Akhirnya setelah tertunda setahun lebih, waktu itu pernah beli tiket akhirnya bisa juga berangkat ke Sumba. Perjalanan berdua aja karena anak2 udah susah dengan kesibukan ujian dan koas-nya.
Kita naik batik ke Denpasar, lanjut naik wings ke bandara Tambolaka Waikabubak di Sumba Barat. Udah lama nggak naik pesawat baling2 begini, rada was2 tapi ternyata cuaca cerah dan mulus perjalanannya. Kita sempet kaget juga ternyata koper kecil kita nggak bisa dibawa ke kabin, harus ke bagasi. Ya ampun padahal koper kecil begitu.
Pas udah sampe kita dijemput sama mobil dengan driver dari travel yang kita pesan. Travelnya rada kurang rekomen karena di-subcon lagi ke driver lain dengan alasan lagi penuh, trus mobilnya juga nggak sesuai dengan spek awal. Tapi ya sudahlah dinikmati aja.
Dari arah Sumba Barat pertamanya kita ke danau Waekuri. Pemandangannya bagus, hanya saja selalu dikintilin anak2 kecil yang minta jadi tukang foto trus minta duit, trus nungguin disitu gak pergi2 sampe dikasih uang. Ya gapapa juga kita kasih uang, cuma ya gitu deh cukup mengganggu bagi orang yang introvert dan pengen menikmati pemandangan sendiri.
Kelar dari danau Waekuri kita lanjut ke pantai Mandorak. Nah ini bagus banget dan nggak banyak anak2 yang ngintilin. Ada kuda juga di sepanjang pantai, kita foto2 di situ bagus deh.
Abis itu kita ke kampung adat Ratenggaro. Foto2 sebentar karena lagi2 dikintilin anak2 yang minta jadi tukang foto trus minta duit.
Setelah itu kita lanjut ke pantai Pero yang banyak karang dan rumput lautnya. Foto2 disitu, lumayan nggak banyak dikerubutin.
Kita lanjut perjalanan istirahat di penginapan, di hotel Sinar Tambolaka. Sebetulnya ini nggak sesuai dengan perjanjian awal dengan travel, tapi udahlah kita males ngurus juga karena susah lelah dan cuma sehari disitu.
Hari kedua menuju timur, perjalanan ke kampung adat Praijing. Kampung adat ini memang sudah dibina untuk wisatawan sehingga lebih bagus dan tenang. Kita bisa sewa baju adat untuk foto2, trus beli kain Sumba untuk bantu masyarakat disana.
Setelah itu kita lanjut ke bukit Wairinding. Cuaca cerah dan super panas. Kita sewa semacam selimut disana, naik ke bukit dan foto2. Bagus banget bukit-bukitnya berundak. Disana ada beberapa penduduk nontonin pengunjung. Tapi biarpun panas disana banyak angin jadi lumayan nggak terlalu panas jadinya.
Setelah itu lanjut perjalanan ke bukit Tenau untuk menikmati perbukitan. Mirip juga ini bukitnya, menikmati bukti sambil sunset.
Perjalanan lanjut ke penginapan kita di Padadita hotel. Nah ini baru hotel yang sesuai dengan pesanan awal. kita pesen yang menghadap pantai jendelanya.
Hari ketiga kita perjalanan ke air terjun Tanggedu. Perjalanannya lumayan jauh, dilanjutkan dengan naik motor, trekking dan sampailah ke air terjun. Air terjunnya baguuuss banget, trus nggak rame jadinya enak banget. Aku sempet kepleset segala di semacam sungainya karena tipikal tanahnya kapur putih yang licin banget.
Kelar dari air terjun kita mampir sebentar ke savana Puru Kambera. Haduh puanasnya pol2an disana, nggak kuat lama2 secara mukaku super sensi.
Setelah itu barulah ke pantai Walakiri. Sebetulnya kita nggak pas di pantai Walakirinya karena penuh, kita akhirnya jalan ke deretan pantai tersembunyi di sekitar Walakiri, melewati air pasang dan bakau, ketemu dengan rombongan dari daratan cina segala. Foto-foto di bakau itu bagus banget deh, bayangan siluet semua.
Driver kita sebut aja Frans, adalah driver dadakan yang dapet orderan dari travel yang kita pesan. Dia juga jadi belajar banyak karena harus foto2 yang bagus, yang akhirnya dia minta beberapa foto hasil jepretan dia yang bagus untuk portofolio dia. Trus dia juga jadi tau deretan pantai sebelah Walakiri yang jauh lebih bagus karena sepi dan banyak bakaunya.
Frans cerita kalo di Sumba itu banyak kuda, karena kuda itu termasuk persyaratan untuk berbagai kegiatan adat, termasuk untuk melamar gadis. Makin tinggi spek gadis yang mau dilamar misal pendidikannya tinggi, ortunya terpandang maka makin banyak kuda yang harus dibawa.
Esoknya kita sudah harus sampai di bandara Waingapu. Kita naik wings ke Denpasar dulu. Perjalanan dengan baling2nya lumayan berguncang kendati cuaca super cerah, karena ternyata di Bali lagi hujan.
Akhirnya kelar juga perjalanan ke Sumba kali ini. Panasnya banget2, tapi pemandangannya juga luar biasa bagus. Mudah2an next ada rejeki untuk bisa jalan ke Indonesia Timur lainnya.
No comments:
Post a Comment