Monday, 21 October 2024

jadi motivasi kerjamu apa?

Mungkin kalo bukan di jaman medsos saling adu nasib gini rasanya ibu2 kerja ya suatu hal yang biasa aja. Kayaknya orang hidup ya nggak saling adu nasib, paling cuma ngebatin.
Seperti yang sering aku liat di timeline yang sliwar sliwer di IG dan threads, pertentangan antara ibu bekerja dan tidak bekerja, dunia yang patriarki dll. 

Padahal ibu2 bekerja itu udah ada sejak jaman baheula, gimana ibu2 jaman dulu itu kerja di sawah, jualan di pasar, jadi guru, pedagang, jadi pembantu, kerja di pabrik rokok dll buat cari nafkah, bahkan jadi ratu di kerajaan jawa jaman dahulu termasuk mimpin perang kayak tjut nyak dien di aceh dll tapi ya biasa aja gada yang nyinyir.

Menurutku juga biasa aja, kayak aku dan para ibu bekerja lainnya. Untuk hidup perlu biaya. Biaya diperoleh dari bekerja. Realistis menjadi ibu bekerja karena perlu biaya rumah tangga dan kita dianugrahi kemampuan untuk berpikir dan bekerja, multi tasking dan kemampuan manajemen pekerjaan, keluarga dan diri sendiri sehingga semuanya bisa dioptimalkan dengan sebaik-baiknya. 

Sejak awal aku udah bekerja, tapi motivasi utamaku adalah penghasilan untuk kehidupan rumah tangga. Rasanya kalo dilihat dari porsinya mungkin sejak aku menikah sebagian besar biaya rumah tangga itu dari aku, termasuk cicilan rumah, sekolah anak, operasional rumah tangga, nabung, investasi pensiun dll. 

Hal ini karena mr hubby yang nggak stabil di pekerjaan, keluar masuk kerja entah udah berapa kali dengan berbagai penyebab, bahkan sempat ada kewajiban finansial segala. Untungnya aku stabil di pekerjaanku sehingga bisa mengcover semua biaya rumah tangga sampai hampir 15 tahun pernikahan sampai akhirnya dia stabil di pekerjaannya. Bayangkan aja kalo aku nggak kerja trus gimana kehidupan kita dan anak2..

Lambat laun setelah usia pernikahan melewati 15 tahun mulailah rada napas karena mr hubby ada posisi di pekerjaan yang baik, tapi masih ada cicilan rumah baru karena rumah yang lama terlalu kecil dan rumah lama kita sewakan aja. 

Sekarang di usia pernikahan 26 tahun Alhamdulillah cicilan rumah beres dan kita mulai persiapan masa pensiun dengan membangun kos-kosan di jogja dan menyiapkan tempat tinggal disana. Rasanya dari kos2an cukuplah untuk masa pensiun kita nanti karena kita pengen tinggal di jogja. Biaya hidup setelah pensiun rasanya masih aman dari kos2an dan tabungan pensiun kita, mudah2an diberikan kesehatan lahir batin untuk menjalani usia pensiun yang produktif. 

Aku pengen banget waktu pensiun berkegiatan di jogja yang sifatnya sosial dan amal, keagamaan selain ngurus kos2an, pengen juga ngajar dan jadi konsultan sesekali.

Nah lalu motivasi kerja menjadi berubah sedikit menjadi persiapan finansial untuk masa pensiun yang kira2 sekitar 5-6 tahun lagi. Alhamdulillah anak2 juga pelan2 sudah beres sekolahnya, mudah2an selma diterima bekerja di tempat yang kondusif dan sesuai keinginannya di bidang arsitektur, semoga fikri lulus ujian akhir kompetensi dokter dan bisa mulai internship di rumah sakit sesuai keinginan. 

Yang pasti aku masih termotivasi bekerja selain untuk persiapan finansial pensiun, juga agar tetap punya bargaining power terhadap mr hubby yang setelah dia mulai stabil kadang2 mulai menunjukkan kekuasaannya. Selain itu aku harus menjaga bargaining power dan marwah diriku terhadap keluarga besar dan para netijen yang budiman, serta menjadi role model yang baik juga untuk anak2ku. 

Aku bahkan udah gak tau bidang kerjaku mengarah kemana karena jurusan kuliah yang gak nyambung, trus sempat berada pada track bidang tertentu dan terakhir malah beda bidang lagi, pokoknya yang penting kerja yang benar untuk menjemput rejeki. Terkesan pragmatis tapi ya memang hidup perlu nafkah yang halal dari pekerjaanku ini.

Terkadang aku merasa lelah juga pengen free dan kesana kemari kayak ibu2 arisan, senam2 dan sosialita, tapi membayangkan hilangnya perasaan dihargai karena pekerjaan dan merasa punya value itu buatku nggak bisa kuterima. Nggak harus jabatan yang gimana2, yang penting masih bekerja dan berpenghasilan aja udah cukup buatku. 

Sampai sekarang masih kupegang amanah ibuku untuk terus bekerja untuk menjaga marwah diri dan bargaining power, termasuk setelah melihat role model kakak2 perempuanku yang tangguh dalam bekerja, membuatku terkadang malu kenapa aku secemen itu dalam menghadapi tantangan pekerjaan, kupegang juga perkataan ibuku jika aku mengeluh tentang pekerjaan maka ibuku bilang ya memang untuk itulah kamu dibayar.. 

yeah suka tidak suka harga diriku memang ada pada pekerjaan.. semoga sehat2 dan semangat selalu diriku.. aamiin YRA




jalan sehari di Bandung

Bulan oktober sempet pergi jalan sehari sama temen2 bedhaya. Mereka temen2 menari gaya jogja. Mbak2 berusia matang, mapan, pelestari budaya dan pengen eksis hehe.. ada karakteristik yang berbeda antara temen2ku yang sanggar ini dengan sanggar satunya. Kalo yang sanggar solo itu usianya lebih muda, bahkan banyak yang jauh lebih muda dan baru2 yang aku jadi ikut hepi karena jadi rame dan mereka semangat semua. 

Jadi ceritanya pagi kita kumpul di halim trus naik whoosh bareng ke bandung, turun padalarang trus naik kereta lanjutan ke bandung. Sampe sana udah ditunggu mobil hi-ace sewaan. Pertamanya jalan ke pasar Cihapit. 

Sejujurnya aku bukan penggemar blusukan ke pasar. Dari jaman gadis aku paling nggak suka disuruh anter dan nemenin ibuku belanja ke pasar. Ya karena aku rada OCD suka kebersihan dan kerapihan, sedangkan pasar itu kotor, gelap, becek, bau aneka rupa. Dari gadis aku paling tersiksa kalo disuruh anter ibuku ke pasar Ngasem biarpun diupahin dibeliin bubur candil or apapun. Tapi ya kebetulan banget setelah gede dan setua ini aku nggak harus ke pasar sih. Yang belanja itu si bibik di tukang sayur, atau aku belanja di supermarket aja mingguan beli daging2an ayam ikan dll.

Balik ke cerita pasar Cihapit itu, beneran diikutin melulu sama pedagang asongan kain lap dari masuk sampe keluar hadehh.. dan temen2 pada pesen makanan buat sarapan di warung bu Eha yang katanya ngetop banget di dalamnya. Sejujurnya aku nggak selera karena suasana pasar dan kuntitan pedagang asongan, belum lagi aku baru beres urusan lambung kuatir kenapa2. So aku nggak bisa kasih penilaian makanannya seperti apa.

Selesai dari sana kita lanjut ke area Happy Go Lucky, kafe dengan deretan toko baju di kiri kanannya. Nah ini baru deh cocok karena bersih dan nyaman. Kebetulan kurang sedikit jam bukanya tapi kafe nggak keberatan nerima kita berdelapan yang kece2 ini hehe.. di sana cuci tangan dan bersih2 setelah dari pasar, trus pesen minum dan lihat2 pakaian di toko-toko kiri kanannya. Lumayanlah dapet satu rok lucu.

Abis itu kita lanjut makan siang di warung lotek macan. Ini kayak rumah makan kecil di garasi, cukup bersih dan makanannya enak menurutku. Jadi aku pesen lotek, sedangkan temen2 pesen mi kocok, semacam bakwan, dan aneka es. Recommended-lah ini menurutku. Trus tempatnya juga nggak panas2 amat biarpun nggak ada AC tapi ya memang bandung waktu itu pas nggak panas juga.

Setelah itu lanjut ke pusat oleh-oleh, aku lupa tapi pada beli oleh-oleh. Setelah itu lanjut ke NuArt Sculpture Park yang cakep dan asri, dari jam 13an sampe hampir jam 4 sore.. liat2 museum, liat2 ada toko souvenir, trus nongkrong di kafenya sembari gantian sholat dan istirahat.

Sudah sore akhirnya kita lanjut untuk cari oleh-oleh di beberapa tempat. Abis itu lanjut ke warung makan ampera trunojoyo, makan lagiii… dan terakhir mampir ke jalan Braga buat foto2, sembari udah mulai gelap. Jam 7 malam kita menuju stasiun Bandung, lanjut ke Padalarang dan naik whoosh balik ke Halim, sampe Jakarta sekitar jam 9.30.

Demikianlah sekilas info halan2 sehari di Bandung. Rencananya kita mau halan2 tipis lagi, kayaknya ke Lasem di bulan Januari 2025, sekitar 3 hari berangkat jumat pulang minggu. Nanti kita ceritakan kalo jadi jalan ya..



Wednesday, 16 October 2024

semoga lancar dan lulus

bulan2 ini harus banyak berusaha, bersabar dan berdoa mengenai anak2.. 

selma yang baru lulus arsitektur mulai apply kerjaan dan ternyata cukup susah dunia arsitektur ini. udah sekolah susah2 dan begadang aneka tugas kuliah, ternyata kerjaan di biro arsitek itu selain susah nyarinya, eh gajinya becanda banget under UMR dan lembur2 gak diitung, perlakuan ke karyawan juga suka hati owner dan gak manusiawi.. boro2 ada jenjang karir kayak korporasi pada umumnya..

ini lagi berusaha dan berdoa banget supaya dia bisa diterima di korporasi yang profesional di bidang building. kalo ujian insya Allah lancar karena anaknya juga pintar dan pekerja keras, endurance-nya kuat, yah semoga aja diterima segera.. aamiin YRA..

lalu fikri bulan depan ujian kompetensi dokter. lagi usaha keras belajar dan latihan osce supaya lulus dengan nilai yang bagus. itu jangka pendeknya yang harus dicapai, karena masih lanjut perjalanan lainnya kayak pemilihan internship dll.. 

insya Allah bulan september ini selma dimudahkan dan diterima di perusahaan yang sesuai harapan, dengan lingkungan dan suasana kerja yang kondusif, gaji yang bagus dan lokasi dekat rumah.. lalu fikri lulus ujian kompetensi dokter bulan november ini.. aamiin YRA..