abis ketemuan dengan sobat waktu di multiply setelah sekian lamaa nggak ketemu..
yahh..tiap orang punya masalah sendiri dan aku bersyukur dia berhasil menemukan mindset baru dan bisa menerima dengan lapang dada tentang semua yang dihadapi..
kupikir akupun nggak jauh beda dari temanku itu, sama2 sangat mandiri dan yahh cenderung ego sentris. tapi masing2 punya latar belakang berbeda yang menyebabkan begitu..
dan kupikir setelah struggling sekian lama, berbagai masalah silih berganti baik urusan kerjaan (mostly) sampai akhirnya terdampar di tempat kerja ini, masalah keluarga besar dll dan mungkin ada hubungannya dengan hormon2 yang bergejolak di tubuhku setelah memasuki usia 33-38, akhirnya akupun sampai pada tahap pasrah dengan semuanya.. mulai bisa menerima diri sendiri..
keliatannya sepele, tapi buatku berat. buat sobatku tadi juga, apalagi masalah dia jauuuh lebih kompleks..
apalagi bicara kerjaan, politik kantor, konflik kepentingan dan tekanan2 dari manajemen, kalo nggak karena tuntutan mencari nafkah, mungkin aku udah cabut dari kapan tau deh. tapi berhubung masih harus bayar cicilan rumah, biaya rumah tangga dan pendidikan anak2, ya harus tabah aja menjalaninya. disabar2in pokoknya..
apalagi bukan passionku. lupakan passion. paling2 nanti setelah pensiun baru bisa mengerjakannya.
yahh semoga saja yang terbaik. mudah2an masih bisa waras menjalaninya...
dan semoga sobatku itu juga diberikan yang terbaik dalam menghadapi persoalannya. aminn...
yahh..tiap orang punya masalah sendiri dan aku bersyukur dia berhasil menemukan mindset baru dan bisa menerima dengan lapang dada tentang semua yang dihadapi..
kupikir akupun nggak jauh beda dari temanku itu, sama2 sangat mandiri dan yahh cenderung ego sentris. tapi masing2 punya latar belakang berbeda yang menyebabkan begitu..
dan kupikir setelah struggling sekian lama, berbagai masalah silih berganti baik urusan kerjaan (mostly) sampai akhirnya terdampar di tempat kerja ini, masalah keluarga besar dll dan mungkin ada hubungannya dengan hormon2 yang bergejolak di tubuhku setelah memasuki usia 33-38, akhirnya akupun sampai pada tahap pasrah dengan semuanya.. mulai bisa menerima diri sendiri..
keliatannya sepele, tapi buatku berat. buat sobatku tadi juga, apalagi masalah dia jauuuh lebih kompleks..
apalagi bicara kerjaan, politik kantor, konflik kepentingan dan tekanan2 dari manajemen, kalo nggak karena tuntutan mencari nafkah, mungkin aku udah cabut dari kapan tau deh. tapi berhubung masih harus bayar cicilan rumah, biaya rumah tangga dan pendidikan anak2, ya harus tabah aja menjalaninya. disabar2in pokoknya..
apalagi bukan passionku. lupakan passion. paling2 nanti setelah pensiun baru bisa mengerjakannya.
yahh semoga saja yang terbaik. mudah2an masih bisa waras menjalaninya...
dan semoga sobatku itu juga diberikan yang terbaik dalam menghadapi persoalannya. aminn...
No comments:
Post a Comment