Hari
kedua pagi2 kita udah sarapan masak di dapur dan siap memulai perjalanan ke
kota Vik. Check out dari penginapan dan jalan ke parkiran gereja.
Hari ini lumayan banyak itinerary-nya. Yang pertama
adalah Sun Voyager yang isinya justru patung kerangka ikan. Sun voyager ini
adalah patung dari semacam baja dan granit buatan Jon Gunnar Arnason, dekat
Saebraut road di Reykjavik. Konon patung ini menggambarkan janji dari suatu
wilayah yang belum terjamah, a dream of
hope, progress and freedom. Gak paham juga apa hubungannya dengan kerangka
ikan, yah namanya juga seniman hehe..
Selanjutnya kita menyusuri jalanan di Reykjavik dan berhenti di depan museum National Gallery of Iceland. Di seberang museum ada semacam sungai dan deretan rumah-rumah cantik khas Iceland. Kitapun foto2 di seputar museum itu.
Rencana kita selanjutnya adalah ke tiga tempat
yang disebut sebagai golden triangle, yaitu Thingvellir National Park, Strokkur
Geyser dan Gulfoss Waterfall, trus abis itu lanjut ke kota Vik untuk menginap.
Jadi
Thingvellir itu adalah taman nasional di bagian barat daya Iceland di lingkungan gunung berapi. Ada
ngarai-ngarainya
yang meurpakan patahan geologi yang melintasi daerah ini. Ngarainya bisa
dilihat di gambar ini.
Setelah dari Thingvellir, kita lanjut
ke Strokkur Geyser yang merupakan geyser atau tempat semburan mata air
geotermal dan juga merupakan geyser tertua yang
masih aktif. Geyser ini selalu meletus
beberapa menit dengan ketinggian mencapai 20 meter. Jalan masuk menuju Strokkur ini lumayan
juga, pas kebetulan hujan dan cuaca juga dingin
bangett.. diingatkan untuk berhati2 karena bisa menginjak sumber air panas di
kanan kiri jalan. Tiba-tiba kita dikagetkan dengan letusan keras geyser di
depan kita, tinggi dan menyemburkan mata air panas. Itulah strokkur. Tapi
memang semburannya tidak bisa diprediksi, sedangkan orang-orang sudah menunggu
dengan rekaman videonya, termasuk kita hehe.. sampai akhirnya meletus lagi,
beberapa kali meletus ada yang besar ada yang kecil. Kita foto-foto lagi deh..
Kelar dari Strokkur kita makan siang
dulu di kantin tempat istirahat parkir mobil, makan fish and chips. Setelah itu
lanjut
naik mobil ke Gulfoss Waterfall. Jalan ke gulfoss ini lumayan juga dari
parkiran, turun terus pakai tangga, kebayang baliknya nanti naiknya gempor. Pak
Yoyok yang dengkulnya bermasalah memilih untuk gak ikut turun, jadi kita jalan
bertiga aja.
Dari tangga turun itu udah mulai
terlihat air terjun yang besar, lebar dan deras. Konon Gulfoss ini merupakan
salah keajaiban dunia alami di dunia. Kebayang kalo pas musim dingin air
terjunnya beku nggak ya.. tapi di musim gugur ini masih deras volumenya. Air
terjunnya berbelok curam di semacam retakan. Ini dia foto2nya.
Hari sudah mulai sore dan kita harus
segera ke Vik. Perjalanan waktu ke Vik sekitar 2 jam lebih. Jalanan yang
dilalui sepi banget dan mulus. Kita sempat berhenti sebentar foto-foto sama
gerombolan kuda-kuda cantik berponi khas Iceland.
Kita menginap di penginapan the Barn yang lumayan terpencil. Ternyata penginapannya lumayan rame, kayak youth hostel gitu. Di sana tersedia dapur dan ruang makan bersama, bisa masak-masak sendiri tapi harus cuci2 sendiri juga bekas masak dan makannya. Malamnya kita masak buat makan malam trus ngobrol2 deh. Rencana malam ini mau nunggu aurora. Bulan oktober dan kesempatannya tipis, tapi gapapalah karena memang cuma bisa kesini pas bulan oktober. Kalo pas musim dingin untungnya bisa lihat aurora, tapi ruginya karena yang di-skip banyak berhubung harinya pendek keburu gelap.
Pak Yoyok dan istrinya dah pulas
duluan karena kecapekan. Aku masih nunggu sama mr. hubby sampe jam 12 coba
lihat aurora bareng2 sama mereka yang menginap disana. Di tengah hawa super
dingin kita nunggu di pekarangan the barn. Katanya sih kalo cuacanya cerah gak
ada mendung bakal terlihat jelas walopun tipis karena masih awal oktober. Dan
beneran kelihatan tipis2 banget sih hijau gitu. Berhubung gak punya peralatan
canggih buat ambil foto, jadi ya cuma bisa menikmati aja hehe..
No comments:
Post a Comment