Terkadang instuisi istri itu kuat juga. Jadi ceritanya mr hubby tahun depan kan pensiun, nah dia lagi effort banget bisa perpanjang masa kerjanya, satu2nya cara adalah jadi bod di anak perusahaan biarpun kecil. Sejujurnya aku antara support dan gak support, karena aku juga pengen dia lanjut sampe 2-3 tahun lagi sebagai bod di anak perusahaan, tapi juga takut dia kepleset misal kasus atau apalah yang sifatnya politis, belum lagi gangguan lainnya.
Aku pribadi nggak pernah bercita2 jadi istri pejabat atau apapun, toh selama ini aku mengandalkan diri sendiri dengan bekerja, nggak pernah berhenti bekerja bahkan sejak kuliah aku udah nyari duit sendiri. Karirku biarpun nggak kinclong2 amat tapi masih relatif lancarlah, bahkan sempat ditawari bosku untuk promosi ke level maksimal tapi aku bertahan belum ambil karena aku menjaga perasaan mr hubby, sehingga menurutku sampai level ini aja udah Alhamdulillah banget bisa kucapai. Yah mungkin suatu saat kalo memang rejekiku, level maksimal itu bisa kucapai juga dalam kondisi mr hubby udah legowo.
Kembali ke mr hubby. Ada masanya dia bermasalah di tempat kerja terdahulu, sehingga aku benar2 harus jagain betul. Gimana dulu terpuruknya dia, trus aku yang harus mengganti semua dan dia harus cabut, trus pindah2 kerja sampai akhirnya di tempat ini kuharap bertahan hingga pensiun. Sebagai istri rasanya aku nggak pernah ikut campur urusan kerjaan dia, bahkan aku nggak tau dengan dengan dinamika di kantornya. Aku juga nggak pernah minta macem2 seperti istri2 lain, toh semuanya bisa kuupayakan dengan hasil kerja dan karirku sendiri. Aku juga nggak keberatan untuk investasi dan biaya rumah tangga dari hasil kerjaku, karena aku memang suka bekerja, dan mungkin Allah kasih rejeki lebihnya justru dari aku sebagai istri.
Dalam bekerja dan berkehidupan menurutku reputasi diri itu hal mutlak. Oleh karena itu harus selalu lurus dalam bekerja dan berkehidupan. Barangkali karena itu aku kurang sreg kalo mr hubby lanjut jadi bod di anak perusahaan, ya walopun hanya bidang penunjang. Lebih baik menjalani pensiun di usia pensiun dengan soft landing dan membawa reputasi diri yang baik, lalu melanjutkan karir di tempat lain. Aku percaya dia masih sangat potensial berlanjut di tempat lain sampai bertahun2 nanti kalo dirasa sudah cukup untuk bekerja.
Ndilalahnya hebohlah urusan negeri ini dengan aneka masalah Indonesia gelap, dan ternyata perusahaan tempat mr hubby bekerja juga terdampak. Oleh karena itu usahanya menjadi bod pastinya tertahan sehingga mau nggak mau kembali ke usia pensiun di tahun depan. Yah barangkali itulah intuisi istri yang berharap sudahlah jalani usia pensiun normal, lalu kerja lagi di bidang lain.
Semoga saja semua bisa berjalan dengan lancar. Aku berharap sebelum pensiun pertengahan tahun depan mr hubby sudah mendapatkan cantolan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Aamiin YRA…
No comments:
Post a Comment