direct bossku. 

-Pindah perusahaan yang lebih waras boss dan kerjaannya. Mengenai pindah perusahaan ini rasanya kecil peluangnya karena usiaku udah segini. Mantan2 bos juga udah berumur dan pada pensiun, jadi kesempatan untuk direferensikan juga rendah. Bidang keahlianku juga jadi berubah, jadi aku nggak atau apakah masih bisa ngikutin apa enggak kendati passionku masih ada disana. 

-Sempat terbersit keinginan cuti di luar tanggungan 2 tahun, tapi harus dengan alasan yang jelas misal mr hubby dapet kerja di luar kota atau luar negeri setelah pensiun juni tahun depan misalnya. Tapi mr hubby sudah menyampaikan pernyataan bahwa nggak minat kerja di luar negeri. Alhasil kemungkinan itu kecil. Padahal kalo abis cuti di luar tanggungan itu, pas balik masih bisa kerja 2 tahun sebelum pensiun walopun paling di bagian diklat, tapi lumayanlah jauh dari urusan politik.

-Langsung pensiun dini aja. Tapi ini berat karena fikri masih mau lanjut spesialis which is butuh biaya, sedangkan mr hubby juni tahun depan pensiun.

Cuma bisa berharap yang terbaik aja. Sejujurnya udah lelah banget karena udah beda banget institusi ini dari awal aku bergabung. Udah terjerat urusan politik, makin kemana2 organisasinya dan makin gak obyektif lagi. Semoga aja segera ada kabar baik terkait aku bisa pindah kerja atau setidaknya pindah bidang. Aamiin YRA..



Sunday, 5 October 2025

next performance

Biarpun cuma karyawati dan bukan penari, tapi buatku perjalanan menariku cukup menarik juga. Nggak terasa udah menari kira-kira 20 tahun, justru setelah menikah dan punya anak. Ya dulu jaman kecil pernah belajar nari di semarang sebentar sebelum pindah ke Pontianak, trus di Pontianak sempat pentas menari melayu. Itu doang sih. 

Nah justru sejak 2006 mulai belajar tari jawa, malah jadi tampil sama temen2 biarpun seadanya. Aku belajar tari jawa gaya jogja dan lanjut gaya solo. Dua2nya suka dan teman2nya di kedua sanggar itu juga baik2 semua. 

Ada perbedaan di sanggar kemang dan cipete. Kalo yang di cipete gaya solo itu lebih low profile, isinya mbak2 karyawati yang usianya bervariasi dari 20an hingga 50an, pastinya semuanya sangat suka seni tari, beberapa memang suka menari dari lama seperti mbak titut, mbak maria, mbak sri, mbak lisa, mbak tyas. Kalo yang di kemang itu lebih high profile, isinya mbak2 berusia matang dan secara finansial juga matang, jadi untuk seleranya lebih premium seperti kostum, riasan dll, jadinya untuk saweran lumayan kenceng juga. Kalo dari kemampuannya karena lebih berumur dan memulai tari di usia sudah matang, tentu perlu effort. Tapi mereka semangat dan rajin berlatih dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Aku sendiri gimana? So so-lah hehehe.. mungkin karena udah berbiasa menari jadinya lebih ringan aja, trus memang buatku menari itu healing banget dan hepi karena bertemu teman2 yang baik dan bisa sejenak keluar dari urusan kerjaan, tapi kalo kualitas menariku ya biasa2 aja hihi..

Kalo pentas rutin di kedua tempat tadi memang beda. Yang di cipete itu agenda rutinnya di world dance day di ISI Surakarta. Aku sukanya di sanggar cipete ini karena tiap tahun tarinya nambah, jadi nggak bosen. Sejak pertama belajar disana udah belajar dan pentas tari rantaya, retno pamudyo, bedhaya pangkur, bedhaya kusuma retna, bedhaya ela-ela, srimpi manggala retna. Di luar itu belajar srimpi dempel, golek sukoretno, srimpi gondokusumo. Tahun depan rencananya pentas bedhaya sukoharjo.

Kalo di sanggar bintaro dulu sempet pentas golek ayun-ayun, sari kusumo, golek asmarandana jugag, golek kenyo tinembe. Kalo di kemang itu pentas beberapa misal golek kenyo tinembe, sari kusumo, bedhaya bedhah madiun, srikandi suradewati, bedhaya mijil. Tahun depan rencananya pentas bedhaya sapta. Pentas yang sanggar kemang itu di festival bedhayan dan beberapa acara lainnya karena kebetulan mbak Wulan yang pentolan sanggar itu adalah part of sosialita yang jaringannya luas. Tahun depan juga rencana ikut festival tari lagi, tapi nggak tau yang mana.

Jadi sebetulnya weekendku itu sibuk selalu. Tapi buatku menari itu membahagiakan karena tidak lagi ketemu temen2 kantor. Bosen banget rasanya terkurung weekdays, jangan sampai wkend juga ketemu lagi huaaa.. 

Sekarang ini aku lagi mengajak selma buat ikutan tari jawa setelah sekian lama dia menari bali dan kayak nggak berprogres karena kesempatan tampilnya dikit banget, masa iya yang udah berumur gini malah lebih sering tampil ketimbang dia yang memang berbakat nari. Mudah2an bisa ikut pentas di wdd tahun depan, asal rajin berlatih. Semoga yaa..