Hari Umroh Kedua dan Mekkah
Kelar puncak ibadah haji, kita stay 2 hari di apartemen yang akan diisi dengan ibadah harian untuk selanjutnya ke hotel mekkah. Dari mina pas hari jumat itu, bapak2 diturunkan di masjidil haram untuk sholat jumat, sedangkan ibu2 lanjut ke apartemen.
Di apartemen kita mengisi acara dengan bongkaran travel bag, cuci mencuci baju selama pergi 5 hari itu, istirahat memulihkan fisik, lalu beberes koper-koper untuk dibawa ke hotel mekkah dan madinah. Cucian banyak banget, trus menyeleksi barang2 yang nggak kepake untuk ditinggal di apartemen. Koper2 mulai digabung dengan isi koper suami biar lebih ringkas. Aku sendiri koper besar diisi baju2 kotor aku dan mr hubby, 1 koper besar kosong nanti diisi dengan oleh2, lalu baju yang akan dipakai di sisa hari-hari mekkah dan madinah dimasukkan ke koper kecil.
Keesokan harinya kita check out apartemen, lalu kita diminta bersiap2 untuk city tour jam 2 siang yang akan diakhiri dengan mengambil miqot di masjid ji’ronah. City tournya singkat aja cuma melewati mina,muzalifah, arafah yang sudah kembali menjadi tanah kosong dengan tenda2 kosong, lalu ke jabal nur dan jabal rahmah, lalu melewati universitas lupa namanya, lalu berakhir di masjid ji’ronah. Kita sholat ashar di situ lalu mengambil miqot dan mengucapkan niat umroh.
Setelah itu kita masuk hotel, lanjut sholat maghrib dan isya sambil menunggu pukul 9 malam berangkat ke masjidil haram untuk umroh. Ternyata thawaf umroh di pukul 10 malam jauh lebih dahsyat sesaknya dibandingkan dengan umroh pertama dan thawaf ifadhah. Mungkin karena bersamaan dengan thawaf ifadhah jamaah lain. Thawaf umroh, sholat sunnah thawaf dan sai baru kelar jam 03.00 malam. rasanya sesak napas banget saking banyaknya manusia. Tapi Alhamdulillah semuanya lancar.
Hari-hari berikutnya di hotel mekkah berjalan dengan lancar, diisi dengan ibadah di masjidil haram dan jalan-jalan untuk mencari oleh2. Mengingat waktu yang terbatas nantinya di madinah cuma 3 hari 2 malam, maka kita berdua putuskan untuk membereskan urusan oleh-oleh di mall mekkah saja. Ibadah di masjidil haram juga ternyata cukup menguras usaha karena susahnya masuk ke masjid, harus 2 jam sebelum waktu sholat, sedangkan di dalamnya penuh banget dan digusur2 terus oleh para askar. Jadinya kita thawaf sunnah sambil menunggu waktu sholat. Sisanya kebanyakan kita sholat di pelataran masjid karena udah nggak bisa masuk oleh askar. Oya pas di mekkah itu aku mulai terkena flu dan batuk berat, sampai akhirnya beli obat di apotik di samping minum antibiotik yang udah dibawa dari rumah. Flunya benar2 mengganggu, pusing banget kepala, pilek meler tapi juga mampet, batuk nggak berhenti2.
Hari-hari di Madinah
Tibalah saatnya kita berangkat ke Madinah. Bus berangkat pagi dan sampai madinah perlu waktu sekitar 5 jam, termasuk transit makan. makannya ala arab yang sepiring beramai2 itu, tapi seperti biasa aku nggak selera makan apalagi ketambahan batuk pilek berat.
Di madinah kita nginap di movenpick hotel. kita sholat ashar di masjid nabawi, lanjut maghrib dan isya di sana. Lalu malamnya diminta untuk antri sholat di Raudhah. Antriannya betul2 puanjang, mulai jam 9 malam sampai jam 00.30 malam baru kelar, itupun berdesak2an luar biasa. Aku benar2 merasa hopeless saking lamanya dan lagi flu berat banget. Bahkan aku sempat memohon kepada Allah, jika memang kesempatan ini bukan buatku karena aku lagi sakit banget, maka aku ikhlas insya Allah aku datang lagi untuk umroh.
Tapi Alhamdulillah ternyata aku bisa bertahan dan masuk ke Raudhah, di karpet hijau yang penuh sesak itu. di Raudhah itu lagi-lagi aku sholat sambil menangis karena akhirnya bisa juga aku masuk. Aku sholat lalu pindah tempat lalu sholat lagi, pindah lagi lalu sholat lagi begitu seterusnya karena saking penuhnya dan tergusur2. Di sana semua permohonan dan doa2 kupanjatkan dalam sujudku yang panjang. Kelar Raudhah udah jam 1 malam sampai hotel, mandi, minum obat dan tidur karena paginya sudah harus berangkat untuk city tour.
Sebetulnya
nggak terlalu pengen city tour karena capek banget dan masih flu berat, tapi
aku mengejar bisa sholat di masjid Quba, masjid pertama yang dibangun
Rasulullah. Alhamdulillah bisa sholat dan memanjatkan doa-doa di sana. Aku
sampai lupa kemana aja selama city tour karena fokus ke masjid Quba.
Kelar dari city tour kita lanjut dengan ibadah2 rutin di masjid Nabawi, sambil mengaji juga disana. Di masjid itulah aku merasa sangat nyaman, juga sengaja memisahkan diri dari rombongan agar bisa khusyuk dan berbaur dengan jamaah dari negara lain. Ternyata jamaah dari berbagai negara itu baik2 banget, mereka yang duduk di sebelahku memberiku permen obat batuk, selanjutnya ada yang ngasih biskuit, kue dan saat sholat berikutnya ngasih tasbih. Mereka ada yang dari turki, Tunisia, bahkan belanda. Ada saatnya aku dikira masih ada turunan arab, ada yang mengiraku orang maroko segala haha..
Dan tibalah hari terakhir kembali ke Jeddah untuk selanjutnya kembali ke Jakarta. perjalanan ke Jeddah lagi2 perlu waktu 5 jam, termasuk istirahat makan di wong solo Jeddah dan dikasih waktu untuk berbelanja di toko2 yang berembel2 “murah” di belakangnya, misal toko Ali Murah. tapi aku dan mr hubby udah gada hasrat belanja sih, karena di mekkah rasanya udah cukup juga, sama sempet mampir sebentar ke bin dawood juga pas di madinah, beli sekedar coklat oleh2.
Di Jeddah airportnya khusus untuk jemaah haji, jadi memang nggak banyak toko2. Kita sholat maghrib dan isya di airport, lalu sempat menunggu di counter check in untuk memastikan koper2 masuk, tapi tidak perlu check in lagi mengingat di bus sudah dibagikan boarding pass. Imigrasi juga lancar, lalu dilanjutkan dengan menunggu waktu boarding yang cukup lama. Akhirnya sekitar jam 1 malam kita boarding dan tiba di Indonesia sekitar jam 15.30.
Alhamdulillah, bersyukur banget perjalanan haji kita di tahun 2018 ini dilancarkan dan dimudahkan. Semoga diberi kemabruran, diampuni dosa2nya dan makbul doa2nya, aamiin YRA. Kita istirahat beberapa hari untuk selanjutnya kembali bekerja seperti biasanya.
Semoga cerita kita ini bisa memberikan sedikit gambaran tentang rangkaian perjalanan haji tahun 2018 ini. Kita doakan untuk teman2 dan saudara2 muslim kita dimudahkan untuk mendapatkan panggilan berhaji dan diberikan kelancaran dalam menunaikannya. Aamiin YRA..
Kelar puncak ibadah haji, kita stay 2 hari di apartemen yang akan diisi dengan ibadah harian untuk selanjutnya ke hotel mekkah. Dari mina pas hari jumat itu, bapak2 diturunkan di masjidil haram untuk sholat jumat, sedangkan ibu2 lanjut ke apartemen.
Di apartemen kita mengisi acara dengan bongkaran travel bag, cuci mencuci baju selama pergi 5 hari itu, istirahat memulihkan fisik, lalu beberes koper-koper untuk dibawa ke hotel mekkah dan madinah. Cucian banyak banget, trus menyeleksi barang2 yang nggak kepake untuk ditinggal di apartemen. Koper2 mulai digabung dengan isi koper suami biar lebih ringkas. Aku sendiri koper besar diisi baju2 kotor aku dan mr hubby, 1 koper besar kosong nanti diisi dengan oleh2, lalu baju yang akan dipakai di sisa hari-hari mekkah dan madinah dimasukkan ke koper kecil.
Keesokan harinya kita check out apartemen, lalu kita diminta bersiap2 untuk city tour jam 2 siang yang akan diakhiri dengan mengambil miqot di masjid ji’ronah. City tournya singkat aja cuma melewati mina,muzalifah, arafah yang sudah kembali menjadi tanah kosong dengan tenda2 kosong, lalu ke jabal nur dan jabal rahmah, lalu melewati universitas lupa namanya, lalu berakhir di masjid ji’ronah. Kita sholat ashar di situ lalu mengambil miqot dan mengucapkan niat umroh.
Setelah itu kita masuk hotel, lanjut sholat maghrib dan isya sambil menunggu pukul 9 malam berangkat ke masjidil haram untuk umroh. Ternyata thawaf umroh di pukul 10 malam jauh lebih dahsyat sesaknya dibandingkan dengan umroh pertama dan thawaf ifadhah. Mungkin karena bersamaan dengan thawaf ifadhah jamaah lain. Thawaf umroh, sholat sunnah thawaf dan sai baru kelar jam 03.00 malam. rasanya sesak napas banget saking banyaknya manusia. Tapi Alhamdulillah semuanya lancar.
Hari-hari berikutnya di hotel mekkah berjalan dengan lancar, diisi dengan ibadah di masjidil haram dan jalan-jalan untuk mencari oleh2. Mengingat waktu yang terbatas nantinya di madinah cuma 3 hari 2 malam, maka kita berdua putuskan untuk membereskan urusan oleh-oleh di mall mekkah saja. Ibadah di masjidil haram juga ternyata cukup menguras usaha karena susahnya masuk ke masjid, harus 2 jam sebelum waktu sholat, sedangkan di dalamnya penuh banget dan digusur2 terus oleh para askar. Jadinya kita thawaf sunnah sambil menunggu waktu sholat. Sisanya kebanyakan kita sholat di pelataran masjid karena udah nggak bisa masuk oleh askar. Oya pas di mekkah itu aku mulai terkena flu dan batuk berat, sampai akhirnya beli obat di apotik di samping minum antibiotik yang udah dibawa dari rumah. Flunya benar2 mengganggu, pusing banget kepala, pilek meler tapi juga mampet, batuk nggak berhenti2.
Hari-hari di Madinah
Tibalah saatnya kita berangkat ke Madinah. Bus berangkat pagi dan sampai madinah perlu waktu sekitar 5 jam, termasuk transit makan. makannya ala arab yang sepiring beramai2 itu, tapi seperti biasa aku nggak selera makan apalagi ketambahan batuk pilek berat.
Di madinah kita nginap di movenpick hotel. kita sholat ashar di masjid nabawi, lanjut maghrib dan isya di sana. Lalu malamnya diminta untuk antri sholat di Raudhah. Antriannya betul2 puanjang, mulai jam 9 malam sampai jam 00.30 malam baru kelar, itupun berdesak2an luar biasa. Aku benar2 merasa hopeless saking lamanya dan lagi flu berat banget. Bahkan aku sempat memohon kepada Allah, jika memang kesempatan ini bukan buatku karena aku lagi sakit banget, maka aku ikhlas insya Allah aku datang lagi untuk umroh.
Tapi Alhamdulillah ternyata aku bisa bertahan dan masuk ke Raudhah, di karpet hijau yang penuh sesak itu. di Raudhah itu lagi-lagi aku sholat sambil menangis karena akhirnya bisa juga aku masuk. Aku sholat lalu pindah tempat lalu sholat lagi, pindah lagi lalu sholat lagi begitu seterusnya karena saking penuhnya dan tergusur2. Di sana semua permohonan dan doa2 kupanjatkan dalam sujudku yang panjang. Kelar Raudhah udah jam 1 malam sampai hotel, mandi, minum obat dan tidur karena paginya sudah harus berangkat untuk city tour.
Kelar dari city tour kita lanjut dengan ibadah2 rutin di masjid Nabawi, sambil mengaji juga disana. Di masjid itulah aku merasa sangat nyaman, juga sengaja memisahkan diri dari rombongan agar bisa khusyuk dan berbaur dengan jamaah dari negara lain. Ternyata jamaah dari berbagai negara itu baik2 banget, mereka yang duduk di sebelahku memberiku permen obat batuk, selanjutnya ada yang ngasih biskuit, kue dan saat sholat berikutnya ngasih tasbih. Mereka ada yang dari turki, Tunisia, bahkan belanda. Ada saatnya aku dikira masih ada turunan arab, ada yang mengiraku orang maroko segala haha..
Dan tibalah hari terakhir kembali ke Jeddah untuk selanjutnya kembali ke Jakarta. perjalanan ke Jeddah lagi2 perlu waktu 5 jam, termasuk istirahat makan di wong solo Jeddah dan dikasih waktu untuk berbelanja di toko2 yang berembel2 “murah” di belakangnya, misal toko Ali Murah. tapi aku dan mr hubby udah gada hasrat belanja sih, karena di mekkah rasanya udah cukup juga, sama sempet mampir sebentar ke bin dawood juga pas di madinah, beli sekedar coklat oleh2.
Di Jeddah airportnya khusus untuk jemaah haji, jadi memang nggak banyak toko2. Kita sholat maghrib dan isya di airport, lalu sempat menunggu di counter check in untuk memastikan koper2 masuk, tapi tidak perlu check in lagi mengingat di bus sudah dibagikan boarding pass. Imigrasi juga lancar, lalu dilanjutkan dengan menunggu waktu boarding yang cukup lama. Akhirnya sekitar jam 1 malam kita boarding dan tiba di Indonesia sekitar jam 15.30.
Alhamdulillah, bersyukur banget perjalanan haji kita di tahun 2018 ini dilancarkan dan dimudahkan. Semoga diberi kemabruran, diampuni dosa2nya dan makbul doa2nya, aamiin YRA. Kita istirahat beberapa hari untuk selanjutnya kembali bekerja seperti biasanya.
Semoga cerita kita ini bisa memberikan sedikit gambaran tentang rangkaian perjalanan haji tahun 2018 ini. Kita doakan untuk teman2 dan saudara2 muslim kita dimudahkan untuk mendapatkan panggilan berhaji dan diberikan kelancaran dalam menunaikannya. Aamiin YRA..
No comments:
Post a Comment