Monday, 17 March 2025

nggak terasa menjelang purna..

Mr hubby nggak terasa sudah menjelang purnatugas di 56 tahun di tahun depan. Tahun ini 55 dan semacam tersadar setelah tiba2 ada pemberitahuan untuk uang pensiun 90% diberikan bulan ini, sisanya tahun depan pas pensiun.

Ada perasaan nano nano tentunya yang dirasakan oleh dia. Aku sendiri masih 5,5 tahun lagi pensiun. Sebetulnya sudah lelah dan pengen pensiun dini, tapi baru tersadar mr hubby malah mau pensiun, jadinya aku harus kembali jadi breadwinner setelah mungkin 15 tahun terakhir bisa sharing, sedangkan 12 tahun pertama aku yang menjadi breadwinner karena dia nggak kunjung stabil dalam pekerjaan, pindah-pindah kerja dan sempat jobless juga.

Apapun itu jalan hidup dilalui dengan banyak bersyukur. Itulah mengapa aku nggak boleh berhenti bekerja. Bahkan sejak kuliahpun aku udah nyari uang sendiri lewat jaga pameran, penerjemah, ngajar bimbel, ngajar privat dll. Lulus kuliah langsung kerja, bahkan udah bekerja sebelum wisudaan, lanjut terus bekerja di bank 11 tahun, di oil company 2 tahun, oil service 1 tahun dan terakhir di sini nggak terasa udah 15 tahun. kalo ditotal dengan nanti pensiun berarti aku udah bekerja selama 34 tahun. kelihatannya juga nggak berhenti sampai disitu sih, kemungkinan aku masih akan kerja jadi konsultan lepas, ngajar dll.

Kadang bekerja itu bukan cuma urusan uang, tapi lebih kepada rasa kebermanfaatan dan aktualisasi diri, walopun sejujurnya aku kerja ya memang untuk support nafkah. Realistis ajalah, coba kalo aku nggak kerja, trus mr hubby pas dulu nggak kunjung stabil pekerjaannya, pindah2 dan sempet jobless, trus kita hidupnya gimana. Belum lagi cicilan rumah, mobil, sekolah anak, tabungan hari tua dll.

Dan masih ada pe-er buat kita, tentunya terkait anak-anak, khususnya fikri mau lanjut spesialis setelah 1 tahun internship wajib dan kerja di RS 1 tahun. Biaya spesialis tentunya besar banget karena selama jadi residen nggak boleh bekerja, dan studinya bisa 5 tahun sendiri. Sedangkan selma alhamdulillah sudah lulus kuliah dan bekerja, tapi kan untuk menikah perlu support juga, khususnya untuk urusan rumah. Kendati jodohnya masih belum jelas apakah pacarnya yang sekarang atau nanti ada yang benar2 jodohnya, tapi semuanya harus dipersiapkan.

Insya Allah semua berjalan lancar. Niat baik insya Allah dimudahkan asal kita berusaha, bekerja dan berdoa. Aamiin YRA..



Sunday, 2 March 2025

intuisi

Terkadang instuisi istri itu kuat juga. Jadi ceritanya mr hubby tahun depan kan pensiun, nah dia lagi effort banget bisa perpanjang masa kerjanya, satu2nya cara adalah jadi bod di anak perusahaan biarpun kecil. Sejujurnya aku antara support dan gak support, karena aku juga pengen dia lanjut sampe 2-3 tahun lagi sebagai bod di anak perusahaan, tapi juga takut dia kepleset misal kasus atau apalah yang sifatnya politis, belum lagi gangguan lainnya.

Aku pribadi nggak pernah bercita2 jadi istri pejabat atau apapun, toh selama ini aku mengandalkan diri sendiri dengan bekerja, nggak pernah berhenti bekerja bahkan sejak kuliah aku udah nyari duit sendiri. Karirku biarpun nggak kinclong2 amat tapi masih relatif lancarlah, bahkan sempat ditawari bosku untuk promosi ke level maksimal tapi aku bertahan belum ambil karena aku menjaga perasaan mr hubby, sehingga menurutku sampai level ini aja udah Alhamdulillah banget bisa kucapai. Yah mungkin suatu saat kalo memang rejekiku, level maksimal itu bisa kucapai juga dalam kondisi mr hubby udah legowo.

Kembali ke mr hubby. Ada masanya dia bermasalah di tempat kerja terdahulu, sehingga aku benar2 harus jagain betul. Gimana dulu terpuruknya dia, trus aku yang harus mengganti semua dan dia harus cabut, trus pindah2 kerja sampai akhirnya di tempat ini kuharap bertahan hingga pensiun. Sebagai istri rasanya aku nggak pernah ikut campur urusan kerjaan dia, bahkan aku nggak tau dengan dengan dinamika di kantornya. Aku juga nggak pernah minta macem2 seperti pasangan orang2 lain, toh semuanya bisa kuupayakan dengan hasil kerja dan karirku sendiri. Aku juga nggak keberatan untuk investasi dan biaya rumah tangga dari hasil kerjaku, karena aku memang suka bekerja, dan mungkin Allah kasih rejeki lebihnya justru dari aku sebagai istri.

Dalam bekerja dan berkehidupan menurutku reputasi diri itu hal mutlak. Oleh karena itu harus selalu lurus dalam bekerja dan berkehidupan. Barangkali karena itu aku kurang sreg kalo mr hubby lanjut jadi bod di anak perusahaan, ya walopun hanya bidang penunjang. Lebih baik menjalani pensiun di usia pensiun dengan soft landing dan membawa reputasi diri yang baik, lalu melanjutkan karir di tempat lain. Aku percaya dia masih sangat potensial berlanjut di tempat lain sampai bertahun2 nanti kalo dirasa sudah cukup untuk bekerja. 

Ndilalahnya hebohlah urusan negeri ini dengan aneka masalah Indonesia gelap, dan ternyata perusahaan tempat mr hubby bekerja juga terdampak. Oleh karena itu usahanya menjadi bod pastinya tertahan sehingga mau nggak mau kembali ke usia pensiun di tahun depan. Yah barangkali itulah intuisi istri yang berharap sudahlah jalani usia pensiun normal, lalu kerja lagi di bidang lain. 

Semoga saja semua bisa berjalan dengan lancar. Aku berharap sebelum pensiun pertengahan tahun depan mr hubby sudah mendapatkan cantolan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Aamiin YRA…