Kita melanjutkan perjalanan dari Christchuch ke Sydney dengan Jetstar. Setelah
mendarat, kita mengurus imigrasi. Imigrasinya lumayan antri, karena udah masuk
musim liburan. Trus ada counter khusus buat yang mau long stay or mungkin
nantinya permanent resident. Berhubung masih kepagian, kita sarapan mcdonald
dulu di bandara setelah sebelumnya bebersih di toilet.
Lalu untuk
yang perempuan, tidak cuma dari tahanan tapi juga banyak yang dari rumah panti
yatim di Irlandia yang dibawa ke
Australia. Mereka dijadikan tenaga di sektor perempuan, misal membuat baju,
perawat, tukang laundry, tukang masak dll.
Abis itu kita
jalan kaki lumayan jauhh menuju darling harbour. Foto2 seperti biasa. Lanjut mampir ke Australia
National Maritim Museum di dekatnya. Dengan cuaca yang super panas menyengat
itu, masuk museum untuk ngadem, istirahat sekaligus anak2 bisa belajar adalah
pilihan yang tepat. Museumnya masih baru
dan modern. Kita nonton pertunjukan 3D tentang dunia laut. Abis itu menjelajah
dari lantai ke lantai. Museum ini banyak berisi cerita tentang dunia maritim di
saat perang dunia II, kapal-kapal perang, kapal selam, kapal patrol dan kapal
layar dagang. Oya kita juga membaca sejarah tentang pelayaran VOC dan
pendudukannya di Indonesia di tahun 1600an.
Sekitar jam 8
pagi kita keluar dari bandara dan naik taksi ke hotel CBD Sydney. Dan ternyata
CBD itu daerahnya Chinatown gitu, berasa mangga dua or glodok deh, bener2 nggak
berasa Australia hehe.. Belum bisa check in, akhirnya kita titip 2 koper kita
di concierge dan lanjut jalan-jalan.
Pertamanya
kita jalan ke Hydepark. Taman kota ini luaaass sekali, teduh dan nyaman banget
buat jalan kaki. Keluar hyde park kita menyeberang dan melewati deretan
gedung-gedung dan tiba di hyde park barracks museum.
Museum ini
dulunya adalah bekas barak tentara dan narapidana, rumah sakit dan gedung
pengadilan jaman dulu kala pada saat para narapidana dibawa dari Inggris ke
Australia. Jadi rada-rada horror gitu sih, soalnya mengenang bagaimana para
napi dengan berbagai masa tahanan karena berbagai kejahatan dibawa naik kapal
berbulan-bulan dari belahan utara di inggirs ke belahan selatan dunia di
Australia. Mereka dipekerjakan untuk membuka lahan, membangun kota dan
pemukiman. Ada yang dijadikan tukang kayu, tukang besi, tukang bangunan, tukang
sepatu dll.
Di bangunan
museum ini dulunya terdapat ruang-ruang besar yang berisi barak tidur. Untuk
yang laki-laki tempat tidurnya berupa ayunan dari tali, untuk perempuan berupa
dipan sempit berderet. Lalu ada ruang tempat perawatan kayak rumah sakit. Di
ruang-ruang itu dijelaskan bagaimana dulu koloni inggris datang ke Australia,
mendarat di Sydney ini.
Setelah para
napi bebas dari waktu tahanan, mereka akan mendapatkan sertifikat kebebasan.
Ada yang pulang ke inggris, tapi kebanyakan tetap tinggal di Australia dan
turun temurun menjadi penduduk yang membangun Australia. Silsilahnya bisa
dilihat jelas. Tadinya anak keturunannya agak kurang nyaman dengan statusnya
sebagai keturunan tahanan. Tapi makin lama makin terbuka karena mereka memang
turut membangun negeri itu.
Kelar dari
museum, kita keluar dan jalan balik ke Hydepark. Cuaca super terik di bulan
desember ini membuat aku dan anak2 ngos2an kepanasan. Kita duduk di taman
sambil minum dan nunggu cuaca adem. Ini aja belum sempet check in ya, tapi udah
meleleh aja rasanya. Trus ketemu mobil tukang es krim dan beli es krim buat melegakan tenggorokan.
Kita jalan kaki lagi menyusuri jalanan menuju penginapan kita, lalu mampir makan siang di tempat kebab di CBD. Pemiliknya kayaknya asli Turki dan ramah banget. Dia kasih kita baklava semacam dessert manis dari Turki dengan permintaan agar anak2 nulis hastag kedai mereka di instagram.
Udah hampir
jam 3 dan kita balik ke hotel buat check ini. Hotelnya super sempit tapi yang
penting kamar mandi di dalam dan lengkap toiletrisnya. Masi rada trauma dengan
hostel di lake tekapo yang bener2 handukpun gak dikasih, sprei harus ganti
sendiri, gak boleh makan minum di kamar dan kamar mandi bersamapun gada
sabunnya.Kita jalan kaki lagi menyusuri jalanan menuju penginapan kita, lalu mampir makan siang di tempat kebab di CBD. Pemiliknya kayaknya asli Turki dan ramah banget. Dia kasih kita baklava semacam dessert manis dari Turki dengan permintaan agar anak2 nulis hastag kedai mereka di instagram.
Saking
panasnya cuaca, capek semalem cuma tidur 4 jam dan jalan kaki berkilo2, abis
check in dan bersih2 kitapun ketiduran. Jam 6 sore kita udah bangun dan
jalan-jalan di sekitar penginapan. Gada yang menarik sih selain toko2 pakaian,
sepatu dll. Berhubung nggak hasrat belanja akhirnya kita duduk2 aja di bangku
trotoar. Kota Sydney di CBD ini ternyata kotor, mungkin karena daerah pendatang
banyak wisatawan. Mostly isinya orang chinese.
Paginya kita
udah niatin jalan seharian karena besok siang udah harus check out dan balik ke
Jakarta. Hari ini tujuan kita adalah lokasi di seputar Sydney Opera House dan
jembatannya yang terkenal itu. Tahun 2012 aku pernah berkunjung ke Sydney waktu
jalan ke Melbourne, tapi datang subuh dan balik malem banget naik pesawat.
Pertamanya
naik taksi dulu berempat karena lumayan jauh dari penginapan. Abis itu kita
jalan kaki menyusuri jalanan yang di seberangnya terlihat Sydney harbour bridge
dan Sydney Opera House. Berfoto ria di sepanjang latar belakangnya. Cuaca
benar2 super panas. Wisatawannya ruame banget maklum musim panas, beda jaman
dulu musim gugur pas kesana. Kita mampir ke toko souvenir buat beli beberapa
oleh-oleh kecil.
Kita belum
sempet sarapan tadi, jadi setelah hampir 2 jam jalan keliling2, kita beli
semacam kebab trus nyari tempat duduk di pelataran belakang gedung-gedung. Enak
banget sih duduk2 ngadem di kursi taman sambil makan kebab, dikelilingi
burung-burung yang menunggui remah2 roti.
Kelar dari
museum cuaca masih juga panas, tapi kita harus lanjutin perjalanan. Aku udah
keleyengan banget karena panasnya cuaca. Kita menyusuri jalan dari darling
harbour menuju Paddy’s market. Ternyata nggak terlalu jauh sekitar 1km. Paddy’s
market ini mirip pasar tradisional dalam bangunan gedung, jual baju impor yang murah, sayur, buah, souvenir dll.
Lokasinya ternyata deket dengan Chinatown dan deket penginapan kita. Berhubung
cuaca sangat panas dan meleleh dan gada keinginan belanja, kitapun cuma
sebentar dan lanjut jalan pulang ke penginapan.
Malamnya kita
jalan kaki cari makan. Kali ini semuanya udah kangennn banget sama makanan
Indonesia. Sebetulnya deket penginapan ada resto Indonesia tapi sayang banget
antrinya nggak pernah sepi hiks. Tapi kebetulan tadi pas pulang dari paddy’s
market kita liat ada tempat makan lain yang Indonesian food juga, jadi akhirnya
kitapun mampir kesana.
Kelar makan,
kita jalan-jalan lagi menikmati malam jam 8-9 yang masih terang benderang
karena musim panas. Jalan lagi ke arah dermaga di darling harbour. Menyusuri
jembatan, foto-foto, duduk2 menikmati angin di cuaca yang udah mulai adem.
Ternyata musim panas di Sydney tuh panas banget, mencapai 37-38 derajat aja
huaaa.. kita yang biasa tinggal di Jakarta aja udah kegerahan, apalagi bule ya.
Terpaksa beli es krim buat mengusir hawa panas.
Besoknya kita
check out, pesan taksi pagi2. Ternyata taksi kalo ke bandara tuh ada container
gandengannya di belakang buat naruh bagasi. Alhamdulillah perjalanan balik ke
Jakarta lancar. Istirahat sehari trus mulai kerja lagi. Semoga ada kesempatan
lagi buat jalan2 lagi di tempat lainnya di kesempatan berikutnya..