menari golek kenyo tinembe bersama temen2 purisaras di gedung kemuning gading bogor.
pentas ini juga menjadi pentas perpisahan kita dengan mbak anna yang akan segera pindah ke jepang mengikuti suaminya. aku benar-benar merasa kehilangan, karena dia sebetulnya satu2nya sahabat terbaik yang kupunya :(
aku kenal mbak anna sejak pertama menari di purisaras, terus menari bareng sampai terakhir kemarin ini. persahabatan yang awet banget, mungkin sudah hampir mencapai 10 tahun..
mbak anna udah kuanggap seperti kakakku sendiri. benar2 kehilangan tempat berbagi keluh kesah dan berbagi. masalah dia seabrek2 dan kompleks karena suaminya orang jepang, dengan konsekuensi budaya yang jauh berbeda, ekspektasi berbeda, anak2 yang separuh jepang-indonesia dengan segala masalahnya. aku sendiri juga masalah seabrek. kadang kita nggak butuh penyelesaian atau masukan, tapi sekedar ada yang mau dengerin keluhan kita aja udah bahagia banget. mendengar tanpa menyalah2kan.
nggak tau lagi mesti curhat ke siapa lagi setelah kepindahannya hiks.
dan mbak anna pindah mungkin untuk selamanya karena ikut suaminya kembali ke negeri asalnya. buat dia benar2 bikin stress karena justru makin tua pengen kembali ke asalnya. suaminya yang super keras dan susah dimengerti padahal udah nikah lebih dari 15 tahun. belum lagi anak2nya yang sempat bermasalah di bidang akademis, baru aja bisa adaptasi dengan sekolah internasional barunya, eh harus pindah lagi ke negeri baru.
semoga suatu saat aku bisa mengunjungi dia di sana. dan semoga sahabatku itu bisa survive tinggal di sana dan mendapatkan kehidupan yang lebih menyenangkan di jepang..
pentas ini juga menjadi pentas perpisahan kita dengan mbak anna yang akan segera pindah ke jepang mengikuti suaminya. aku benar-benar merasa kehilangan, karena dia sebetulnya satu2nya sahabat terbaik yang kupunya :(
mbak anna and me |
mbak anna udah kuanggap seperti kakakku sendiri. benar2 kehilangan tempat berbagi keluh kesah dan berbagi. masalah dia seabrek2 dan kompleks karena suaminya orang jepang, dengan konsekuensi budaya yang jauh berbeda, ekspektasi berbeda, anak2 yang separuh jepang-indonesia dengan segala masalahnya. aku sendiri juga masalah seabrek. kadang kita nggak butuh penyelesaian atau masukan, tapi sekedar ada yang mau dengerin keluhan kita aja udah bahagia banget. mendengar tanpa menyalah2kan.
nggak tau lagi mesti curhat ke siapa lagi setelah kepindahannya hiks.
dan mbak anna pindah mungkin untuk selamanya karena ikut suaminya kembali ke negeri asalnya. buat dia benar2 bikin stress karena justru makin tua pengen kembali ke asalnya. suaminya yang super keras dan susah dimengerti padahal udah nikah lebih dari 15 tahun. belum lagi anak2nya yang sempat bermasalah di bidang akademis, baru aja bisa adaptasi dengan sekolah internasional barunya, eh harus pindah lagi ke negeri baru.
semoga suatu saat aku bisa mengunjungi dia di sana. dan semoga sahabatku itu bisa survive tinggal di sana dan mendapatkan kehidupan yang lebih menyenangkan di jepang..
No comments:
Post a Comment