Kalo udah umur segini memang aneka penyakit sesuai kondisi dan keturunan mulai muncul. Keluargaku sangat rentan dengan riwayat darah tinggi dan stroke, karena ibuku kena stroke berulang (kelihatannya sumbatan bukan pecah) walopun akibat covid, diakhiri pula dengan covid. Ibu juga kolesterol walopun bukan yang berat. Bapak ada darah tinggi, akibatnya jantung membengkak, beliau meninggal waktu naik haji terakhir. Bapak juga ada rematik, psioriasis di dahi, alis & tepi kepala (konon part of autoimun, tapi jaman dulu belum musim autoimun).
Kakak2ku satu persatu mulai darah tinggi. Yang sulung udah rutin minum obat darting, kakak keduaku malah lebih2 lagi darah tingginya karena pembuluh darah sampe pecah tapi di gusi waktu tekanan darahnya >200, untung aja bukan di kepala pecahnya, trus jantung tentunya membesar karena darah tinggi. Kakak ketigaku darah tinggi juga tapi bukan yang tinggi2 amat, lalu sedikit rematik radang sendi.
Aku sendiri paling sering bermasalah dengan kulit, lalu sendi2, kolesterol padahal makan udah coba dijaga dan gak doyan sebangsa jeroan dll, lalu sering tinggi laju endap darahnya, sering pusing dan leher kaku, sering gampang memar. Sejujurnya aku rada curiga dengan autoimun, tapi berusaha menyangkal.
Beberapa minggu lalu aku kena sakit kepala yang parah berhari2, ditambah disorientasi. Sebetulnya aku sudah terbiasa dengan disorientasi kalo lagi capek banget, bahkan sejak kuliah berapa puluh tahun lalu. Tapi sekitar 2 minggu lalu itu bener2 parah, linglung sampe mau nangis, apalagi sakit kepalanya sepanjang hari dan berhari2, leher dan pundak sakit kaku, trus dalam posisi sakit kepala itu tiba2 lebam di pinggir mata. Malam hari aku susah tidur karena sakit kepala, disorientasi dan cemas banget, trus pas tidur mimpi macem2, sempet mimpi ketemu alm Bapak, trus besoknya mimpi rumah gede, ada lagi mimpi rumah tua. Haduh pokoknya horor banget kondisiku.
Aku bahkan sempat pijit ke alternatif sekaligus diobatin jangan2 nggak cuma medis. Tapi masih tetep pusing dan disorientasi.
Aku udah pernah ke RSPI dokter syaraf, tapi dibilang ketegangan dan stress, cuma dikasi painkiller dan obat tidur, yang gak kuminum obat tidurnya karena takut. Lalu ke RS bintaro, dokter syaraf lagi. Kali ini dokternya teliti, dirunut dari riwayat keluarga dan rekam medis. Dulu 2018 aku pernah ct-scan kepala dan fine2 aja hanya terlihat sinus. Dikasih pengantar tes MRI dan darah termasuk autoimun. Setelah dengar sinus itu aku jadi berpikir barangkali benar sinus kambuh lagi. Aku coba ke dokter tht RS Jakarta karena waktu itu membaik disana.
Dan ternyata kata dokternya sinus membengkak, dimasukin kamera keliatan. Lalu disemprot2 sama dokternya, lumayan membaik dan dikasi obat. Pantangan es dan dingin2. Aku lanjut fisioterapi di RS itu untuk meredakan leher dan bahu yang tegang banget. Ternyata enak fisioterapinya, dihangatin, disetrum, dipakaiin ultrasound apalah itu, trus di-massage. Massagenya bener2 manjur karena urat2 dan otot2 di leher, arah kepala dan bahu dibenerin. Kelar fisioterapi keluar lendir dari hidung dan sakit kepalaku membaik, lanjut tetes hidung di rumah. Karena membaik itu aku gak lanjut MRI dan tes darah autoimun, karena kok ya pas kertas pengantarnya hilang. Terus terang aku takut juga MRI, dulu pernah pas MRI lengan yang sakit karena jatuh kepleset dan suasananya serem karena masuk lorong sendirian dan keluar aneka bunyi2an.
Aku juga tes kolesterol dan hematologi lengkap. Dari situ kelihatan kolesterol jahat (LDL) 125 dari maks 100, trus laju endap darahnya tinggi (hampir 3x lipat) yaitu 58 dari 20. Pantesan susternya bilang darahku kok kentel banget susah diambil.
Kelar dari situ, aku coba urai lagi mungkin sakit kepalaku ini gabungan dari macem2, utamanya sinus, lalu kolesterol dan laju endap darah yang tinggi. Belum lagi memar di pinggir mata yang tiba2 muncul ini kemungkinan ada pembuluh pecah. Aku rada ngeri karena punya risiko stroke yang tinggi dari riwayat keluarga. Aku juga curiga ada virus karena badan berasa demam, rada serak dan cairan hidung rada kuning. Apa jangan2 covid tapi aku gak test. Aku langsung berusaha keras nurunin kolesterol, dari makanan tentunya sama dari minum coenzyme pagi dan omega 3 malam hari. Padahal dipikir2 fisikku juga fine2 aja, tinggi 158 berat 52 rasanya ya masih ok. Olahraga paling jogging tiap sabtu pagi, tapi aku rajin menari jawa tiap sabtu minggu bisa 2-3 jam.
Kondisiku sekarang udah membaik Alhamdulillah. Udah gak pusing tapi masih kadang disorientasi. Mudah2an terus membaik.. aamiin YRA. Harus bisa jaga kesehatan dengan memperhatikan asupan, gerak badan, suplemen.. harus sehat karena harus mendampingi anak2 yang masih panjang masa depannya. Semangattt!!
No comments:
Post a Comment